Daerah daratan pulau Timor Nusa Tenggara Timur khususnya daerah perbatasan Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Timor Leste ada banyak kisah warga dan keluarga yang harus diperhatikan sembari menyapa untuk membuka senyum tawa mereka. Satu yang juga menjadi fakta adalah kebutuhan pakaian untuk mereka sehari-hari sebagai bagian penting kebutuhan pokok hidup yakni kebutuhan sandang.
Kegiatan sinergi kebaikan melalui wakaf pakaian berbagi kebahagiaan, adalah inisiasi dari kegiatan Yayasan Harapan Ummat Boyolali bersama Tanmia Foundation Jakarta yang berhasil mengumpulkan bantuan wakaf pakaian sebesar 4 ton selama lebih kurang dua bulan terakhir sejak bulan Juli lalu.
Bantuan wakaf pakaian seberat 3 ton berupa 100 paket pakaian (siap dibagikan sudah siap dipersiapkan ( sebagai tahap pertama ) untuk dikirimkan lewat ekspedisi muatan kapal laut menuju So’e Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT pada ( 15/09/2021).
Menurut Afif, kegiatan pengumpulan wakaf pakaian memiliki respon animo sangat tinggi dari masyarakat sehingga pihaknya kewalahan sehubungan dengan tempat penampungan.
“Saya bersyukur mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya program ini sehingga pengiriman 3 ton ( 100 paket pertama ) yang sudah siap dibagikan bisa diberangkatkan hari ini menuju daratan So’e OeUe Timor Tengah Selatan NTT”, ucap Afif selaku pengurus harian Harapan Ummat dalam serah terima pemberangkatan pada pihak Tanmia.
Pengiriman dan pendistribusian wakaf pakaian diperkirakan akan berlangsung selama 3 pekan hingga sebulan lamanya terhitung sejak berangkat 15 September hingga Oktober yang akan datang, dengan bertajuk “Wakaf Pakaian, Berbagi Kebahagiaan”.
Zul, salah panggilan akrab seorang relawan da’i lokal menyampaikan, bahwa sebanyak 100 paket wakaf pakaian akan dibagikan secara door to door kepada warga kampung di pedalaman dan perbatasan Timor Tengah Selatan NTT. Khususnya bagi warga yang kurang mampu, lansia, dan dhuafa baik muslim maupun non muslim.
“Paket yang kita berikan memang sederhana tetapi layak untuk dibagikan, tapi Insya Allah dapat meringankan beban masyakarat, sehingga banyak lapisan masyarakat terbantu dengan adanya paket wakaf bantuan pakaian ini,” kata Afif, dalam penjelasannya yang diterima Tanmia Rabu (15/09/2021).
Afif berharap melalui kegiatan berbagi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan terutama kebutuhan sandang yang lebih layak.
“Masyarakat kita diberbagai belahan lapisan pedalaman nusantara masih butuh perhatian kita. Maka melalui kegiatan sinergi kebaikan dengan Tanmia Foundation kita dapat menyapa dan dapat membantu kepada sesama,” ujarnya.
Sekelumit dapat diketahui, daratan pulau Timor terutama Timor Tengah Selatan adalah berdiamnya banyak suku Timor dan Suku Tetun dan banyak sekali perkampungan Suku asli pribumi yang sudah ada turun temurun mendiami belahan sudut perkampungan dengan berbagai macam ragam corak adat kehidupannya. Dan juga merupakan salah satu assessment terhadap indeks daerah desa membangun yang masuk kawasan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bila menapakkan kaki disana, infrastruktur jalan perkampungan Amanuban Timur di kampung Senben, OeUe itu masih alami, dipenuhi bebatuan, licin, dan hanya ada satu jalur untuk keluar masuk dan melewati sungai untuk bisa sampai daerah tersebut.
Kegiatan wakaf pakaian layak pakai atau baru memang sederhana tapi akan bernilai sangat dibutuhkan oleh lapisan masyarakat daerah tertentu sebagai bagian saling bahu membahu tolong menolong anak bangsa yang peduli akan nasib saudaranya.
“Bekas atau pakaian baru tidak masalah. Yang penting masih layak diberikan. Banyak orang di perkotaan yang pakaiannya banyak. Sementara di pelosok-pelosok desa-desa banyak yang sangat prihatin masih membutuhkan itu. Mereka akan bahagia sangat senang jika dibantu pakaian,” pungkas Afif dalam bahagia senyumnya.
Ali Azmi
Relawan Tanmia