Kehadiran Da’i Disambut Antusias Oleh Masyarakat Bukit Menoreh Untuk mendidik Generasi Muda

795 Views

Sejumlah tokoh masyarakat Sayam pedukuhan Sonyo Jatimulyo yakni Bapak Tukirin menilai, keberadaan da’i pengabdian merupakan sebuah kebahagiaan karena mereka menjadi bagian penggerak pejuang perubahan yang sangat diperlukan bagi kalangan komunitas, majelis taklim maupun masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan khususnya Sayam Sonyo Jatimulyo.

Akses jalan hanya bisa untuk kendaraan bermotor saja, sehingga untuk mobil atau kendaraan lainya harus berhenti di ujung jalan dan harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer sekitar 15 menit. Wilayah ini beberapa tahun lalu masih tergolong menjadi wilayah terpencil atau pedalaman karena tergolong minimnya akses.
Namun seiring dengan menetapnya kiprah dai yang concern untuk mengajar ngaji anak-anak, remaja dan orang tua sangatlah penting pengaruhnya hingga sekarang.

Pada realitanya, kunci sinergi dan kolaborasi antara da’i, masyarakat dan lingkungan setempat adalah pintu kesuksesan dan kemajuan yang harus terbangun tertata secara apik dalam rangka mengembangkan sayap dakwah terutama di daerah pedalaman yang sama sekali tidak tersentuh indahnya hidup dalam naungan islam terlebih jejak historis sebelumnya memang banyak kalangan muallaf yang sejak tahun 1980-an namun minim pembinaan.

Sosok Ust Nurwanto dan Ust Fahrul adalah salah satu potret da’i yang kini masih berkhidmat membersamai masyarakat. Kehadirannya juga sangat berpengaruh untuk memberikan sumbang sih terhadap kemajuan lingkungan setempat karena tak sedikit peran mereka untuk memberikan ilmu demi menyiapkan masa depan lingkungan dan generasi yang lebih baik. Kegiatan berbasis sosial dari berbagai kalangan pun turut memberikan sumbangsih baik secara materi maupun lainya demi membangun kesadaran dakwah dan umat Islam dengan kepedulian hingga pelosok negeri. Memang bukan untuk pertama kalinya baru-baru Tanmia Foundation mengadakan kegiatan serah terima wakaf sumur yang sekaligus menghimpun para tokoh masyarakat dan pedukuhan setempat, Jum’at ( 30/10/2020).

Nurwanto, adalah potret seorang da’i yang mulanya ditugaskan berdakwah dari akademi Al-Qur’an Forum Aktivis Masjid untuk daerah tugasan di Sayam Sonyo ini tak mengira hingga akhirnya resmi menjadi da’i lokal yang menetap dengan hubungan perkawinan dengan masyarakat setempat sejak beberapa tahun lalu.

Kendati lika-liku perjalanan dakwah masyarakat di Perbukitan Menoreh salah satu kawasan tertinggi di wilayah Girimulyo Kulon Progo, ia mengatakan, berdakwah di kawasan pedalaman seperti ini sudah pasti banyak tantangan dan rintangan namun Bismillah dengan niat keikhlasan justru semakin membuat termotivasi untuk meneruskan risalah kenabian menguatkan pilar-pilar dakwah layaknya tebing kapur Menoreh yang tegak kokohnya menjulang ke atas. Tugas ini adalah kemuliaan sebagai tugas ilahi “dakwah illaaah” seperti tugas yang disampaikan para Nabi dan Rasul.

“Kondisi alam Sonyo yang menantang, seperti hawa dingin yang menusuk juga medan yang terjal, licin, dan menanjak menjadi tantangan setiap hari bagi para dai di pedalaman,” kata Ust Nur akrab dipanggilnya.

Tukirin, Bapak Pedukuhan sekaligus tokoh masyarakat Sonyo juga menyampaikan kehadiran para dai di lingkungannya memberikan pencerahan dan pengetahuan agama yang benar bagi sekitar puluhan penduduk yang notabene masih awam kendati berpuluh-puluh tahun menjadi muallaf karena minimnya pembinaan.

Pernyataan Tukirin juga dinyatakan Ibu Pairin warga asli yang aktif mengikuti kegiatan majelis taklim di Masjid At-Taubah Sayam, menurutnya, para da’i sangat baik keberadaanya dan dapat berbaur dengan masyarakat setempat tanpa pilih kasih bahkan kepada penduduk non-Muslim ( Budha ) sehingga kegiatan dakwah mereka mudah diterima dan saling memahami arti toleransi dan hubungan sosial kemanusiaan kekeluargaan.

“Kami memang menginginkan dai-dai tetap berada di tempat kami, bahkan ketika mereka mau pergi kami merasa kehilangan karena rasanya sudah erat tali kekeluargaanya layaknya keluarga yang sudah terjalin ditambah juga agar keadaan kami lebih baik secara pemahamn keislamanya disini, ” ujar Pairin yang juga tokoh masyarakat setempat.

Program Sosial Tanmia Foundation melalui Wakaf Sumur setidaknya menjadi inspirasi dan menjadi pilihan ummat untuk mendukung para da’i-da’i tangguh yang sudah berkhidmat mewakafkan dirinya melebur bersama ummat di berbagai pedalaman masyarakat dimana mereka ditempatkan.

Keberadaan da’i yang ditempatkan bukan karena pilihan kekosongan pekerjaan tapi menjadi pelayan-pelayan khidmatul ummah yang senantiasa mengarahkan kaumnya menjadi kaum pilihan menuju tempat keberkahan yang bernaung dalam Rahmat Allah sesuai cita-cita impian baldatun thoyyibatun warabbun ghofur.

Para da’i yang mengabdikan dirinya berdakwah di pedalaman negeri memang kiprahnya jauh dari sorot publikasi namun demikian jiwa ketulusan dan keikhlasan layaknya diapresiasi secara layak sebagai penerang ummat dengan ilmunya dari kegelapan.

Kehadiran terbentuknya Formasta ( Forum Remaja Masjid At-Taubah itu, juga menjadi lebih kreatif dengan peran kehadiran dua da’i yang berdakwah di pedalaman Sayam Sonyo tersebut. Bukan kegiatan sekedar rutinitas kajian keislaman semata juga pada kegiatan bersih-bersih masjid sekitar, lifeskill seperti budidaya lebah klanceng, hidroponik, barber shop pangkas rambut dan kegiatan positif lainya yang menjadi dorongan bagi generasi pemuda-pemuda Islam khususnya di pedesaan untuk terus bersemangat dalam segala bingkai aktivitas dakwah di lingkungannya.

“Berdakwah bukan merupakan tugas da’i sebagai seorang muslim semata. Tapi mereka juga berperan untuk menyiapkan generasi penerus muda Islam seperti di pedalaman ini harus dengan menyatukan semua potensi. Kehadiran dai di pedalaman ini setidaknya mendorong bagi generasi muda untuk terus berkiprah dalam pergaulan positif”, ujar harapan Kamto yang juga pengurus sekretariat Omah Ilmu berdampingan dengan Masjid At-Taubah Dusun Sayam Sonyo Jatimulyo Kulon Progo. Barakallahufiekum.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!