Wakaf Tanah Untuk Ruang Tahfizh Itqan

Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah rabb semesta Alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepangkuan Nabi besar Muhammad shallahu alaihi wasallam kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Semoga bapak dan ibu dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu dalam lindungan Allah ta’ala, dijauhkan dari berbagai penyakit dan mara bahaya.

Izinkan kami dari pengurus Yayasan Islam Attanmia menyampaikan informasi tentang kondisi pesantren kami (Al Itqan) sekarang ini, Alhamdulillah hingga saat ini seluruh kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, Alhamdulillah hingga saat ini jumlah santri sudah 91 orang dari berbagai daerah di tanah air.

Mushallah pesantren kami yang berukuran 6X7 M2 Alhamdulillah sudah penuh sesak dengan santri dan guru yang melaksanakan shalat dan kegiatan tahfizh di dalamnya hingga ke teras mushallah, secara normal satu halaqah (kelompok tahfizh) berisi 10 santri, kalau 91 orang berarti harus ada 9 Halaqah, karena ada beberapa yang muallaf dan kemampuan baca Al Qurannya masih sangat lemah sehingga kami harus membuat 3 halaqah tambahan dengan total 11 halaqah, sudah barang tentu mushallah tersebut tidak mampu menampung meskipun kami sudah memfungsikan Saung (gazebo) di halaman pesantren untuk kegiatan tahfizh juga.

Melihat sempitnya tempat yang tersedia maka kami berencana Untuk membebaskan lahan yang ada di sebelah timur pesantren, luas tanah tersebut 560 M2, tanah tersebut bersebelahan (nempel) dengan tanah pesantren, yang kami pandang sangat strategis bila nanti dapat dibebaskan dan dibagun ruang Tahfizh dan ruang kelas di atasnya.

Harga tanah tersebut Rp 1.700.000,- per Meternya (M2), in syaa Allah dengan adanya lahan tersebut nanti in syaa Allah kita akan dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi anak – anak kaum muslimin yang ingin menghafal Al Quran dan belajar ilmu syar’i di Pesantren Al Itqan.

Dengan demikian kami kembali memberanikan diri mengajak bapak dan ibu muslimin dan muslimat untuk bahu membahu mewujudkan fasilitas tahfizh untuk santri guna mewujudkan kader Guru Al Quran dan Dai di masa yang akan datang serta meraih pahala jariyah dan kejayaan ummat.

Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya dengan ucapan Jazakumullah khairan, Barakallahu fiekum, semoga Allah memberikan kemudahan dan keberkahan pada rencana pembebasan lahan ini dan memberikan kepada kita kelancaran dalam seluruh kegiatan.

Bukhari Abdul Muid
Ketua Yayasan

⛳️ Informasi
🇲🇨 www.tanmia.or.id
📮 info@tanmia.or.id
🍀 085215100250
☪️ Bank Syariah Mandiri
7117833447
YAYASAN ISLAM ATTANMIA

Sembako Untuk Palestina

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah rabb semesta Alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepangkuan Nabi besar Muhammad shallahu alaihi wasallam, kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Semoga bapak dan ibu serta seluruh donatur dalam keadaan sehat wal afiat, jauh dari penyakit dan wabah, dimudahkan segala urusan dan diberikan keberkahan pada harta, keluarga dan anak keturunan, Aamiin ya rabbal alamin.

Beberapa pekan lalu kami dihubungi langsung oleh organisasi sosial di Palestina yang selama ini menangani masalah pangan, renovasi rumah warga yang rusak parah, kebutuhan sekolah anak – anak, hingga menangani masalah kesehatan masyarakat.

