Relawan Tanmia Peduli menyalurkan bantuan berupa paket logistik dan sembako kepada pengungsi pesisir di Wani Dua Donggala. Terlihat ceria bersama anak-anak di pengungsian yang akrab ceria bermain di teras masjid yang datang ketika shalat tiba.
“Kak, saya minta buku untuk mengaji, klo ada juga berasnya, untuk ibu saya…” senyum Maulana bersama teman-temanya, berjalan malu-malu mendekati tim kami siang kemarin, dia adalah salah satu anak di pengungsian dekat Masjid Al Amin Malambora Wani Tanantovea.
Hari Ahad, 25 Nopember 2018, tim bersama Bapak Jaodar Syarif, Imam Masjid Al Amin Malambora bercengkerama dan berbagi bersama juga anak-anak pengungsi yang masih polos sederhana rupanya. Masjid adalah menjadi satu-satunya tempat yang ramah untuk mereka bermain.
Pasalnya Masjid Al Amin Malambora yang masih kokoh selamat ini adalah satu-satunya masjid yang ada dan tertua di Donggala. Bertiang kayu Ulin sejak ratusan tahun lalu ini adalah jejak masjid tertua yang mulai dibangun sejak tahun 1906. Inilah situs peninggalan islam yang masih ada di Sulawesi Tengah sampai sekarang.
“Air tsunami masuk hanya membasahi lantai saja dan sebentar saja langsung keluar ” jelas Jaodar yang sudah 10 tahun menjadi imam bercerita saat kejadian bencana waktu itu. Padahal pemukiman rumah tetangga Masjid semua luluh lantak. Ada 4 anggota keluarganya yang juga meninggal saat itu seketika terseret tsunami. Sejumlah puluhan KK hingga kini masih bertahan berada di pengungsian tersebut, mereka kebanyakan berasal dari pesisir yang selamat dari gelombang tsunami, tetapi rumah mereka hanyut terbawa air.
Anak-anak hanya bisa sesekali menengok sekolahnya karena termasuk sekolahnya runtuh, sementara buku, seragam, tas dan sepatu sekolah mereka hanyut tanpa sisa.
Ahad akhir pekan ini, tumpah berkah kami bisa berbagi keceriaan untuk mereka. Merajut kembali semangat agar mereka kembali untuk belajar dan bersekolah lagi. Melukis harapan mereka untuk mengarungi masa depan yang cerah lebih baik. Kesuksesan mereka adalah bagian harapan umat yang dinantikan. InshaAllah.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng