Tim relawan Tanmia Foundation tiba di jalur lintas timur Belilas Seberida sebelum memasuki wilayah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Indragiri Hulu dimana didalamnya bermukim Suku Talang Mamak. Rute perjalanan sebelumnya harus melewati jalur darat sepanjang 15 KM ke lokasi dermaga sampan kemudian selanjutnya dilanjutkan dengan naik perahu menyusuri sepanjang hulu aliran sungai Batang Gansal kurang lebih 4-5 jam.
Curah hujan yang tinggi di hulu sungai membentuk aliran deras yang membelah jeram bebatuan-bebatuan besar sehingga perjalanan kami tidak sesekali saja penumpang dan muatanya harus diturunkan lalu dinaikan kembali lagi setelah berhasil melewati derasnya jeram bebatuan.
Sepanjang perjalanan akan dijumpai lebatnya rimba dengan segala isi ekosistem dan habitatnya baik flora maupun fauna yang masih alami. Kicauan burung dan suara monyet liar mengiringi perjalanan sebelum sampai di lokasi tujuan.
Sebelum memasuki wilayah Taman Nasional dilakukan proses perizinan masuk secara resmi sebagai syarat memasuki kawasan. Dengan menyertakan kelengkapan dokumen tugas perjalanan apalagi disaat pandemi diharuskan melengkapi surat keterangan rapid antigen. Ini berlaku bagi setiap warga luar daerah yang akan masuk dan selanjutnya mengikuti ketentuan aturan-aturan pihak Balai Pengelola Taman Nasional.
Dusun-dusun perkampungan di pinggiran sungai masih banyak dijumpai. Secara administratif ini masih dalam wilayah pemerintahan desa Rantau Langsat sebagai pusat administrasi desa setempat itu berada.
Syarifudin kepala desa setempat menyambut kedatangan kami dikediamanya sebagai bagian dari rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Sekaligus bagian etika kami sebelum diterima ijin masuk sebagai tamu yang datang.
“Alhamdulillah, atas kedatangan dan perhatian saudara-saudara ke tempat kami. Ini sebuah anugerah kebanggaan untuk menambah tali silaturahim persaudaraan”, ungkap Syarifudin saat menjamu kedatangan kami.
Misi perjalanan Tanmia Foundation memasuki pedalaman Suku Talang Mamak untuk distribusi berbagai paket wakaf akan menjadi sederetan agenda di beberapa dusun pemukiman Suku Talang Mamak yang akan bersambung jelang Ramadhan tiba yang tinggal beberapa hari saja.
Akses yg serba terbatas ketika didalam pedalaman mengharuskan perbekalan apapun harus disiapkan matang-matang apalagi akses jaringan komunikasi dengan daerah luar tidak ada sama sekali, bila pun ada harus jalan kaki mendaki bukit beberapa jam. Akses listrik pun masih terbatas. Tentu perjalanan yang cukup berat dan menguji mental bila tak diiringi keikhlasan hati untuk menghibur hati disetiap keterbatasan yang ada.
Ungkapan rasa terima kasih pun tak henti-hentinya diucapkan Syarifudin sebagai rasa kebahagiaan dan rasa ramah tamah kepada kami sebagai tamu yang datang dari jauh. Beberapa buku kami berikan kepadanya sebagai hadiah tanda mata atas kebesaran hatinya menerima kedatangan kami.
Sekilas gambaran keadaan umum masyarakat setempat diceritakan Syarifudin, tanpa ada beban dirinya sebagai bentuk kepedulian pada warganya dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada.
Seiring doa dan harapan pada setiap insan pembaca warta ini semoga dimudahkan setiap langkah perjalanan kami dalam menyambung kebaikan, merangkai serikat amal shalih demi membangun negeri dan generasi harapan demi cita-cita mengharap ridho-Nya. Selamat berlabuh melaju dan selamat sampai dermaga tujuan harapan.
Ali Azmi
Relawan Tanmia