amalan ramadhan

AMALAN AMALAN UNGGULAN DI BULAN SUCI RAMADHAN

830 Views

Oleh : Kholid Mirbah, Lc

Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, meeka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan.

[Ibnu Rajab, Lathaaiful Ma’arif hal. 232]

Tindakan mereka ini merupakan perwujudan kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan, permohonan dan bentuk ketawakkalan mereka kepada-Nya. Tentunya, mereka tidak hanya berdo’a, namun persiapan menyambut Ramadhan mereka iringi dengan berbagai amal ibadah.

Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan,

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع

“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen. (Lathaaiful Ma’arif hal. 130)

Beliau juga katakan Bulan Rajab diibaratkan seperti angin yang menghembuskan amal-amal kebaikan, yang kemudian kian menggumpal di bulan Sya’ban sehingga menjadi mendung amal kebaikan, yang kemudian akan menjadi hujan berkah, rahmat, dan maghfirah di bulan Ramadhan.

Tidak ada ibadah yang ditinjau dari segala aspek kecuali ibadah di bulan Ramadhan,

a. Aspek historis

Allah berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Al Baqarah 183)

b. Aspek hukum fiqih

Allah berfirman,

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Al Baqarah 184)

c. Aspek Ruhiyah

Allah berfirman,

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) (Al Baqarah 185)

d. Aspek Hikmah Ramadhan yaitu terkabul nya doa

Allah berfirman,

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (Al Baqarah 186)

e. Aspek Hubungan biologis

Allah berfirman,

Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka, (Al Baqarah 187).

Rangkaian ayat ayat tadi menggambarkan betapa istimewanya bulan Ramadhan.
Maka kita harus sambut ramadhan dengan suka cita, bak tamu yang istimewa, sebagaimana yang dilakukan Nabi saw memberi kabar gembira kehadiran bulan suci ini kepada para sahabatnya.
Kata beliau shallallahu alaihi wa sallam

ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).

Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa setan setan dibelenggu, tetapi kenapa masih banyak maksiyat di bulan Ramadhan?Apa makna sebenarnya?
Maka Ulama menjelaskan bahwa,

1. Maksiat yang terjadi dimuka bumi tidak mulu gangguan setan, tapi juga terkadang disebabkan hawa nafsu manusia.
Allah berfirman, tentang nabi yusuf :

(۞ وَمَاۤ أُبَرِّئُ نَفۡسِیۤۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوۤءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّیۤۚ إِنَّ رَبِّی غَفُورࣱ رَّحِیمࣱ ۝

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.
[Surat Yusuf 53 ]

2. Rahmat Allah begitu banyak di bulan Ramadhan sehingga, sehingga godaan setan terminimalisir karena tertutup dengan luasnya rahmat Allah di bulan tsb.
3. Yang dibelenggu adalah pemimpin-pemimpin setan, sementara anak buahnya lepas berkeliaran.
4. Setan tetap dibelenggu, namun sifatnya secara tidak paten, sehingga maksiat bisa diminimalisir.

Para pembaca yang budiman, Kita harus berbahagia dengan kedatangan bulan Ramadhan karena ia adalah nikmat terbesar dalam Kehidupan kita, yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun.
Allah berfirman,

(قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَ ٰ⁠لِكَ فَلۡیَفۡرَحُوا۟ هُوَ خَیۡرࣱ مِّمَّا یَجۡمَعُونَ)

Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
[Surat Yunus 58]

Yang dimaksud Karunia dan rahmat Allah tidak hanya iman, islam, Al-quran, tetapi termasuk kehadiran Ramadhan bagian dari Karunia dan Rahmat Allah swt.

Nah, apa saja Amalan Unggulan di Bulan Ramadhan?

1.Taubat yang benar ( At Taubah As Shadiqah)
Menurut Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin bahwa syarat taubat kaitannya dg Allah ada 3, yaitu
a. Menyesal
b. Menghentikan dosa
c. Bertekad tidak mengulangi dosa tersebut.
Adapun kaitannya dg manusia maka di tambah satu, yaitu
c. Meminta maaf dan kehalalan atas perbuatannya dimasa lalu.

Kenapa segala amalan harus di awali dg taubat?

1. Karena yang membuat kita terhalang dari kebaikan dan amal shalih khusunya di bulan ramadhan adalah dosa dan maksiyat.
Makanya salafus shalih ketika mereka terhalang dari amal shalih mereka berkata kepada diri mereka sendiri, Apa dosa yang telah aku perbuat sampai aku terhalang dari amal shalih ini !.

