Yesus dan Isa, Apakah Mereka Sama?
Sebagai muslim kita mengenal seorang sosok nabi yang bernama Isa dan di sisi lain, agama Kristen mengenal sosok “firman Allah” bernama Yesus. Banyak orang yang mengatakan bahwa dua sosok ini adalah pribadi yang sama, namun tidak sedikit yang menyangkalnya. Pertanyaannya apakah mereka satu pribadi atau pribadi yang berbeda sama sekali?
Dalam kisah Isa kita dapati kisahnya bermula dari “Imraatu Imron” yang berdoa pada tuhan untuk memberinya keturunan, tatkala ia mengandung ia menadzarkan agar “putranya” kelak menjadi pelayan di baitul maqdis, namun yang ia dapati adalah seorang putri yang ia beri nama “Maryam”. Tak ingin mengingkari janjinya pada tuhan, ia serahkan anaknya pada pengasuhan Zakariya.
Selama di pengasuhannya ia dapati banyak keajaiban yang ia lihat, yang membuatnya semakin yakin bahwa keajaiban tuhan yang semoga segera diberikan padanya, hingga istrinya yang mandul mengandung Yahya yang kelak akan menjadi saksi atas dakwah Isa.
Kisah Isa diakhiri di Alquran dengan pengangkatannya ke langit untuk menyelamatkannya dari penyaliban serta untuk menyelesaikan misinya kelak di akhir zaman, namun bukan sebagai nabi.
Sedang di tradisi Kristen kisahnya tak jauh berbeda untuk beberapa segmen kehidupan beliau. Bermula saat santa Anna memohon pada tuhan untuk memberinya keturunan dan kelak ia nadzarkan untuk menjadi pelayan di bait tuhan, namun harapannya agak bergeser karena yang ia dapati adalah seorang putri yang ia beri nama Maria. Maria kecil hidup dalam pengasuhan Zacharias, seorang pelihat. Di pengasuhannya ia melihat Maria yang memiliki banyak keajaiban yang membuatnya semakin semangat untuk meminta keturunan pada tuhan.
Permohonannya dikabulkan oleh tuhan, Elizabeth mengandung Yohanes yang kelak akan membabtis Yesus dan mendukung misinya.
Kisah Yesus berakhir dengan penyalibannya di tiang salib, sebagai tebusan bagi dosa umat manusia.
Kedua kisah ini terdengar mirip, Kalaulah mereka berdua satu pribadi mengapa namanya berbeda?
Saya akan membawa anda ke 2000 tahun yang lalu tepat di tanah Palestina di mana sosok yang kita bahas ini dilahirkan.
Sebelum kita bahas, anda harus tahu bahwa Yesus dan Isa bukanlah nama asli dari sosok ini! Mengapa?
Di kala itu, Palestina di bawah jajahan Romawi dan Yahudi adalah suku yang disandang olehnya serta saat itu masyarakat Palestina berbahasa Aram untuk berkomunikasi.
Dari sini kita tahu bahwa dimasa itu ada tiga bahasa yang dipakai sehari hari, bahasa latin sebagai bahasa pemerintahan, bahasa Aram sebagai bahasa sehari hari, dan bahasa Ibrani sebagai bahasa keagamaan. Jadi seharusnya nama beliau berasal dari bahasa Ibrani atau Aram, agak aneh jika nama beliau berbunyi dialek Arab ataupun latin yang menjajah negeri mereka.
Jadi siapakah nama beliau? Beliau memiliki dua panggilan satu nama dalam bahasa Aramik dan satunya lagi dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Aramik (dengan nama inilah beliau dinamai) beliau dipanggil isho mesikha (ܫܘܿܥ ܡܫܝܼܚܐ) sedangkan dalam bahasa ibrani vokal “i” pada nama beliau diubah dalam menjadi konsonan “y” sedangkan vokal “o” diubah dalam huruf “w” sehingga nama beliau jika dibaca tanpa niqqud maka akan berbunyi “Y-S-W” sehingga memiliki dua cara baca dalam bahasa ibrani, bacaan pendek akan berbunyi “yoshua” dan bacaan panjang akan berbunyi “yehosua” (יְהוֹשֻׁעַ). Namun nama Aramiklah yang diyakini sebagai nama asli beliau karena bahasa Aramik adalah bahasa ibu beliau sedangkan untuk beliau bahasa Ibrani beliau hanya sekedar paham tapi tidak berdialog dengan bahasa tersebut.
Kemudian, bagaimana nama beliau bisa menjadi Isa dan Yesus?
Alquran memilih nama Isa yang diambil dari kata isho karena beliau menggunakan bahasa Aramik untuk percakapan sehari hari. Karena dalam vokal Arab tidak memiliki huruf “o” maka posisinya digantikan oleh vokal “a” sehingga dibaca “Isa” (عيسى).
Sedangkan kata Yesus itu berakar dari bahasa Ibrani Yeshua yang diucapkan dalam dialek latin, kemudian karena agama Kristen berkembang pesat di tanah Eropa maka secara tidak langsung beliau menjadi orang yang dihormati, sedangkan menurut aturan bahasa latin bahwa setiap pria yang dihormati akan ditambahkan huruf maskulin “S” dibelakang namanya sehingga dibaca Ἰησοῦς (Iēsous/yesus).
Dapat kita simpulkan bahwa Isa dan Yesus adalah sosok yang sama, hanya saja dengan penyebutan dialek yang berbeda.
Oleh Bilal alumni diibs 2