Dalam obrolan kami tersebut beliau memberikan beberapa informasi tentang keadaan warga Palestina dalam masa COVID ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

🍀Palestina adalah negara yang terisolasi sejak 5 tahun belakangan.
🍀Angka Kemiskinan sangat tinggi
🍀Pengangguran terus bertambah
🍀Tidak memiliki ketahanan pangan
🍀Listrik padam 16 jam setiap harinya
🍀Dua pertiga penduduknya hidup mengandalkan bantuan asing (negara luar).
🍀Kebanyakan masyarakat hidup dengan penghasilan harian
🍀Masyarakat yang menjadi agresi Yahudi setiap saat
🍀Ditambah lagi dengan wabah COVID ini mereka harus isolasi mandiri di dalam rumah dan tidak bisa berkerja, karena ada beberapa warga yang juga terkena virus Corona sehingga pemerintah memberlalukan kondisi darurat, tidak boleh keluar rumah, dan lain – lain.

Gaza menangis dan memohon bantuan, begitu selogan informasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat dunia wa bil khusus kaum muslimin di berbagai tempat terutama di Indonesia.

Dengan demikian kami dari Yayasan Islam Attanmia terpanggil untuk kembali membuka Donasi, kali ini khusus untuk membantu saudara – saudara kita di Palestina. Semoga bapak dan ibu sekalian dapat ikut partisipasi membantu saudara seiman kita di Palestina, semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.

Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya, Jazakumullah khairan, Barakallahu fiekum.

Bukhari Abdul Muid
Ketua Yayasan

⛳️ Informasi
🇲🇨 www.tanmia.or.id
📮 info@tanmia.or.id
🍀 085215100250
☪️ Bank Syariah Mandiri
7117833447
YAYASAN ISLAM ATTANMIA

Lelah Letihku Selalu Bersama Al Quran

“Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Karena lelah bersama Al-Quran tidak ada yang sia-sia. Sebab, sulitnya menghafal Al-Quran mengajarkan kita arti kesabaran dan kesungguhan.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Kala nanti merasakan kesulitan dalam menghafal Al-Quran; Jangan menyerah yaa. Akan selalu ada kemudahan di titik keikhlasan, akan selalu ada kenikmatan di balik kesulitan yang dirasakan.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Hadapi dengan senyuman, jalani dengan keikhlasan. Itu baru sejatinya penghafal Al-Quran.

 

Sebar 700 Wakaf Qur’an, Tanmia Foundation Kunjungi Madrasah Dinniyah dan TPQ di Nias Utara

Lahewa – Distribusi kegiatan tebar quran hingga pelosok negeri Tanmia Foundation melalui Wakaf Qur’an tidak hanya menyasar kegiatan rutinitas di masjid tapi juga kegiatan Madrasah Dinniyah dan TPQ dirumah-rumah.

Bersama relawan setempat Tanmia Foundation distribusi membagikan Al-Quran dan buku iqro kepada Madrasah Dinniyah Awaliyah Muhammadiyah di Sifahandro dan TPQ Al-Faruq Lahewa, Selasa (29/10).

Meluncur bersama armada kendaraan pick up yang sarat dengan muatan Qur’an dan Iqra’ dari Gunung Sitoli menuju jalanan pesisir Nias Utara dari Olora, Sifanhandro hingga Lahewa bukan waktu yang singkat. Ada sebanyak 700 Al-Qur’an dan Iqro’ yang akan didistribusikan di berbagai titik di Nias Utara.

Cuaca Kepulauan Nias yang tak menentu memang harus diatur dengan pintar-pintarnya memanfaatkan waktu. Adakalanya suasana hari itu hujan tiba-tiba panas terik berselang lama bahkan kadang membuat jalanan harus terhambat karena luapan air sungai yang menutupi jalan poros utama. Perjalanan hampir tiga jam untuk menempuh rute Gunung Sitoli – Lahewa hingga Afulu Salonako yang semua berada di wilayah Nias Utara.

Program wakaf Qur’an yang dilakukan Tanmia Foundation adalah dalam rangka mendukung Syiar Dakwah melalui Quran. Ini adalah kegiatan membagikan Al-Quran dan iqro untuk anak-anak sekolah madrasah maupun TPQ lainya agar memudahkan para guru, ustadz dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mengaji.

Selain kegiatan wakaf pembagian quran, relawan Tanmia Foundation juga mendistribusikan pakaian layak pakai, sandal untuk wudhu yang diperuntukkan bagi masjid-masjid yang tersebar di berbagai titik di Nias Utara.

“Alhamdulillah, dengan kegiatan wakaf Qur’an ini banyak santri dan walisantri merasa terbantu dan bermanfaat sekali untuk kemajuan daerah kami yang masih serba terbatas kemampuannya,” jelas Ama Rizki pengurus TPQ di Idanondrawa Lahewa Timur.

Sementara Kepala Bimas Kemenag Nias Utara H Arnan, mengucapkan berterima kasih atas perhatian dan dukungan bantuan yang diberikan oleh Tanmia Foundation kepada segenap pihak jajaran masyarakat terutama elemen umat Islam berupa Al-Quran dan Iqro untuk siswa/i dari berbagai kalangan.

“Bantuan yang diberikan oleh Tanmia Foundation ini sangat mulia dan berkesan bagi kami dari pihak madrasah dan TPQ akan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ucap Ustadz Hasan kepala madrasah sekaligus pengajar TPQ Al-Faruq Lahewa.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Pulau Nias

Tanmia Distribusi Bantuan Kemanusiaan Ke Posko-Posko Pengungsian Sumur Pandeglang

Estafet perjalanan tibalah di Sumur Pandeglang Banten. Usai distribusi bantuan ke Way Muli dan Pulau Sebuku – Pulau Sebesi Lampung Selatan tim Tanmia Foundation langsung terjun ke lokasi warga di pengungsian kampung Legon Sumber Jaya Sumur Pandeglang yang menjadi korban amukan tsunami pada 22/12/2018.

Akses ke Kecamatan Sumur dari jalur pesisir Tanjung Lesung yang sempat terputus sudah bisa dilewati setelah jembatan sementara dipasang sudah sepekan ini. Kecamatan Sumur Pandeglang merupakan salah satu wilayah yang mengalami kerusakan paling parah.

Jalan ke lokasi lewat pesisir masih belum sepenuhnya lancar ada beberapa ruas yang harus bergantian karena sempit, kondisi jalan yang juga berlubang dan becek kubangan berlumpur menambah sederet kesulitan ke lokasi. Bahkan Januari ini sudah memasuki cuaca musim hujan yang cukup lebat sehingga menjadi kewasapadaan tersendiri bagi para relawan dan warga saat ini.

Distribusi Tanmia Foundation menuju Kampung Legon RT 16 yang berada di Desa Sumber Kecamatan Sumur. Sebanyak 90 KK terdampak dengan 30 KK kehilangan tempat tinggal menjadi sasaran distribusi paket logistik bantuan kemanusiaan Tanmia Foundation. Logistik bahan pokok, sarana kebersihan dan perlengkapan rumah tangga disiapkan untuk dibagikan melalui perangkat dusun setempat yang berkordinasi dg relawan Tanmia. Dusun Legon adalah salah satu dari sekian kampung yang terkena tsunami cukup parah di Kecamatan Sumur.

Lokasi pengungsian di wilayah ini masih menggunakan terpal seadanya selain itu juga terkendala kurangnya tenda untuk pengungsi yang sudah berkeluarga berjumlah banyak.

“Ada sekitar 30 KK rumah warga kami yang hanyut diterjang tsunami, sekarang tersebar tinggalnya, baik di tenda, di rumah kerabat dan berpindah ke luar daerah karena trauma” jelas Mang Edong warga Legon saat ditemui relawan dirumah anaknya. Mang Edong termasuk kehilangan rumahnya yang hanyut beserta isinya setelah digulung tsunami malam itu, kini ia menumpang sementara dirumah anaknya yang berada di tetangga kampung dusun sebelahnya.