2. Karena tobat yang benar akan menggugurkan dosa dosa baik itu dosa besar maupun kecil, dalam kitab Riyadhus Shalihin karya imam nawawi katakan bahwa semua dosa baik yg kecil maupun besar bisa dihapus dengan taubat, ada wanita yg berzina, org yg tidak ikut perang tanpa uzur akan diampuni allah disebabkan taubat. Taubat itu sangat penting apalagi disaat wabah penyakit seperti ini, karena bisa jadi wabah penyakit terjadi karena dosa kita.

Imam Ibnu Qudamah dalam kitab At Tawwabin mengisahkan bahwa Bani Israel pada suatu masa dilanda bencana kemarau yang sangat panjang. Sudah cukup lama hujan tidak turun, hingga sawah dan ladang menjadi kering, kelaparan melanda negeri tersebut dan berbagai macam penyakit datang menyerang penduduk.

Para penduduk kemudian mendatangi Nabi Musa alaihissalam untuk berdoa memintakan kepada Allah ta’ala agar menurunkan hujan.

Nabi Musa kemudian mengumpulkan semua penduduk di tanah lapang dan mengajak mereka berdoa bersama. “Wahai Tuhan penguasa hujan, turunkanlah hujan.” Namun, hujan tidak juga turun.

Mereka berdoa kembali, “Wahai Tuhan penguasa hujan, turunkanlah hujan.” Musa kemudian berkata, “Ya Allah, biasanya Engkau selalu mengabulkan permohonan kami, mengapa kali ini hujan tidak kunjung turun?”

Allah menjawab, “Musa, hujan tidak turun karena di antara kalian ada orang yang bermaksiat kepada-Ku selama 40 tahun. Karena keburukan maksiatnya, Aku mengharamkan hujan dari langit untuk kalian semua.”

Allah kemudian memerintahkan supaya orang itu dikeluarkan dari daerah tersebut. Musa pun berkata kepada kaumnya, “Saudara-saudaraku Bani Israil, aku bersumpah bahwa di antara kita ada orang yang bermaksiat kepada Allah selama 40 tahun. Akibat perbuatannya itu, Allah tidak menurunkan hujan untuk kita. Hujan tidak akan turun hingga orang itu pergi. Maka, usir orang itu dari sini.”

Orang yang ahli maksiat itu pun sadar. Kemudian, ia melihat sekelilingnya, berharap ada orang lain yang melangkah pergi. Namun, tak seorang pun yang beranjak dari tempatnya. Ia berdoa, “Ya Allah, aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun. Aku mohon Engkau menutupi aibku. Jika sekarang aku pergi, pasti dilecehkan dan dipermalukan. Aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatanku lagi. Terimalah taubatku dan tutupi aibku ini.”

Belum sempat meninggalkan tempat, hujan pun turun. Nabi Musa terkejut atas hal ini. “Ya Allah, hujan telah turun padahal tak seorang pun dari kami yang pergi.”
Allah berfirman, “Musa, hujan turun karena Aku gembira, hamba-Ku yang bermaksiat kepada-Ku selama 40 tahun itu telah bertaubat.”

Kisah tersebut di atas memberikan pelajaran (ibrah) berharga kepada kita bahwa kemaksiatan atau dosa yang dilakukan oleh segelintar orang dapat menghalangi terkabulnya doa, termasuk ditahannya hujan dari langit. Begitulah pengaruh buruk dari berbuat maksiat.

Nah, dari kisah diatas diantara tanda taubat diterima adalah Allah ditutup aibnya oleh Allah, makanya Ramadhan adalah bulan taubat, makanya Umar ketika tiba ramadhan pernah berkata

مرحبا بمطهرنا من الذنوب!

Selamat Datang Bulan penyuci dosa!

Makanya, menyadari ahli itu Sahabat ibnu umar ketika berbuka puasa beliau berdoa:

اللهم إنا نسألك برحمتك وسعت كل شيء أن تغفر لنا.

Ya Allah kami meminta dengan Rahmatmu yang luasnya meliputi segala sesuatu untuk mengampuni dosa kami.

2. Memberikan perhatian kepada Al Quran dengan perhatian yang khusus.

Kenapa demikian? Karena bulan Ramadhan adalah bulannya Al Quran.
Allah berfirman,

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (Al Baqarah 185).

Aisyah radhiyallahu anha mengatakan bahwa jibril setiap tahun datang kepada nabi, dan ditahun beliau wafat jibril mendatanginya dua kali dalam rangka mengajari Nabi Al Quran di malam bulan Ramadhan.

