Perbaikilah Sisa Umurmu, Semoga Allah Mengampuni Dosa Masa Lalu-mu

20 Views

 

Ungkapan di atas adalah salah satu ucapan dari seorang ulama besar asal Damaskus Syria Ibnu Katsir rahimahullah yang wafat tahun 774 H, ia dikenal sebagai ahli Tafsir, ahli hadits, ahli fikih dan pula ahli sejarah serta memiliki banyak karya yang sangat bermanfaat bagi ummat.

Beliau menyebutnya sebagai “Al Ghanimah Al Baridah” atau Harta rampasan perang ‘dingin’, disebut ‘dingin’ karena di dapatkan dengan mudah, biasanya setiap ghanimah (harta rampasan perang) selalu didapat dengan cara perang yang berkecamuk, dengan cipratan darah, desingan pedang yang mengeluarkan api dan suasana panas namun kali ini ghanimahnya bukan harta benda, bukan pula didapat dalam perang fisik namun ghanimah ini di dapat dari perang melawan hawa nafsu yang berkecamuk.

Ungkapan di atas disampaikan oleh Ibnu Katsir saat beliau menafsirkan firman Allah taala:

إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Furqan: 70).

Orang yang bertaubat dan beramal shaleh setelah ia taubat Allah taala akan menggantikan keburukan terdahulu dengan kebaikan-kebaikan, syirik diganti tauhid, zina dengan ‘iffah (menjaga kehormatan), dusta dengan jujur, pelit dengan sifat dermawan, maka begitu besar kasih sayang Allah kepada manusia. bukan hanya dimaafkan kesalahan masa lalu tapi juga keburukan-keburukan itu diganti dengan berbagai kebaikan-kebaikan.

Kehidupan yang dilalui manusia dengan berbagai kekurangan dan kekhilafannya tentu bila dikumpulkan maka akan menjadi koleksi dosa yang menumpuk tinggi, sudah menjadi ketentuan Allah taala bahwa manusia tidak dapat luput dari kesalahan dan khilaf itu.

Allah subhanahu wa ta’ala sangat menyanyangi manusia sehingga apabila manusia itu memiliki kesalahan maka Allah akan membuka pintu taubat bagi manusia untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan masa lalu agar kelak di akhirat manusia tersebut dapat hidup bahagia.

Kesalahan dan dosa yang diperbuat manusia dapat menyebabkan manusia itu hidup sengsara baik di dunia maupun akhirat, maka sering kita temukan di dalam Al Quran Allah menyebut pelaku dosa itu sebagi orang yang menyiksa dirinya sendiri, mari lihat firman Allah berikut ini:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosanya. (Ali Imran: 135).

Di dalam ayat ini Allah taala menyebutkan orang yang berbuat dosa pada hakikatnya adalah orang yang menzhalimi diri mereka sendiri alias menyiksa dan menyusakan diri sendiri, karena maksiat dapat menghancurkan badan, merusak rizki, menghancurkan keturunan serta kesulitan dalam hidup meskipun secara zahir ia memiliki kecukupan.

Ibnu Al Qayyim Al Jauziyah berkata:
Kemaksiatan dan perilaku rusak dapat membuat hati gundah, gelisah, takut, sedih, dada terasa sumpek, dan berbagai penyakit hati (Kitab Zaad Al Ma’aad).

Maka sesungguhnya pelaku maksiat itu amat sangat tersiksa hidupnya karena selama ia terus – terusan di dalam maksiat itu, tidak bertaubat maka selama itu pula ia menyiksa dirinya sendiri, siksaan di dunia berupa kesedihan, rasa takut, gelisah, sedih, penyakit hati seperti iri hati, dengki, dendam, pemarah dan lain – lain adalah bentuk siksaan bagi pelaku maksiat di dunia sampai ia bertaubat kepada Allah taala, pada intinya pelaku maksiat tidak pernah menikmati maksiat yang ia lakukan.

Maka sungguh luar biasa ketika Allah taala memberikan kepada manusia kesempatan memperbaiki dirinya sendiri dengan cara taubat, meskipun ia kembali khilaf setelah taubat tersebut lalu ia datang lagi kepada Allah memohon ampunan maka Allah taala tetap memberikan ampunan itu.

Dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,

أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا ، فَقَالَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَذْنَبَ عَبْدِيْ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ . ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ ، فَقَالَ: أيْ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: عَبْدِيْ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ . ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ ، فَقَالَ: أيْ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَذْنَبَ عَبْدِيْ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ ، اِعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ .

Seorang hamba mengerjakan dosa kemudian  berkata, ‘Ya Allâh, ampunilah aku.’ Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hamba-Ku mengerjakan dosa dan ia tahu bahwa ia mempunyai Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya.’ Kemudian hamba tersebut berbuat dosa lagi, lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.’ Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hamba-Ku berbuat dosa dan ia tahu bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya.’ Kemudian hamba tersebut berbuat dosa lagi, lalu berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah dosaku.’ Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa dan ia tahu bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksa karenanya, berbuatlah sesuka engkau, Aku telah mengampunimu.’ (HR Bukhari dan Muslim).

Allâh Subhanahu wa Ta’ala :

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan  (kepada Allâh), niscaya dia akan mendapatkan Allâh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (an-Nisa:110).

Mudah-mudahan kita semua mendapat ghanimah baridah ini, dimaafkan kesalahan masa lalu dengan memperbaiki sisa usia. Aamiin ya rabbal alamin.

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id