Tanmia Foundation resmi menyerahkan bantuan paket wakaf sumur bor di Pondok Pesantren Tahfidzhul Qur’an Abdurrahman yang berada di Dsn. Sepat Rt.003 Rw.001 Kel. Duyungan Kec. Sukosewu Kab. Bojonegoro Jawa Timur pada 3 Januari 2021.
“Pemanfaatan wakaf dirasakan langsung oleh warga pesantren yakni para pengasuh dan santri yang notabene banyak dari kalangan dhuafa. Santri pun cukup beragam mulai dari sekitar Bojonegoro, hingga Takalar Sulawesi Selatan. Hadirnya pesantren sejak dua tahun terakhir memiliki sejumlah santri sebanyak 30 santri. Kegiatan pembelajaran utama adalah hafalan Al-Qur’an sebagai salah satu program pokok pendidikan mengapa didirikannya pesantren,” jelas Ustadz Mujiono saat serah terima wakaf sumur di lokasi. Beliau selaku tokoh pribumi setempat dan mudir pesantren dalam menjelaskan banyak hal kepada Tanmia di lokasi termasuk asal mula lokasi pesantren yang dibangun sumur bor air tanah tersebut adalah tanah wakaf keluarganya yang sampai hari ini masih dalam tahap pengembangan sehingga dengan pembangunan sumur bor akan lebih membantu memudahkan kegiatan santri dan operasional pesantren serta membantu masyarakat sekitar.
“Titik pengeboran sumur hanya mencapai kedalaman 20 meter dengan kondisi tanah lumpur pekat hitam. Ini pertanda biasanya sumber air di daerah ini cukup beragam tergantung keberuntungan bisa jadi mudah maupun sulit untuk di dapat”, jelas Anto tukang bor yang melakukan pengeboran dilokasi lahan pesantren.
Paket wakaf sumur bor ini mengawali lembaran baru di tahun 2021 sejak bergulirnya program wakaf sumur bor yang dibangun oleh Tanmia Foundation hingga sekarang dan suatu keberkahan yang mengalirkan pahalanya atas partisipasi kedermawanan para muhsinin dari berbagai kalangan atas segala perhatiannya.
Tidak seperti sumur bor pada umumnya, sumur bor yang dibangun Tanmia Foundation tergolong sumur dangkal dengan memiliki spesifikasi kedalaman rata-rata sekitar 12 hingga 20 meter dengan debit air yang sudah kualitas maksimal baik kejernihan maupun debitnya. Satu sumur bor yang dibangun ini dapat melayani kebutuhan pesantren dan santri untuk kegiatan sehari-hari dan selebihnya aktifitas kegiatan bersama masyarakat sekitar pesantren.
Dalam kurun waktu yang bersamaan pula Tanmia Foundation juga mengadakan pembangunan wakaf sumur bor di beberapa titik di wilayah Jawa Timur yakni Madiun dan Tulung agung. Untuk sumur bor di Madiun sudah berjalan dan selesai serah terima dan Tulungagung masih dalam proses pengerjaan.
Sumur bor di Pesanteren Abdurrahman diharapkan dapat melayani kebutuhan air bersih bagi seluruh santri dan masyarakat sekitar sehingga masyarakat sekitar pun juga turut menikmati air bersih tersebut.
Daerah Kecamatan Sukosewu Bojonegoro merupakan daratan rendah yang seringkali bila datang musim hujan dilanda banjir. Sungai yang ada memang tidak banyak berubah dan merupakan mata rangkaian anak sungai yang menyatu dengan Bengawan Solo. Daerah ini seringkali mendapat kiriman pasokan air dari daerah pegunungan selatan yang lebih tinggi sehingga menjadikan daerah ini rawan terjadinya banjir sehingga menimbulkan gangguan pada persawahan dan pemukiman warga termasuk sumur yang ada mengeruh.
Untuk sumur bor pun masih terbilang langka yang menggunakanya dan masih mengandalkan sumur tradisional sehingga pada musim hujan lagi banjir banyak yang tergenang lumpur sehingga keruh dan sulit tidak layak untuk dikonsumsi. Kalau sudah seperti itu biasanya masyarakat ramai mencari sumber aliran PDAM di kota atau siapa yang memiliki sumur bor untuk ijin mengambil airnya disini,” ujar Masidi warga setempat yang bersebelahan dengan pesantren.
Ali Azmi
Relawan Tanmia