Makanya kita harus memperbanyak berinteraksi dengan Al Quran khususnya di bulan Ramadhan karena Al Quran akan datang memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat.
Nabi saw bersabda,

قَالَ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﻭﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻳﺸﻔﻌﺎﻥ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ، ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ : ﺃﻱ ﺭب، ﻣﻨﻌﺘﻪ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎﺭ، ﻓﺸﻔﻌﻨﻲ ﻓﻴﻪ، ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ : ﻣﻨﻌﺘﻪ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ، ﻓﺸﻔﻌﻨﻲ ﻓﻴﻪ، ﻓﻴﺸﻔﻌﺎﻥ‏)

Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang maksudnya “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Wahai Rabb, ia telah menahan makan dan syahwatnya pada siang hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya.

Al-Qur’an berkata: “ Ia telah terjaga pada malam hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya, maka puasa dan al-Quran memberi syafaat kepadanya.” ( HR. Ahmad).

Sebagian Salaf mengkhatamkan quran dalam qiyam ramadhan setiap 3 malam, sebagian ada yang mengkhatamkan Al-Quran setiap 7 malam, bahkan ada yang dalam waktu satu malam saja,

وكان قتادة يختم القرآن في سبع ، فإذا جاء رمضان ختم في كل ثلاث ، فإذا جاء العشر ختم في كل ليلة “السير” (5/276)

Qotadah biasanya mengkhatamkan Al-Quran dalam tujuh hari. Jika telah datang bulan Romadhon, beliau mengkhatamkannya dalam tiga hari. Jika telah masuk sepuluh hari terakhir, beliau mengkhatamkannya dalam sehari.” (As-Siyar, 5/276).

Sedangkan Mujahid, digambarkan oleh Imam Nawawi sebagai sosok yang mengkhatamkan Al-Quran setiap malam :

وعن مجاهد أنه كان يختم القرآن في رمضان في كل ليلة . “التبيان” للنووي (ص/74) وقال : إسناده صحيح

Mujahid menghkhatamkan Al-Quran di bulan Romadhon setiap malam (At-Tibyan, An-Nawawi: 74. Dia berkata, “Sanadnya shohih”).

Sedangkan Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Quran enam puluh kali dalam satu bulan :

وقال الربيع بن سليمان : كان الشافعي يختم القرآن في رمضان ستين ختمة “السير” (10/36)

Rabi’ bin Sulaiman berkata, “Asy-Syafii biasanya mengkhatamkan Al-Quran dalam bulan Ramadan sebanyak 60 kali.” (Siyar A’lam Nubala, 10/36).

Mereka membaca dg tadabbur dan menghadirkan ketakutan dlm hati mereka.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Saat turun ayat,

أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ (59) وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ (60)

“Maka apakah kamu merasa heran terhadap berita ini?–Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?” (Qs. An Najm: 59-60)

Maka Ahli Shuffah (para sahabat yang tinggal di serambi masjid) menangis sehingga membasahi pipi mereka. Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar tangis mereka, maka Beliau menangis bersama mereka, lalu kami pun menangis mengikuti tangisan Beliau.” (Hr. Baihaqi dalam Asy Syu’ab).

Imam al-Zuhri rahimahullah jika sudah memasuki Ramadhan tidak lagi membaca hadits dan tidak hadir di majelis ilmu, beliau hanya membaca Al-Qur’an dari mushaf. Beliau mengatakan saat sudah masuk Ramadhan, “Sesungguhnya (pekerjaan itu) hanya membaca Al-Qur’an dan memberi makan.”

Abdurazaq berkata, “Sufyan ats-Tsauri jika sudah masuk Ramadhan meninggalkan segala bentuk ibadah dan hanya membaca Al-Qur’an”

Kenapa kita harus berinteraksi dengan Al Quran?

Karena, setiap huruf bernilai 10 kebaikan, ini diluar ramadhan, dan diantara kebaikan yg didapat oleh Ahli Quran pada hari kiamat berupa syafaat.
Nanti quran akan datang menemui pembacanya dalam sosok wajah pucat, kenapa harus pucat? Supaya kita bisa bernostalgia, karena dulu ia baca Al Quran sampai bergadang sehingga wajahnya pucat, ini belum dikaitkan dg ramadhan, maka ketika dikaitkan semakin besar pahalanya disisi Allah ta’ala.

