Jembatan kuning Pantai Talise adalah icon kota palu, menjadi kebanggaan masyarakat di sana, belum ke Palu rasanya kalau belum melintas di atas jembatan kuning, para tamu dari luar kota selalu mampir di sana walau hanya sekejab mata, pantai yang bagus, air laut yang bening membuat daya pikat kuat untuk menarik pengunjung duduk di sana sambil menikmati jajanan atau hanya sekedar menanti matahari turun dari ufuk sebelum gelapnya malam tiba.
Tempat ini terbilang padat penduduk, hotel – hotel mewah berdiri mentereng menghadap ke laut untuk menikmati view laut yang indah, belum lagi caffè dan warung – warung yang memadati tempat itu, di totel – hotel ini tempat menginap para tamu dari berbagai wilayah termasuk pejabat daerah yang bertandang ke sana.
Peristiwa tsunami bulan lalu yang terjadi di pantai ini kian membuat mata terbelalak, pasalnya pantai Talise hingga kurang lebih 90 KM ke arah utara adalah teluk kecil, tidak berada di hadapan hamparan laut lepas, namun bisa terkena tsunami, bila Allah berkehendak apapun akan terjadi.
Saksi mata dari nelayan yang sedang mecari ikan di teluk tersebut saat mula terjadi tsunami terlihat api yang muncul dari dalam laut, percikan air yang terkena api tersebut pun sempat mengenai kulit mereka, dari titik tersebut air dengan gelombang tinggi terus berjalan cepat hingga sepanjang 90 KM menyapu apa saja yang ada di tepi laut, rumah, ruko, hotel, ratusan mobil, hingga gudang – gudang yang berada di dekat pantai hancur tidak berbekas.
Jumlah korban jiwa tidak terhitung, pada sore hari itu sedang direncanakan perhelatan akbar di tepi pantai itu, acara peringatan ritual nomoni yang erat dengan pumujaan setan itu ingin dihidupkan kembali dan dijadikan sebagai acara internasional, tamu – tamu dari luar negeri juga hadir di tempat itu, dari schedule rencana acara resmi dibuka jam 8 malam, sore hari tempat tersebut sudah padat pengunjung, 300 penari anak – anak, sudah siap untuk menyambut tamu, 35 dukun siap unjuk kebolehan, aparat pengamanan sudah siaga, namun ketentuan Allah semua mereka terkena tsunami.
Hingga hari ini 4 November 2018 air laut Pantai Talise masih keruh hingga 100 meter ke tengah laut, air itu keruh tidak berhenti meskipun sudah satu bulan bencana berlalu, kendaraan masih ada yang bergelimpangan di samping dan bawah rumah warga, trauma tsunami kelihatannya masih sangat berbekas pada masyarakat di sana, terlihat banyak yang datang ke tepi pantai duduk termenung sambil menangis mengenang saudara – saudara mereka yang telah tiada.
Kemusyrikan dan kemungkaran mendatangkan kemurkaan Allah ta’ala, orang – orang shaleh akan terkena dampak azab bila mereka tidak ikut mencegah perbuatan mungkar tersebut.