DONGGALA — Luasnya dampak musibah gempa bumi di Sulawesi Tengah, terutama Kabupaten Donggala menjadikan banyak masyarakat yang hingga hari ini masih membutuhkan bantuan. Para korban gempa dan tsunami tersebut bukan putus asa harapan dan terus berpangku tangan. Mereka bangkit dan terus tanpa lelah berdoa mencoba mencari bantuan.
“Senin (12/11) kami dapat informasi dari warga pesisir Balaesang, bahwa ada warga masyarakat yang berada di desa Walandano pedalaman Balaesang, yang kondisinya sangat jauh dari perkotaan dan menyampaikan butuh bantuan melalui kami,” terang Relawan Tanmia Foundation di Donggala, Zubeir Abdullah dalam rilis yang diterima posko pusat Tanmia di Sigi Biromaru pada Senin (12/11).
Pada hari yang sama seketika itu juga direspons dan ditindaklanjuti, barulah relawan mengerti bahwa warga yang berada di Desa Walandano, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, benar-benar sangat jauh karena ditempuh dengan perjalanan darat 4 Jam dari Kota Palu ke arah utara Sirenja pusat Gempa terjadi pada 28/9 lalu.
“Senian (12/11) kami berangkat pukul 9 siang, tiba di lokasi waktu ashar melalui jalan terputus karena pasang air laut, patah-patah, dan menyeberangi jembatan rusak. Di desa ini hampir 90 persen lebih, masyarakat kehilangan huniannya,” imbuh Zubeir.
Sesampai di desa tersebut, relawan disambut sangat antusias oleh warga. Mereka sangat bahagia, setelah berhari-hari mencari bantuan namun tidak ada yang datang.
“Baru ini, dari Tanmia Foundation kami dapat bantuan, padahal kami sebelumnya belum pernah jumpa. Di sini kami keliling mencari bantuan, namun kami mengalami kesulitan. Harus ada kartu keluarga (KK) dan surat keterangan desa. Bagaimana mungkin, sedangkan rumah kami hancur,” ungkap Nani Ibu dengan sembilan anaknya yang selamat.
Melihat realitas tersebut, Zubeir mengaku haru terkejut dan prihatin. “Ini luar biasa, masyarakat desa pedalaman Donggala yang sangat jauh dan terdampak musibah sangat serius, namun tetap tegar. Sejak kejadian, sampai hari ini listrik baru menyala hidup sebentar, malam masih kondisi gelap gulita. Walhasil kita kirim tandon air untuk pembuatan sumur, sembako, perlengkapan mandi dan perangkat sholat dan kebutuhan lainnya,” urainya.
Penyaluran ke Desa Labuan Lelea Wani Tanantovea dan Desa Walandano, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala dapat terlaksana dengan baik berkat kerja sama dari Tim Tanmia Foundation dan SAR Amanatul Ummah yang sudah menyisir lokasi bencana sejak sebulan terakhir.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu – Sulteng