Hari tasyrik kian mendekati garis akhirnya, tanda Iduladha akan lewat sebagai penutupan pamungkas bagi siapapun yang akan memotong hewan-hewan kurban terbaiknya. Distribusi pembagian hewan kurban Tanmia Foundation ke pelosok negeri salah satunya mencapai dermaga kampung Komodo dipenutupan akhir tasyrik idul Adha tahun ini 1441 H.
Menurut rekapitulasi pendistribusian Tanmia Foundation telah menyebarkan hewan qurban sebanyak 4 ekor sapi dan 26 ekor yang menyasar daerah-daerah pedalaman Nusa Tenggara Timur. Antara lain : Pedalaman Manggarai Barat, Komodo, Sikka, Oelaba Rote, Atapupu Atambua perbatasan Jenilu Timor Leste. Ini adalah bagian dari titik-titik prioritas yang dapat menjangkau ummat hingga ke pelosok dan masyarakat terpencil.
“Alhamdulillah distribusi kurban tahun ini berjalan dengan baik kendati ditengah suasana pandemi yang mengkhawatirkan bagi sebagian warga pedalaman yang juga ikut terdampak baik materi maupun psikisnya. Kami segenap tim dan relawan mengucapkan terimakasih kepada para sohibul kurban yang sudah mengamanahkan hewan kurbannya kepada Tanmia Foundation untuk dibagikan sekerat daging kurbanya kepada masyarakat pedalaman, muallaf dan kaum dhuafa yang bermukim di ujung-ujung pelosok,” ujar Umrawi, relawan Tanmia usai kembali Pulau Komodo, Senin (03/08/2020).
Program tebar kurban hingga pelosok negeri untuk mendistribusikan daging hewan kurban ke daerah-daerah pedalaman setidaknya membantu pemberdayaan peternak lokal terus eksis bertahan dan bertujuan agar masyarakat yang lebih membutuhkan dapat merasakan lezatnya daging kurban di hari raya ldul Adha.
Walhasil, salah satu pengiriman hewan kurban ke Pulau Komodo berupa sapi harus diangkut menggunakan taxy ( kapal motor ) terbiasa warga di pesisir Komodo menyebutnya. Perjalanan pengangkutan Sapi ke Komodo memakan waktu sekitar empat jam untuk dapat sampai di dermaga kampung. Pulau Komodo adalah kawasan yang dihuni oleh Suku Atamodo yang sudah ratusan tahun silam hidup berdampingan dengan Ora ( Komodo : Istilah orang lokal ) sebagai reptil raksasa dan hanya ditemukan habitatnya di pulau ini saja.
Program kurban Tanmia Foundation setidaknya mewujudkan pemerataan kurban dengan mendistribusikan daging ke wilayah-wilayah perkampungan pesisir dan pelosok-pelosok pulau sehingga kurban tidak hanya menumpuk di wilayah kota saja yang relatif mudah dijangkau.
Jejak perjalanan kurban dari tahun ke tahun ke pelosok negeri khususnya Nusa Tenggara Timur menjawab sebuah panggilan nurani untuk terus membangun kejayaan ummat dari zaman ke zaman dan melahirkan generasi untuk mencoba terus peduli, berempati dengan kaum dhuafa dan memajukan generasi bangsa dengan syiar qurban. Berharap cahaya naungan ajaran islam akan memberi kebahagiaan dan keberkahan bagi siapapun yang telah andil berserikat dan berkhidmat untuk kejayaan ummat mulai dari pusat metropolitan hingga menyinari pelosok pedalaman. Walhakhir, kurbanmu adalah tanda cinta dan taqwa yang sesungguhnya bukan hanya sekedar janji lisan tanpa pengorbanan.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
NTT