Keberadaan air dan sanitasi menjadi kebutuhan pokok yang sangat vital dalam kegiatan Masjid, sebagai sentral pelayanan ummat dan fasilitas umum yang selama 24 jam terbuka. Masjid menjadi tempat yang nyaman untuk singgah merehatkan semua lelah dan menata hati untuk bersujud tunduk beribadah.
Pengadaan air melalui program wakaf sumur yang diinisiasi oleh Tanmia Foundation baru-baru ini dilakukan dengan pengeboran sumur wakaf di Masjid Ummu Kultsum, Dusun Kebitan, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah ( 10/06/2024 ).
Proses pengeboran akhirnya mendapatkan hasil terbaik dengan terpancarnya mata air yang akan menjadi sumber pasokan air, karena selama ini air yang ada debitnya terbatas dan boleh dikatakan rawan tercemah limbah rumah tangga letaknya.
Habib tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Kini kami memiliki sumur baru yang bisa memenuhi kebutuhan air untuk kemakmuran semua jamaah untuk keperluan apapun kegiatan nantinya,” kata penasehat takmir Masjid Ummu Kultsum itu. Mengawal secara penuh proses pengeboran sumur wakaf hari itu menjadi moment unik tersendiri padahal ditengah kondisi pesakitan dirinya yang menderita diabetes yang dideritanya. “Semangat baru untuk lebih giat beribadah melayani ummat mendorong saya tak pernah lelah dan menyerah untuk semua urusan masjid, biarpun pesakitan,” imbuh Habib dengan senyum sumringahnya.
Tangan-tangan itu begitu erat berjalinan berjalan. Adakah yang lebih kuat dan mulia dari jalinan tangan untuk bermanfaat membantu sesama muslim ? Mungkin tangan hanya salah satu anggota tubuh yang kasat mata dalam bertindak. Ada yang lebih penting dari itu, yaitu niat tulus untuk bersama-sama bangkit menguatkan syiar dakwah untuk izzul islam wal muslimin di setiap jengkal bumi yang kita pijak sebagai jalan-jalan mencari keridhaan-Nya. Memakmurkan masjid sebagai tempat terbaik untuk membina dan melayani ummat ini sebagai tugas suci yang tak bisa dianggap sepele remeh temeh biasa-biasa saja. Membangun harapan melalui kolaborasi kebaikan menjadi sangat penting dalam perjalanan panjang peta hidup sebuah masjid sebagai miniatur kehidupan ala kenabian yang dapat diwujudkan perlahan secara sederhana.
Senja sore itu berlalu, semua warga dan jamaah tampak penuh mengisi shaf-shaf barisan shalat maghrib-isya berbeda dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Walhasil, malam itu pun memang ada acara musyawarah rutin warga sekaligus ramah tamah syukuran akan adanya sumur wakaf baru. Tak hanya ucap syukur Alhamdulillah yang tersebut berkali-kali namun sebanyak tetesan-tetesan air yang nantinya mengalir untuk semua kebutuhan akan menjadi ruh penyemangat ibadah yang penuh berkah dan bekal jariyah abadi bagi setiap muhsinin yang andil didalamnya. Wallahu Musta`an.
Ali Azmi
Relawan Tanmia