Selalu ada rasa bahagia ketika gerimis senja mulai reda di sudut kampung. Seperti biasanya para santri bersama berjalan beramai-ramai berangkat ke tempat mengaji di TPQ Al Mujahidin yang berada di Dusun Bagek Elok Desa Labuan Pandan Kecamatan Sambelia Lombok Timur, NTB.
Banyak dari mereka yang jalan kaki dari rumahnya yang terpaut lumayan cukup jauh dari tempat mereka mengaji. Bukan karena mereka tidak memiliki kendaraan atau mau diantarkan oleh orang tuanya tetapi karena sudah kebiasaan turun temurun di kampung setelah shalat berjamaah lalu mereka jalan bersama ke tempat mengaji.
Dari pekan Jumat yang lalu ( 8 /11/2024 ) para santri sudah riuh bergemuruh bahwa pekan depan rencananya mereka akan mendapatkan hadiah berupa wakaf mushaf Quran baru untuk khusus program hafalan.
“Alhamdulillah pada malam ini, malam hari Jumat yang berkah ditunggu-tunggu para santri akhirnya dapat menerima wakaf mushaf Quran dari tanmia Foundation,” ucap Ustadz Abdul Maulud pada Tanmia semalam. ( 15/11/2024 )
Ustadz Abdul Maulud memberikan ungkapan rasa syukur Alhamdulillah bahagia atas pemberian wakaf mushaf Alquran yang diberikan pihak Tanmia Foundation, pasalnya di saat ini keadaan kegiatan belajar mengajar di TPQ sedang mendesak membutuhkan mushaf untuk para santri yang sedang menempuh belajar Al-qur’an dan program khusus hafalan. Ada sebanyak 40 mushaf Alquran yang ludes dibagikan kepada seluruh santri yang datang.
Suasana dan kondisi tempat belajar TPQ Al Mujahidin pun cukup sederhana tapi layak ala kadarnya saja. Apalagi pasca bencana gempa bumi Lombok yang dahsyat terjadi tahun 2018 lalu telah merobohkan semua bangunan permanennya yang ada. Kini boleh dikatakan bahwa Ustadz Abdul Maulid dan para pengajar yang lainnya tidak patah arang jiwanya untuk terus meneruskan perjuangan.
Ia tetap bergerak peduli meskipun ia rela mengajar tanpa sepeser gaji yang didapatkan di kampung. Inilah sebagai bentuk keterpanggilan nurani kesadaran untuk membangun generasi penerus agar lebih siap mewarisi setiap jengkal tanah air yang dimiliki ummat. Apalagi menjawab tantangan zaman di era digitalisasi yang tidaklah mudah dan tidaklah sedikit hambatan dan tantanganya.
Sekalipun tembok dan atap runtuh jutaan tetes air hujan, ribuan tetes keringat membasahi tubuh kita tidak akan pernah pernah lelah berhenti untuk belajar mempelajari Al-qur’an. Mari menguatkan kembali generasi masa depan umat ini dengan sebaik-baik mukjizat umat ini, yakni dengan nilai- nilai Alquran yang bersemayam kuat-kuat dalam dada dan ruh sanubari generasi anak-anak umat ini.
Ali Azmi
Relawan Tanmia