3.  Menyendiri (Khalwat) untuk ibadah.
Sebuah tradisi yg biasa di lakukan ulama ulama kita. Maka hendaknya di bulan ini kita harus punya waktu untuk berkhalwat,
agar dapat memutus diri dari kesibukan dunia. Karena org yg sibuk dg dunia menyebabkan hatinya keras. Nah ditengah pandemik corona ini Sebagian ulama memperbolehkan I’tikaf diruangan khusus shalat di rumah, jika wabah ini belum berakhir, karena dengan harapan ketika rajin berkhalwat akan menuai  maghfirah dari Allah swt, sebagaimana tertuang dalam hadits,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759]

4. Memperbanyak sedekah.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

عن أبي مالك –الحارث بن عاصم- الأشعري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم – الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ الميزان وسبحان الله والحمد لله تملأ ما بين السماء والأرض والصلاة نور والصدقة برهان والصبر ضياء والقران حجة لك أو عليك كل الناس يغدو فبائع نفسه فمعتقها أو مُوبقها -” رواه مسلم

Artinya:

Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Suci itu sebagian dari iman, (bacaan) alhamdulillaah memenuhi timbangan, (bacaan) subhaanallaah dan alhamdulillaah keduanya memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu adalah nur, shadaqah adalah pembela, sabar adalah cahaya, dan Al-Qur’an menjadi pembela kamu atau musuh kamu. Setiap manusia bekerja, lalu dia menjual dirinya, kemudian pekerjaan itu dapat menyelamatkannya atau mencelakakannya”.

Kata nabi dalam hadits diatas, والصدقة برهان, maka bukti keimanan adalah sedekah, bahkan sedekah ini adalah amalan yg di sesali org mati ketika hidupnya tidak sempat sedekah.
Firman Allah ketika menggambarkan penyesalan orang mati,

(وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقۡنَـٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن یَأۡتِیَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ فَیَقُولَ رَبِّ لَوۡلَاۤ أَخَّرۡتَنِیۤ إِلَىٰۤ أَجَلࣲ قَرِیبࣲ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ)

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih.”
[Surat Al-Munafiqun 10]

Kenapa yg disebut dalam ayat tersebut adalah sedekah. Karena memang sedekah adalah amalan yg agung, yg menyelamatkan org dari neraka, sedekah dapat menolak bala, bahkan org yg positif terkena penyakit bisa sembuh karena sedekah. Maka nabi saw bersabda  sembuhkanlah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

حصنوا أموالكم بالزكاة، وداووا مرضاكم بالصدقة، وأعدوا للبلاء الدعاء

“Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR Thabrani).

Abdullah ibnu mubarak adalah ulama, mujahid, sekaligus saudagar kaya, beliau biasa menghajikan orang lain,  memberikan beasiswa kpd para santri, beliau punya banyak karomah, diantaranya,
1. Doanya dikabulkan
2. Punya pandangan yang tajam,

Ibnul Mubarak juga senang sekali melakukan perjalanan. Usia beliau banyak dihabiskan untuk melakukan perjalanan dalam rangka berhaji, berjihad, serta berdagang, sehingga beliaupun dikenal juga dengan juluk “As-Saffar” (sebutan untuk orang yang suka sering melakukan perjalanan).

Suatu hari seseorang bertanya kepada Ibnul Mubarak, tentang penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun.  “Wahai Abu Abdirrahman, penyakit borok yang ada di lututku sudah berusia tujuh tahun, sudah banyak tabib yang aku tanyai dan berobat kepada mereka, akan tetapi hingga hari ini penyakitku ini tidak kunjung sembuh” tanya orang tersebut dengan penuh pengharapan.

Ibnul Mubarak pun menjawab pertanyaan tersebut, “Pergilah engkau ke suatu tempat dimana banyak orang membutuhkan air,” Jawab Ibnul Mubarrak. “Buatlah sumur di sana. Aku berbarap akan muncul mata air dan penyakit borokmu tidak akan lagi mengeluarkan darah dan nanah.”

Orang itu pun segera mengikuti saran dari Ibnul Mubarrak. Ia segera mencari daerah yang penduduknya sedang mengalami kesulitan air. Kemudian ia pun segera membuatkan sumur untuk kebutuhan air mereka, dan atas izin Allah ta’ala, penyakit yang selama ini menghinggap dalam tubuhnya hilang dan sembuh seperti sedia kala.

Betapa banyak mereka yang di phk, kesulitan mencari nafkah karena wabah corona, maka kita harus bantu meringankan beban mereka, dan ini diantara hikmah adanya musibah corona adalah membangkitkan kepedulian umat, maka siapa yg menghidupkan satu manusia seperti menghidupkan semua manusia.

