Semburat senja di Kaimana menanti datangnya tahun baru hijriah 1445 H memang sudah dinanti-nantikan. Tutup tahun bukanlah usai harapan. Selamat datang bahagia dan menjadi lebih baik ! Inilah bahagia memasuki tahun baru hijriah 1445 H yang memang sudah dinantikan setiap kaum muslimin se-tanah air. Menyeruak rasa gembira hati pun dirasakan oleh segenap anak-anak dan pengurus TPQ di Kota Senja Kaimana, Papua Barat pada ( 20/7/2023). Kali ini, Tanmia Foundation membagikan wakaf qur`an untuk TPQ Nurul Ukhuwah Amatu untuk belasan santri TPQ dari berbagai jenjang usia baik SD maupun SMP. Pembagian berlangsung cukup semarak disaat suasana menikmati tahun baru hijriah.
Rute yang cukup panjang perjalanan distribusi wakaf qur`an Tanmia Foundation menghabiskan waktu sebulan lamanya melalui ekspedisi panjang perjalanan laut. Beruntun singgah dari satu dermaga ke dermaga mercusuar pelabuhan hingga akhirnya tiba di pelabuhan Kota Senja Kaimana, Papua Barat. Diawal tahun hijriah ini pula mushaf-mushaf wakaf akan di distribusikan ke berbagai TPQ di distrik-distrik di Kaimana. Mushaf yang akan menjadi lentera penyemangat dan penerang hidayah untuk anak-anak TPQ yang sudah lama menunggu kedatangan mushaf penantianya.
“Terimakasih atas perhatiannya untuk anak-anak santri kami disini. Disinilah anak-anak memulai belajar dan menerima Pendidikan belajar baca tulis al-quran untuk wilayah pusat kota Kaimana,“Jawab senyum Ahmadi, selaku pengurus TPQ Nurul Ukhuwah jantung kota Jl. Trikora yang hadir dalam serah terima wakaf mushaf Tanmia Foundation di lokasi.
Selain wakaf mushaf al-qur`an yang didistribusikan dalam program wakaf ini, ada juga buku-buku pembelajaran Tartila Arba`in sebagai salah satu bekal metode pembelajaran untuk pembebasan buta huruf al-qur`an . Dominan wilayah perairan menjadikan wilayah antar distrik di Kaimana berjauhan dan harus dijangkau dengan perahu / longboard yang tentunya selain waktu dan jarak juga biaya operasional yang tinggi ketika harus terjun berdakwah dari satu tempat ke tempat lainya.
Begitu juga tenaga da`i di berbagai distrik yang terbatas dan terpaut jarak menjadi keprihatinan tersendiri yang mendalam. Adanya wakaf mushaf qur`an Tanmia Foundation menjadi bagian syi`ar yang menguatkan kembali semangat masa-masa peradaban kerajaan islam ketika itu bersemi kembali sembari berikhtiar menelisik kembali sisa-sisa sejarah perjuangan yang pernah diraih para pendahulu bangsa.
Eksotisme alam Kaimana menyimpan banyak sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan islam dan juga saksi sejarah pertempuran trikora era perjuangan kemerdekaan masa itu. Menelisik Kaimana, Papua barat bukan soal warisan keindahan alamnya yang tersohor sejak perang kolonial Belanda tapi jauh dari itu sudah menyimpan banyak perbendaharaan sejarah sisa-sisa peradaban kerajaan islam yang lebih dikenal dengan wilayah pertuanan yang masing-masing dipimpin oleh seorang Raja.
Jejak langkah peninggalan-peninggalan sejarah di bumi Papua terutama Kaimana amatlah beragam , baik Tugu, Bunker dan Benteng-benteng Meriam Kolonial masa itu. Semua telah menjadi saksi abadi pula tentang pertama kalinya sang saka merah putih dikibarkan di atas Tugu Untea ( United Nation Temporary Executive Authority ). Monumen tugu yang menjadi tanda perjuangan ketika pembebasan wilayah Irian Barat dari Kolonial Belanda masa itu.
Menurut statistik tahun 2021 lalu, Kaimana terbagi menjadi 7 wilayah Distik/Kabupaten jumlah pulau sebanyak 675 banyaknya. Sementara ini muslim adalah jumlah mayoritas penduduk di Kaimana dengan disusul kedua oleh Protestan. Kaimana adalah kawasan penduduk muslim yang memang sudah turun temurun sejak adanya kerajaan islam dimasa awalnya, pertumbuhan penyebaran islam di Kaimana terus berkembang seiring dengan hubungan kawin mawin dan perniagaan antar pulau dari pada pedagang muslim dari berbagai wilayah, Aceh, Arab, Bugis, Ternate dan Tidore.
Posisi Kaimana secara geografis memang cukup strategis untuk wilayah Papua Barat. Berada tepat di leher peta Papua yang menyerupai burung cendrawasih disanalah pusat jantung ibukota pemerintahan berjalan. Antar distrik yang tersekat terpisah oleh kawasan perairan menjadikan kawasan ini dominan dengan wilayah maritim. Warisan geografis bentang alam Kaimana begitu beragam dari Kawasan daerah teluk, rawa, hutan yang lebat, bukit, pegunungan dan hamparan pesisir pantai yang memanjang yang berhadapan dengan Laut menjadikan juga Kaimana sebagai kerajaan surganya ikan.
Bila selama ini hanya sebatas senja indah di Kaimana orang terlalu ramai memperbincangkanya, maka sudah sepantasnya kaum muslimin ummat ini berandil mengulurkan tangan dan jiwa kedermawananya untuk menyiapkan terangnya lentera fajar hidayah dari ujung ufuk timur tanah cendrawasih. Maka kelak asa harapan itu tak ada yang mustahil, kenangan masa lalu kejayaan Kaimana akan terbit kembali bersama para pewaris generasi gemilang ummat ini. Wallahu Musta`an.
Ali Azmi
Relawan Tanmia