Hari mulai senja sirine keberangkatan kapal dibunyikan tanda semua pintu ABK kapal menutup semua akses pintu agar semua penumpang standby bersiap untuk berangkat. Setiap air mata rindu dan salam perpisahan bercampur aduk dikeluarkan bagi siapa saja yang berpisah senja sore itu. Tak ubahnya seorang Ibu yang akan melepas anak-anak tercintanya yang akan berlabuh merantau jauh. Biarlah air mata menetes deras tapi setiap tetesnya akan menjadi keberkahan do`a yang akan bersemi dikemudian hari untuk membawa kebahagiaan.
Seluas mata memandang area pelabuhan Tanjung Priok di pesisir Pantai Jakarta Utara. Dua pekan telah berlalu santri tugas pengabdian Pesantren Al-Itqan, Kranggan Bekasi diberangkatkan lewat pelabuhan laut Dermaga Terminal Nusantara Pura menuju Ternate, Maluku Utara. Antrian hilir mudik kawasan sibuk pelabuhan Tanjung Priok hari itu bergemuruh berjejalan para calon penumpang kapal PELNI Dorolonda yang sudah bersandar di anjungan untuk menunggu keberangkatan para calon penumpang.
Sebanyak 2 orang alumni angkatan ke-IV Pesantren Al-Itqan berstatus sebagai alumni tugas wiyata bhakti yang akan bertugas selama satu tahun akan ditempatkan di Pesantren dan Masyarakat tepatnya di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Menuju tempat pengabdian yang penuh perjuangan akan dilewati melalui jalur laut selama 5 hari perjalanan laut.
Pesantren Al-Itqan dalam perjalananya telah mengirimkan alumni-alumninya ke berbagai daerah pelosok penjuru tanah air sebagai bentuk khidmat melayani ummat dan kewajiban setiap alumninya untuk tugas kewajiban syi`ar dakwah di setiap jengkal tanah air. Dari Ujung Aceh Pulau Sumatera hingga Ujung Timur Halmahera Maluku Utara bahkan Papua nantinya diharapkan menjadi bagian syi`ar yang berperan membantu kinerja para pengampu ummat dan lembaga-lembaga dakwah maupun pendidikan agar terus berkembang maju lebih baik.
“Biasanya melalui kegiatan safari dakwah kita ingin mengetahui sejauh mana realita ummat dan sikon perkembanganya agar kegiatan pendidikan kaderisasi guru dan da`i di dalam pesantren relevan terhadap dinamika perkembangan ummat yang terupdate. Sehingga para alumni-alumni ini bisa membantu mengurai persoalan dan permasalahan ummat akan krisisnya tenaga pengajar dan sumber daya manusia dalam bidang keagamaan di pelosok masyarakat yang kurang diperhatikan,” ujar petuah Ustad Rofiq Hidayat selaku Pimpinan Pesantren saat melepas keberangkatan para santri wiyata bhakti, Selasa ( 5/09/2023 ).
Menurutnya, kegiatan pendidikan di Pesantren bukan semata-mata mentrasfer ilmu syar`i akan tetapi mendidik memberikan tarbiyah akan pentingnya menyiapkan kaderisasi generasi yang mampu memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan untuk mampu berdakwah dan istiqomah dalam kebaikan dan menjangkau daerah-daerah pelosok pinggiran yang masih minim perhatianya.
“Harapanya tidak tinggi-tinggi akan tetapi para alumni diharapkan dapat menghidupkan syi`ar keislaman dan menghidupkan kembali ruh-ruh perjuangan membina anak-anak umat ini untuk kembali kepada indahnya kalam al-qur`an sebagai bentuk pertanggung jawaban akan ilmu yang telah dipelajari di pesantren untuk diamalkan di masyarakat,” tambah Ust Rofiq dalam nasehatnya.
Jadwal kapal yang hanya ada 1 kali sebulan menuju Ternate menjadi pemandangan yang luar biasa setiap calon penumpang dan para pengunjung pelabuhan yang hendak mengantarkan sanak famili keluarganya yang hendak bepergian jauh.
Dua tahun berlalu setelah pandemi akses transportasi laut kembali menggeliat tumbuh menjadi incaran setiap orang yang hendak bepergian maupun pulang kampung bagi mereka yang berasal dari daerah-daerah jauh ditengah kepulauan seperti kawasan Indonesia timur.
Toh,selain biaya yang hemat juga akan menambah rasa pengalaman akan luasnya tanah air ibu pertiwi sebagai daerah maritim dunia. Perjalanan ke Ternate dengan Kapal PELNI Dorolonda akan singgah di beberapa pelabuhan besar seperti : Tanjung Priok Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Namlea Maluku, Ambon dan terakhir tiba di tujuan Ternate sebagai eks Ibukota Maluku Utara sebelum diganti di Sofifi yang berada di Pulau Halmahera.
Terakhir, bagi para alumni yang bertugas wiyata bhakti dimana pun berada dengan segala situasinya menjadi rangkaian perjuangan kesabaran dan keikhlasan dalam medan amal yang tak bisa diremehkan dan disepelekan. Karena menanamkan jiwa kesabaran dan keikhlasan menjadi kunci dan modal yang tak pernah habis dalam rangkaian suksesnya kegiatan amal jama`i dalam syi`ar dakwah. Permintaan tenaga alumni pesantren untuk menjadi tugas wiyata bhakti mengalami kondisi yang timpang, antara permintaan tenaga alumni yang disana-sini meminta masih membutuhkan namun disaat yang sama masih minimnya anak-anak ummat ini yang belum berminat untuk masuk meniti pendidikan pesantren khususnya kaderisasi guru dan da`i dengan mengharap keridhaan-Nya semata. Wallahu Musta`an.
Selamat menunaikan bhakti anak² muda, stay strong & istiqomah… barokallahu fiikum