Desa ini berada di ujung paling utara Purworejo dan merupakan desa tertinggi yang ada di Purworejo. Desa Giyombong namanya, merupakan desa yang berada di Kecamatan Bruno tepatnya di lereng Gunung Lanang dan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonosobo.
Butuh waktu sekitar dua jam dari Purworejo Kota untuk mencapai desa tersebut, bisa melalui jalur Maron maupun Brunorejo. Masyarakat Desa Giyombong selama ini mengandalkan ekonomi dari hasil berkebun panen umbi-umbian, ketela pohon dan beternak. Keadaan masyarakat pun beragam pencaharianya namun beberapa orang dusun yang kami temui di dusun Mentasari dan Sidorejo tidak selamanya setiap Idul adha menyelenggarakan kurban.
Giyombong terdiri dari enam pedukuhan, Mentasari, Sidorejo, Kaligede, Giyombong Lor, Giyombong Kidul dan Rejosari.
“Setiap tiba hari Raya Idul Adha sama seperti tahun sebelumnya, apalagi tahun ini, kurban di dusun Sidorejo belum ada,” kata Yamin masyarakat setempat yang berbincang dengan pihak Tanmia, Sabtu (13/7/2019).
Selain Lemahnya kesadaran dan kondisi ekonomi warga dinilai sebagai salah satu latar belakang belum adanya kurban di dukuh Sidorejo Giyombong tersebut. Beberapa puluhan rumah-rumah warga juga dibangun pihak aparat TNI melalui program TMMD ( TNI Manunggal Masuk Desa ) beberapa tahun lalu.
Tahun ini mudahan masyarakat Sidorejo bisa bersuka cita dengan adanya bantuan hewan kurban yang dikumpulkan dari sejumlah donatur kepada masyarakat Dusun Sidorejo Giyombong dan menggugah dari berbagai kalangan untuk dapat memajukan suasana keislaman di daerah tersebut.
“Memang Giyombong Sidorejo dan Mentasari memang jarang pernah ada pemotongan hewan kurban. Meskipun dari sisi ekonomi ada sebagian mereka mampu untuk mulai berkurban, namun kesadaran berkurban belumlah terbangun,” ujar Heri warga Mentasari yang sehari-hari piket bekerja di puncak Kayangan Sigendol , Giyombong Lor.
“Semoga dengan datangnya hari Raya Idhul Adha yang sebentar lagi tiba beberapa jamaah masjid khususnya masyarakat di Giyombong tergugah kesadarannya untuk berkurban,” ujar Ali dari Tanmia Foundation yang menemui beberapa warga di Sidorejo dan Mentasari.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Jawa Tengah