Ragam kegiatan dan acara di Labuhan bajo membuat team tanmia menikmati perjalanan dakwah ini, sehingga team tidak merasa jenuh karenanya, di antara kegiatan yang dilaksanakan di Labuhan Bajo adalah Daurah Syar’iyah, semacam penataran guru dan dai dengan ilmu syar’i di sana.
Para peserta cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut yang kami laksanakan di Madrasah Islam Swasta (mis) desa Nggorang, Labuhan Bajo, kegiatan daurah ini membawa beberapa materi penting, seperti Tata Cara Shalat, Wudhu dan Thaharah, Fikih Dakwah tahap I, urgensi Tahfizh Al Quran untuk usia dini dan pemaparan metode baca Al Quran “tsaqifa” metode untuk orang tua atau dewasa.
Alhamdulillah kegiatan ini terhitung sukses dan in syaa Allah memberikan manfaat dan percerahan bagi dai – dai dan guru ngaji di berbagai wilayah.
Peserta Daurah datang dari tempat yang jauh, di antara mereka ada yang menempuh perjalanan hingga 6 jam untuk menuju lokasi daurah karena rumah mereka sangat jauh di dalam hutan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan apapun termasuk sepeda motor, sehingga mereka harus berjalan kaki hingga 3 jam menelusuri bukit dan hutan agar dapat keluar ke jalan raya, yang kemudian dilanjutkan dengan menaiki kendaraan umum selama 3 jam menuju lokasi.
Peserta yang seperti ini ada beberapa orang, demi untuk menghadiri majlis ilmu dan menambah khazanah ilmu yang akan mereka tularkan kepada anak didik dan ummat yang mereka bina di kampung mereka masing – masing, mereka harus berkorban tenaga dan uang tentunya untuk menghadiri majlis tersebut.
Badan yang begitu lelah dan bahkan bau keringat belum lagi hilang dari badan mereka namun hal itu sirna saat mereka bisa hadir dalam majlis ilmu tersebut dan bertemu dengan dai – dai tanmia yang membimbing mereka, rasa bahagia terlihat jelas dari wajah dan sikap mereka, mereka menganggap kehadiran team tanmia adalah hiburan dan semangat baru bagi mereka, bahkan ada salah seorang peserta yang mengungkapkan isi hati mereka dengan mengatakan, “Ustadz hari ini kami dapat hiburan dan semangat baru dengan kehadiran para ustadz dari jakarta, kalau tidak kepala kami pusing menghadapi masalah di wilayah kami masing – masing” tentu dengan logat khas NTT yang masih sangat sulit untuk kami tirukan….
Harapan para dai dan guru ngaji di sana acara seperti ini tidak hanya sekali ini saja, namun hendaknya dilakukan dan di-program untuk adanya tahap lanjutan, agar mereka mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman serta keahlian baru sebagai bekal untuk kegiatan dakwah mereka di kampung halaman masing – masing, kami bisa memahami kebutuhan mereka kepada ilmu, namun kami hanya bisa mengatakan in syaa Allah kami akan datang lagi pada waktu yang tepat, kami berharap para guru dan dai di sana mendoakan kami agar Allah memberikan kemudahan kepada kami untuk mengadakan acara daurah jilid dua di sana dan dengan kehadiran guru dan dai yang lebih banyak serta pada tempat yang lebuh baik dan lebih luas.