Sejumlah pusat pertokoan dan lapak pedagang utamanya yang menyediakan kebutuhan pokok mulai kembali dibuka di masa transisi setelah sejumlah pedagang memutuskan untuk tutup beberapa pekan di Mamuju. Sebagian besar warga dan pedagang yang sebagiannya adalah korban gempa sudah memulai aktivitas ekonomi seperti pantauan tim relawan Tanmia menyisir lorong-lorong kota Mamuju yang memiliki sebutan khas ‘Manakarra’. Memiliki arti : pusaka yang sakti.
Kegiatan jual beli antar warga sudah mulai ramai lalu lalang meskipun daya beli tergolong masih sepi akibat banyak pertokoan yang rusak parah seperti sumber pantauan relawan Tanmia, Kamis (25/2/2021) di pasar baru Regional Mamuju dan Pasar Sentral Lama Mamuju. Hal ini dimaksudkan untuk keperluan memenuhi logistik distribusi bantuan para penyintas gempa di lingkungan Sese Simboro Mamuju.
Memang sebagian besar pedagang bahan makanan, seperti penjual beras, sembako dan kelontong, penjual pasar tradisional sayur-sayuran dan ikan serta bahan campuran serta kebutuhan dasar lainnya sudah perlahan mulai buka.
“Alhamdulillah kita masih diberi selamat dan masih bisa beraktivitas jual beli usai tutup beberapa pekan mengungsi akibat gempa,”kata Rosda pedagang sembako di pasar baru Mamuju kepada relawan.
Meski dalam keadaan sisa-sisa mengalami trauma, namun banyak pedagang mengaku harus menggelar lapak di pasar demi memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Tak hanya itu, pedagang pasar tradisional pun yang berjejer di sepanjang Jalan Pasar Lama Mamuju juga sudah terlihat beraktivitas kembali pasca peristiwa gempa bumi yang mengguncang Sulbar sebulan lalu.
“Saya masih trauma, tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, saya harus tetap berjualan demi bertahan hidup bersama keluarga”, sebut saja Yati ( Tidak mau disebut namanya ) di jalanan pasar lama Mamuju.
Peristiwa gempa dahsyat Majene – Mamuju sebesar 6,2 magnitudo memang sudah digariskan oleh takdirNya agar dapat berbaik sangka diambil hikmah dibaliknya dan kiranya dapat menguatkan pohon keimanan yang mulai rapuh kuat kembali agar kuat bertahan melewati segala pahit getir manisnya ujian hidup.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Sulawesi Barat