Sebulan berjalan pasca bencana persediaan logistik termasuk over supply ke titik-titik tersebut, itu tak lain peran dan kerjasama berbagai pihak relawan dg pemerintah dapat berjalan baik dg masayarakat setempat.

Kendati demikian, selalu ada saja titik-titik lokasi yang minim diperhatikan dan terkadang akurasi yang kurang tepat sasaran prioritasnya.

Permasalahan dilokasi bencana memang kompleks, selain kebutuhan dasar yang terbatas juga dampak sosial yang ditimbulkan. Tak sedikit menjumpai anak-anak dibawah umur menjadi peminta-minta sepanjang jalanan menuju Kecamatan sumur padahal seharusnya ada tindakan arahan antisipasi sosial dampak sebelumnya.

Kini terlihat warga nelayan sekitar pesisir masih membersihkan puing-puing rumah dan memperbaiki kapal-kapalnya untuk bersiap berlayar melaut kembali. Pasca tsunami memang masih sepinya tingkat konsumsi ikan, ini sangat beralasan karena warga masih cemas dengan masih banyaknya puluhan orang yang dinyatakan hilang sampai saat ini belum ditemukan oleh BNPB diperkirakan bisa saja dilahap ikan-ikan dikedalaman laut.

Dari data yang dilansir BNPB hingga pertengahan Januari sebanyak 437 orang meninggal dunia dan puluhan lainya belum diketemukan setelah kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi juga masih dalam pendataan dan diperkirakan hingga angka trilyunan rupiah.

Pantauan dari para relawan bahwasanya beberapa hari terakhir ini logistik ( Sembako ) terus berdatangan untuk dikirim ke posko-posko dapur umum yang berada di lokasi pengungsian.

Di samping itu, tenda darurat pengungsian, dapur umum, rumah sakit lapangan, serta tim medis juga terus dimaksimalkan untuk membantu para korban terdampak karena belum tersedianya hunian sementara.

Jumlah ini sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi dan pendataan yang masih terus dilakukan.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Lampung

🗳 Informasi
🌐 www.tanmia.or.id
📮 info@tanmia.or.id
📞 085215100250
💰 Bank Syariah Mandiri
7117833447
YAYASAN ISLAM ATTANMIA

Menggali Lubang Harapan Petobo : Dimanakah Imanmu ?

Hiruk pikuk Kelurahan Petobo sirna sekejap setelah dilanda gempa disusul likuifaksi dahsyat. Kejadian ini mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh siapapun. Kelurahan yang diperkirakan seluas 180 Ha lebih dengan jumlah administrasi hak pilih suara tercatat sebanyak 14.000 kini tinggalah kuburan mimpi para korban yang tertimbun lumpur mematikan.

Diperkirakan hanya 4000 jiwa yang sampai hari ini melaporkan keluarganya ke pihak pemerintah yang masih tersisa padahal sudah tiga bulan bencana ini berlalu berjalan. Kini Petobo masih menyisakan derai air mata bagi siapapun yang kehilangan sanak kerabat tercinta yang ditinggalkan.

Pemandangan puing-puing memenuhi setiap jengkal tanah Petobo tanpa tepi. Bersamaan itu pula reruntuhan bangunan menjadi monumen yang berbekas sepanjang masa dikenang sejarah. Material bangunan yang diaduk-aduk bercampur tanah lalu dilipat-lipat lalu ditenggelamkan.

Akhir pekan ini (16/12/2018) ditengah perjalanan ke Donggala relawan Tanmia mencoba mengunjungi Petobo dari jalur Biromaru Sigi walhasil masih saja menjumpai warga yang berusaha mencoba menggali tanah mereka.
“Sebanyak 15 orang keluarga dan kerabat saya belum ditemukan hingga saat ini”,tutur Ibu Yanti yang sedang menggali puing-puing bekas rumahnya di RT 3/ RW 6. Kala itu Yanti sedang diluar sementara keluarga yang lain berada dirumah. Hal yang sama juga dialami Intan tetangganya yang kehilangan suami dan anak bungsunya.