Contohlah Nabi, Nabi itu dermawan seperti angin berhembus siapa aja yg minta bantu pasti dibantu, begitupula contohlah sahabat Ibnu umar tak mau berbuka kecuali dg anak anak yatim, sampai jatah bukanya saja dikasih orang lain.

5. Bersungguh sungguh beribadah terutama di 10 hari terakhir.
Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhary dan Muslim dalam shohih mereka dari Ummul Mukminin A’isyah radhiyallahu ‘anhuma berkata,

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا دخل العشر – أي العشر الأخير من رمضان –أحيا الليل و جد و شد مئزره وأيقظ أهله.

“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki sepuluh terakhir Ramadhan, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.”
Muttafaqun ‘alaihi

Dalam hadist ini maksud dari menghidupkan malam-malamnya yaitu dengan menggunakan sholat malam, berdzikir, berdo’a, dan maksud membangunkan istri-istrinya adalah membangunkan dari tidurnya agar bersungguh-sungguh dalam beribadah seperti menunaikan sholat, itikaf, berdzikir, bermunajat kepada Allah Ta’ala, dan amalan sunnah seperti ini jarang sekali yang mengerjakannya di antara kaum muslimin.
Kita bisa menghidupkan 10 ramadhan di mushalla rumah rumah kita karena pandemik corona.

6. Memperbanyak zikir.

Berzikir termasuk ibadah yg istimewa. Firman Allah ta’ala

(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكۡرࣰا كَثِیرࣰا ۝  وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةࣰ وَأَصِیلًا)

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. [Surat Al-Ahzab 41 – 42]

Tidak ada ibadah yg minta agar di kerjakan sebanyak banyaknya selain zikir.
Perintah berzikir tidak menunggu kita punya waktu luang. Waktu sibukpun kita diperintahkan untuk berzikir,
Kata Allah,

(فَإِذَا قُضِیَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَٱبۡتَغُوا۟ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ وَٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِیرࣰا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ)

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.[Surat Al-Jumu’ah 10]

Kenapa kita disaat kita sibuk bekerja kita diperintah kan berzikir, karena saat bekerja kita diganggu setan. Adalah istilah yg salah tapi sudah lumrah cari yang haram aja susah apalagi halal, kenapa demikian karena dia lagi di ganggu setan, begitupula ketika berjihad, Allah perintahkan kita utk tidak lupa banyak  berzikir, firman Allah,

(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِذَا لَقِیتُمۡ فِئَةࣰ فَٱثۡبُتُوا۟ وَٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِیرࣰا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ)

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.
[Surat Al-Anfal 45]

Ketika berjihad pun tidak lepas dari gangguan setan nanti akan dibisiki datang dg rasa takut. Maka harus dg zikir.
Maka bung Tomo berkata Ketika menggerakkan pemuda untuk berjihad dan hanya bermodalkan bambu runcing dengan bertakbir, ia berkata

“Sebab kekuatan siapa lagi yang akan kita andalkan, sedangkan senjata tidak lengkap. Lawan kita pasukan Inggris sudah siap siaga memusatkan panser-panser dan kapal-kapal perangnya. Kecuali semangat patriotism, saya kira tidak lain kekuatan kita hanya perlindungan Allah. Perlindungan Allah itu hanya bisa terjadi kalau kita menyadari bahwa Allah itu Mahakuasa. Untuk menunjukan Allah itu Mahakuasa saya kira perlu diresapkan makna ucapan yang selalu menggetarkan jiwa manusia, baik pada waktu perang maupun waktu mendengar seruan azan, Allahu Akbar,”
Akhirnya beliau dan pasukannya diberikan kemenangan sebab zikir.

Kenapa berzikir sangat ditekankan bagi seorang muslim?
Kata ibnu qayyim dalam Al-Wabilus Shoyyib, diantaranya,

1. Dijauhkan setan
2. Mendatangkan ridha Allah. Nabi katakan perumpamaan yg berzikir dg yg tidak adalah seperti hidup dan mati
3. Mendatangkan kecintaan Allah.
4. Mendatangkan pahala yg banyak.

Mudah mudahan kita diberikan kekuatan untuk dapat menyiapkan amalan terbaik kita dibulan Ramadhan ini. Semoga Bulan Ramadhan ini menjadi bulan terbaik dalam hidup kita.

Disarikan dari Kajian Tarhib Ramadhan di Al Bilad via Online Oleh Al Ustadz Muhammad Aniq, Lc, MPd.

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!