Kamis 7 february Tanmia foundation mendapat kesempatan untuk bersilaturahim ke Dusun Pejem, Desa Gunung Pelawan, kecamatan Belinyu, Bangka belitung, perjalan cukup jauh dari Kota Pangkal Pinang, kira – kira 100 KM dari bandara Depati Amir berdiri, meski perjalanan terhambat sedikit dengan delay hampir satu jam lamanya, namun alhamdulillah perjalan lancar.
Tiba di kota Pangkal pinang langsung disambut oleh Ustadz Ali Muttaqin pendiri sekolah Islam Al Mansyur, lebih 10 tahun sudah beliau berkiprah di Bangka alhamdulillah sudah banyak kegiatan dakwah yang beliau jalankan, dari mendirikan SDIT Al Mansur, mendistribusikan dai, pesantren tahfizh masih dalam perencanaan, in syaa Allah akan berdiri di atas lahan 4000 M2, di dekat kota Pangkal Pinang.
Perjalanan ke Dusun Pejem kami diantar oleh beberapa orang ustadz dan Lazis Muhammadiyah yang diwakili oleh bapak Umar dani, beliau menemani perjalanan kami hingga ke lokasi, wilayah dusun Pejem memang lokasi terujung pulau bangka, masyarakat di wilayah ini masih ada sekitar 30 persen yang belum memiliki agama, masyarakat adat di dusun ini ada 2 suku, Lom dan Lah. Dari makna harfiyah dalam arti bahasa bangka kata “Lah” berarti sudah, dan “Lom” berarti Belum, maksudnya suku Lom adalah belum beriman (islam), dan Lah sudah beriman (islam).
Dahulunya masyarakat suku ini enggan untuk membaur dengan masyarakat yang sudah modern, seringnya mereka menutup diri layaknya suku Badui dalam di Jawa barat, namun sekarang mereka sudah membaur dengan masyarakat, mereka juga tidak memiliki pakaian adat, sehingga kita tidak lagi menemukanciri khas atau rumah adat mereka yang terbuat dari kayu dan atap dari daun nipah, meskipun masih terlihat satu dua rumah adat mereka di tengah dusun itu.
Gerakan dakwah di tempat ini terbilang sangat minim, karena posisinya yang cukup jauh dari pusat kota, namun alhamdulillah jalan hingga ke lokasi sangat bagus aspal halus sehingga tidak perlu hawatir soal hambatan di jalan menuju lokasi.
Di masjid dusun ini ada seorang Dai muda ustadz Ramdhani asal palembang yang sengaja diutus oleh kampus beliau di Palembang untuk berdakwah di dusun ini, alhamdulillah banyak kegiatan yang beliau tangani, dari mengajar santri TPQ, kajian bapak – bapak, kajian ibu – ibu, hingga pembinaan Muallaf dari suku Lom, perjuangan beliau di tempat ini terbilang besar, lokasinya yang sangat jauh dari kota sehingga sinyal handphone pun jadi barang amat langka di tempat ini, kehadiran beliau di tempat ini dirasakan oleh masyarakat sangat besar manfaat dan faedahnya.
Kami tiba di dusun Pejem jam 2 siang, kami temui ustadz ramdhani di rumah pak RT dusun tersebut, tempat beliau tinggal, alhamdulillah kami disambut dengan baik, rambutan khas dusun ini dan teh menjadi jamuan kami di tempat itu.
Dalam obrolan santai siang itu banyak masukan dan saran dari sang ustadz untuk Tanmia untuk program kegiatan dakwah dan sosial di masa yang akan datang, pada akhir pertemuan itu kami distribusikan Al Quran wakaf untuk masyarakat sekitar, mudah – mudahan menjadi amal jariyah buat kita semua. Aaminn ya rabbal alamin.