“Saya hanya temukan jasad anak saya yang tak utuh lagi dan masih mengenakan pakaian sekolah ketika diangkat dalam lumpur ketika itu”,ungkap Yanti yang juga menggali-gali bekas rumahnya. Ia juga berusaha bersabar mengais baju-baju milik anak bungsunya yang masih bisa diselamatkan untuk dibawa ke pengungsianya.

Gema merdu suara adzan kini tak terdengar lagi apalagi canda tawa anak-anak mengaji pun hilang. Menara Masjid bersama atapnya tinggalah onggokan yang ditinggal tanpa tuan. Petobo sudah menjadi padang kuburan masal yang hanya terdengar cerita histerisnya. Lalu bencana likuifaksi Petobo salah siapa ? Tak perlu banyak berkata-kata menunjuk siapa tapi cobalah kembali rehat dalam keheningan dan menundukan kepala dengan suara hati yang yang lirih bertaut dengan dzikir padaNya.

Apalagi dengan indahnya diri yang hadir disetiap tiba waktu shalat maka disanalah ada hikmah jawabnya dari Allah Ta’ala Sang Rabb Penguasa Alam.

“Dimana Imanmu kawan?” inilah satu kata penggugah yang mungkin sudah lama ini redup di Petobo. Lantaran terangnya cahaya imanlah semua bisa menghapus pekatnya kemaksiatan dan menghibur rasa kedukaan sekaligus harapan untuk semangat bangkit kembali. Yah tak perlu berlebihan berbuat apa tapi hanya dengan memulai hari-hari baru dengan taat memenuhi panggilan Allah Sang Pemilik Keindahan Alam maka setiap derai air mata ini akan senantiasa memudar. Hasbunallahwanikmalwakiil

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng

Belum Terlambat Menghapus Duka Anak Yatim Piatu di Donggala

Ujian bencana memang selalu menyisakan kesedihan mendalam bagi siapapun yang ditakdirkan menjadi saksi mata atau menjadi korban yang selamat.

Bencana gempa bumi, tsunami maupun likuifaksi serta banjir bandang yang datang beriringan seolah mengepung harapan hidup semua yang berada di bumi Pasigala Sulawesi Tengah.

Hingga sebagian orang menganggap inikah ujian atau adzab dalam benak fikiranya? Hanya mereka yang sadar dan semakin mendekat dengan Rabbnya dapat kembali tersadar mengambil hikmahnya.

Hingga saat ini ribuan nyawa melayang belum diketahui kabarnya. Bencana yang telah merenggut banyak korban hingga tak luput juga anak-anak pun menjadi yatim piatu kehilangan orangtuanya. Kini, mereka pilu dan mendera tangis bingung akan tinggal di mana dan bersama siapa gerangan ?

Relawan Tanmia bersama warga lokal sudah sedari sehari sebelumnya tiba di Kampung Lero Tatari Sindue tetapi akibat cuaca hujan yang lebat akhirnya tertunda hari esoknya untuk menuju pengungsian karena hari sudah gelap.

Jum’at pagi yang berkah Tim Relawan Tanmia Foundation bergegas menuju pesisir pantai Barat Donggala untuk berkunjung ke Pengungsian Kamanjidolo Sindue bersamaan dengan assesment proyek pembangunan sumur bor yang tak jauh dari lokasi tersebut.

Kedatangan relawan semoga belumlah terlambat di kampung tenggelam Lero Tatari dan Lero Induk Sindue. Agenda silaturahim berkunjung ke pengungsian yang berada di semak-semak perbukitan bukan hal dadakan pada mulanya akan tetapi karena minimnya informasi dan jangkauan lokasi yang jauh bila ditempuh dari kota Donggala dan Balaesang Tanjung tempat posko Tanmia kini berada.

