Setelah terjeda hampir setengah tahun didirikannya pembangunan asrama baru, tepat pada momentum hari Santri 22 Oktober 2024 lalu, Rumah Qur’an Al Buruj resmi memiliki lokasi baru di Dusun Kedungprau, Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran Wonogiri Jawa Tengah.
Giat distribusi Wakaf Qur’an Tanmia Foundation pun ikut mengantarkan senyum bahagia para santri yang tengah memulai aktivitas rutin menghafal Al-Qur’an di tempat barunya ini. Ada sekitar 40 mushaf Al-qur’an yang dibagikan untuk santri putra dan putri setingkat SMP-SMA yang tengah bermukim belajar di bangunan khas kayu sederhana ala joglo tua yang nampak baru lagi setelah direnovasi.
Jauh setia merantau ke Kabupaten Wonogiri yang merupakan bagian wilayah Karesidenan Surakarta atau lebih dikenal Solo Raya, Ustadz Syafa Lando asal Manggarai Barat NTT tak menyangka bakal setia mengurus harian kesantrian Rumah Qur’an Al Buruj ditengah kesibukannya menempuh bangku kuliah di kampus.
“Saya berusaha ingin menemukan nilai hidup bermanfaat dan arti keberkahan dengan ikut mendidik generasi penerus yang lebih baik dengan dasar nilai-nilai Qur’ani yg kokoh nantinya ketika hidup bermasyarakat,” jelas Ustadz Syafa pengasuh kesantrian ditengah-tengah sela menjamu sajian tamu dan menerima paket wakaf Qur’an dari Tanmia Foundation diselasar teras asrama.
Kendati masih sederhana dan lokasinya yg jauh dari perkotaan bukan hal menyulitkan sebenarnya untuk dijangkau. Jalanan sepi sunyi menjadi suasana hening yang mengiringi perjalanan ketika harus melewati khas suasana perkampungan dg dikelilingi semak-semak hutan jati dan perbukitan bebatuan kapur.
Tapi dimana ada kesungguhan, disitu ada jalan keluarnya. Tantangan melahirkan peluang kesempatan sebagaimana identik dengan pepatah manjadda wa jadda. “Penting sekali untuk setiap santri disini juga harus ditekankan patuh dan betah meskipun sederhana ala kadarnya, karena ikhlasnya niat dan tekad kesungguhan sudah ditanamkan sejak awal berangkat dari jauh sebelum masuk,” pungkas Ust Syafa seraya melepas pamitan kami untuk pulang.
“Mari kita giatkan kegiatan syi’ar Qur’an dengan wakaf maupun dengan berdirinya lembaga pendidikan Al-Qur’an,” tutup Ustad Syafa selaku pengurus kepada kami ditengah-tengah anak-anak yang sedang duduk-duduk menyimak hafalan. Mereka para santri nampak memegang Qur’an yang mulai lusuh dan sobek karena seringkali dibawa kemanapun mereka pergi sebelum mereka tuntas lega menyetorkan hafalannya.
Gema kegiatan syi’ar wakaf Qur’an Tanmia Foundation yang tengah berjalan menjadi bagian concern dakwah dan pentingnya salah satu support sistem untuk kemajuan berlangsungnya dunia pendidikan Qur’an dan upaya gerakan dakwah pemberantasan buta huruf Al-Qur’an untuk kaum muslimin di tanah air yang harus terus lebih baik.
Momentum syi’ar wakaf Qur’an dan hadirnya rumah Qur’an di tanah air bukan sekedar simbol trend dakwah musiman tapi mengenang kembali setiap napak tilas perjuangan sendi-sendi urat nadi dakwah islam itu bisa hidup kembali berjaya dan Qur’an menjadi pedoman dan ajaran untuk merasakan kembali nyata kehadirannya ditengah-tengah kehidupan kita yang terasa kering seringkalinya.
Ali Azmi
Relawan Tanmia