Al-Qur’an Sangat Dibutuhkan di Madrasah Pulau Bais, Kecamatan Pulau Pulau Batu Timur

1 View

“ Minat baca dan belajar agama masyarakat pesisir pulau Bais ini cukup tinggi tapi bahan bacaan jarang kami dapatkan apalagi Al-Qur’an terjemahan yang seperti ini…“ Itulah ungkapan dari Eddy Kepala Desa Bais yang juga pengurus yayasan pendidikan agama islam di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tarbiyatul Hasanah, Pulau Bais Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur Nias Selatan.

Eddy juga sebagai inisiator dan pelopor yang berusaha berjuang memajukan desanya dengan mendirikan madrasah dan dinniyah setelah berpuluh-puluh tahun tidak ada kepedulian terhadap berdirinya sekolah berbasis agama padahal mayoritas penduduk pulau Bais adalah muslim.

Tanmia Foundation menyalurkan sebanyak 100 Al-Qur’an dan Iqra’ yang didistribusikan ke jama’ah masjid, guru dan siswa madrasah serta santri dinniyah. Letak geografis pulau Bais yang cukup jauh dan seringnya gelombang tinggi menjadi kesulitan tersendiri untuk bisa menjangkaunya.

Perjalanan ke Pulau Bais bisa ditempuh 3 jam dari Pulau Tello menggunakan kapal kayu karena ini satu-satunya kendaraan ke pulau yang berada di Pulau – Pulau Batu Timur. Sering kali akses komunikasi terkendala karena masalah jaringan tapi inilah suasana alami kepulauan yang kami temui hampir diberbagai pemukiman kampung pesisir di kepulauan di Nias. Al-Qur’an sangat dibutuhkan di Pulau Bais mengingat kegiatan belajar mengajar setiap hari Senin sampai hari Jum’at diawali dengan kegiatan program tadarus Al-Qur’an yang diikuti seluruh siswa.
Saat ini ada 90 murid yang belajar di madrasah dipagi hari dan sekaligus juga mengikuti program dinniyah disore hari.

Jumlah Qur’an yang disalurkan Tanmia Foundation memang jauh dari cukup tapi setidaknya dapat memupuk semangat anak-anak kami belajar agama lebih baik lagi”, ucap Arsan salah satu walimurid yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.

Penyerahan wakaf Qur’an diserahkan ke pihak madrasah dengan didampingi kepala desa langsung beserta segenap murid dan dewan guru. Tampak raut antusias dan gembira saat serah terima wakaf Alquran yang diberikan oleh Tanmia Foundation ini.

“Kendati masih berada di wilayah Kepulauan Nias Selatan tapi letak pulau Bais ini dominan dihuni suku Minang dan Melayu karena memang kondisi geografis pulau ini lebih dekat dengan wilayah Air Bangis Pasaman Sumatera Barat dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 5-6 jam dibanding ke Nias yang memakan waktu 10-12 jam,” ungkap Eddy selaku kepala desa Bais yang memfasilitasi kedatangan Tim Tanmia Foundation.

“Semalam dalam keheningan dan kegelapan inilah potret kehidupan di pulau Bais. Yang selama ini warga hanya mengandalkan penerangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik Masjid. Selain kapasitas terbatas, operasional bahan bakarnya pun melambung harganya”, terang Husnul Ikhlas pada Tim Tanmia (12/11/2018).

Lebih jauh lagi Ikhlas mengungkapkan, durasi penerangan dari PLTD Masjid juga sangat terbatas. Rumah-rumah penduduk mulai diterangi lampu pada pukul 18.00 WIB hingga 21.30 WIB. “Jadi nyalanya selama 3,5 jam saja. Sungguh prihatin namun kesabaran yang membuat senantiasa bertahan. Usai diesel padam maka warga tak sedikit yang beralih menggunakan lampu kecil bersumbu. Ada juga yang menggunakan lampu tenaga surya namun juga sebagian itu pun tidak berfungsi bertahan lama.

“Ada 200 KK penduduk muslim di Pulau Bais, baik di Desa Bais maupun Desa Bais Baru yang sebagian besar menjadi jama’ah Masjid Al Azhar satu-satunya masjid di pulau Bais yang berdiri sejak tahun 1960-an”, ujar Husnul salah satu warga setempat yang sehari-hari menjadi penyuluh kesehatan di Pustu Pulau Bais.

Tingkat kesadaran pendidikan pun juga masih rendah, tak jarang hanya sampai tingkat dasar saja. Jadi anak – anak usai tamat sekolah dasar langsung terjun berlabuh melaut menjadi nelayan. Faktor ekonomi dan kesejahteraanlah yang menjadi kendala selama ini untuk mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam hal ini, kedatangan Tim Tanmia Foundation juga dalam rangka sosialisasi adanya pendidikan pesantren yang masih dibawah naungan yayasan Tanmia ataupun jejaring pesantren lainya yang diharapkan dapat menjaring kader-kader anak-anak potensial asal daerah pedalaman agar kelak bisa melanjutkan pendidikan di pesantren nantinya.

Dahulu sumber daya alam laut di Pulau Bais cukup besar namun masih jauh panggang dari api untuk membuat kesejahteraan dan perekonomian masyarakat meningkat selain itu kerusakan alam pun makin bertambah akibat ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab sehingga semakin menyulitkan keadaan kondisi masyarakat. Hanya berharap pada generasi penerus sajalah mampu memberikan pembaharuan untuk masa depan di Pulau Bais bisa semakin lebih baik apalagi dengan memprioritaskan aspek nilai-nilai dakwah dan pendidikan berbasis agama yang perlahan-lahan harus mulai diperhatikan.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Pulau Nias

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!