Beasiswa Santri Tahfizh Yatim Dan Dhuafa

Dalam perjalanannya Tanmia juga mengadakan pendidikan secara gratis bagi  siswa yatim dan kurang mampu, dengan tujuan agar mereka memiliki pengetahuan islam dan mengangkat derajat mereka dengan ilmu.

Beasiswa tersebut kami berikan kepada mustahiknya dengan cara berkerjasama dengan donatur yang siap membiayai pendidikan mereka hingga selesai.

Program ini sangat penting mengingat umat sedang menderita penyakit kejahilan sehingga harus ada upaya untuk menyembuhkan mereka dari penyakit tersebut, satu satunya cara adalah dengan ilmu.

Pesantren Al Itqan ialah satu lembaga untuk mengkader para Dai yang dibekali dengan Hafalan Qur’an, Ilmu Syar’i, matan – matan ilmu serta ilmu bahasa Arab, mereka akan menjalani pendidikan selama 4 tahun, program setingkat SLTA khusus putra, setelah itu mereka diwajibkan mengabdi dan mengajarkan ilmunya di masyarakat, lembaga pendidikan dan dakwah selama minimal satu tahun.

Selain belajar di Pesantren santri yang sudah menjalani pendidikan selama dua tahun, maka mulai awal tahun ke tiga santri juga diwajibkan untuk mengajar secara sukarela kepada anak – anak TPQ di sekitar pesantren sebagai kontribusi mereka kepada lingkungan sekaligus sebagai sarana pembelajaran bagi mereka sebelum nantinya mereka bertugas mengajar setelah lulus.

Alhamdulillah hingga saat ini santri Al Itqan sudah 90 orang, berasal dari berbagai daerah di indonesia termasuk sebagiannya dari daerah pedalaman bahkan ada di antara mereka yang muallaf, yatim dan juga dhuafa.

Ini adalah program kaderisasi Dai yang diharapkan nantinya setelah lulus mereka akan berdakwah mengajarkan Al Qur’an dan Ilmu syar’i di pelosok negeri, keberhasilan mereka dalam mununtut ilmu syar’i sangat ditunggu masyarakat karena masih banyak masyarakat yang kekurangan guru ngaji, guru agama, khatib jumat, muballigh, imam masjid dan mushalla dan sebagainya.

Program ini dinilai masyarakat sangat penting dan strategis, karena menjawab hajat ummat akan kebutuhan mereka terhadap Dai, guru agama, guru ngaji, imam dll.

Namun program kaderisasi Dai ini masih sangat membutuhkan donasi dari berbagai kalangan, mengingat 80% santri sekolah dengan beasiswa pesantren, mareka berasal dari masyarakat yang tidak mampu, muallaf serta yatim dan dhuafa, sehingga kami mendapatkan kesulitan dalam hal dana operasional, mudah – mudahan berkat partisipasi para donatur nantinya dapat mensukseskan program ini sehingga kebutuhan Ummat segera terpenuhi, bersama in sya Allah kita bisa.