Dua titik sumur bor program wakaf Tanmia Foundation di Kabupaten Cilacap akhirnya dapat segera dimanfaatkan warga dan jama’ah pengajian yang membutuhkan. Kedua sumur tersebut akhirnya dapat selesai di penghujung bulan syawal 1443 H pada (28/05/2022).
Dua titik lokasi tersebut, pertama Mushola Miftahul Jannah yang berada di Dusun Gading Induk dan kedua Mushola Al-Ikhlas yang berada di Dusun Gading Wetan, lokasi keduanya merupakan daerah dusun pemekaran Desa Bajing Kecamatan Kroya Cilacap Jawa Tengah.
Purnomo, selaku pengurus mushola dan majelis pengajian Al-Ikhlas mengaku sejak berdirinya mushola pada tahun 2014 kebutuhan air mushola masih mengandalkan sumur tua milik warga yang berdekatan dengan lokasi tanah wakaf mushola. Memang sejak awal berdiri ada rencana keinginan membuat bak penampungan air namun belum terealisasikan karena terhalang biaya bila harus swadaya masyarakat dengan keterbatasan jama’ahnya.
“Alhamdulillah dengan dibangunnya sumur bor dari Tanmia Foundation ini para warga dapat memanfaatkan untuk berbagai kepentingan ibadah jama’ah dan warga disini, ada sekitar 35 KK yang tinggal di sekitar mushola dan tergabung dalam majelis taklim jama’ah mushola secara rutin,” terang Purnomo.
Kegiatan pembangunan sumur bor ini pun disambut antusias jama’ah beserta warga. Salah satunya jamaah warga bajing, Puji, merasa dirinya bersyukur bahwa musholanya mendapatkan bantuan ini. “Selama ini sangat jarang perhatian ke mushola, saya sangat bersyukur senang sekali mendapatkan kabar bahagia ini. Terima kasih kepada para muhsinin donatur yang telah menyalurkan rezekinya,” pungkasnya.
Ia juga menjelaskan rutinitas kegiatan mushola selain untuk kegiatan ibadah shalat berjamaah adalah kegiatan majelis taklim dan belajar TPQ anak-anak yang diadakan para remaja di Mushola setiap hari usai shalat maghrib.
Dalam pantauan yang diterima, usai serah terima kegiatan wakaf sumur di lokasi, giat nilai kegiatan wakaf sumur Tanmia Foundation telah banyak membantu warga terutama dalam pembangunan sarana umum dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat melalui sumur bor.
Sekilas wilayah Kroya sebagian besar wilayahnya merupakan daerah persawahan hijau dan lahan pertanian yang hanya terpaut belasan kilometer saja dari muara pantai selatan Jawa. Namun demikian di sebagian titik wilayahnya adalah merupakan kawasan yang rawan terjadinya banjir yang kerap merendam pemukiman warga.
Untuk pengeboran di wilayah Kroya termasuk dalam kategori kedalaman sumur bor dangkal karena kedalaman berkisar dari 15-20 meter sudah mendapatkan sumber mata air yang jernih dan bersih. Semoga sumur yang sudah mengalir menjadi bermanfaat untuk ummat dalam menggapai keberkahan.
Ali Azmi
Relawan tanmia