Alhamdulillaah usai shalat Jum’at kabar yang membahagiakan dapat bertemu Bapak Aksal ( 60 th ) di tendanya bersama Firdaus salah seorang anak yatim piatu yang sudah lama dicari-cari. Sudah memasuki bulan ketiga berteduh di tenda terpal plastik bukan hal mengenakan.

Terlihat memang tak terdengar ada lagi canda tawa dan senyum bahagia di wajah mereka. Kini yang tersisa hanya rasa trauma dan tangis duka yang melanda.

“Kedatangan Tim Tanmia untuk membesuk Arif atau lebih dikenal dengan nama Firdaus ( 5 th ) setidaknya mampu menghapus duka dan membantu menyemai senyum harapan keluarga”, tutur Iha salah seorang adalah salah seorang warga lokal. Firdaus adalah anak yang harus menjadi sebatang kara karena kedua orangtuanya meninggal saat gempa dan tsunami (29/9/2018). “Arman ( 40 th ) dan Rahna ( 37 th ) keduanya adalah orang tua kandung Firdaus yang terseret tsunami.

Hanya ibunya saja yang jasadnya belum ditemukan hingga detik ini”, jelas Aksal pada relawan Tanmia.
Berdasarkan data informasi yang dihimpun dari lapangan sepanjang pesisir Donggala setidaknya lebih dari puluhan anak berpisah dari keluarganya.

Bahkan di antara anak-anak yang berpisah dari keluarganya tersebut terdapat anak-anak yang memang kehilangan kedua orangtuanya.
Firdaus kini diasuh oleh Aksal yang juga masih kerabat dari Mama Alda selaku istri Aksal.

Relawan bersama kaum muslimin yang masih ada kini bertahan adalah salah satu harapan mereka bersama ikhtiar yang terus maksimal diusahakan.
Hanya dengan tawakkal kuasa Allah saja-lah yang mampu membangun kembali masa depan untuk mereka.

Kita bangkitkan semangat dan senyum mereka bersama iman yang terus disemai lebih baik untuk mengarungi kenyataan masa depan. Tanmia Foundation bersama-sama kaum muslimin tiada lelah berbagi hati dan cerita untuk anak-anak yang kini menjerit berduka kehilangan orangtuanya.

Mari hilangkan trauma mereka, bangun kembali cita-citanya demi terciptanya tawa bahagia. Anak-anak hari ini adalah harapan generasi islam dimasa datang. Biidznillah. Barakallahufiekum

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng

Distribusi Bantuan Menembus Tebing Terjal Dusun Muallaf Walandano Balaesang Tanjung

Bukan hal yang mudah merangkai senyum para korban tanpa adanya perjuangan. Tanmia Foundation sejak ( Jum’at 16/11 ) melawat ke Desa Malei Balaesang Tanjung Donggala untuk mendistribusikan logistik bantuan. Menempuh jarak 125 KM dari Palu menuju pantai barat ke jalur Lompio- Lambonga-Sirenja bukan hal mudah karena seringnya longsor terjadi bila musim hujan sudah tiba. Kendaraan pun sewaktu-waktu harus siap tertahan ditengah perjalanan.

Walhasil dengan armada angkut biasa-biasa saja menggunakan pick up jenis grand max tibalah di lokasi, banyak mengira kalau kami menggunakan armada double cabin yang jago medan berat dan terjal. Jalur Walandano-Malei-Manimbaya Balaesang Tanjung adalah dikenal dengan jalur berkelok curam dengan tanjakan tajam dan tebing-tebing terjal yang langsung menghadap ke jurang laut pesisir Donggala. Beresiko tapi inilah realita kondisinya.

Alhamdulillah dengan keinginan kuat untuk mengirim bantuan menembus daerah terisolir akhirnya usai maghrib sampailah tim Tanmia Foundation sampai di Dusun muallaf Walandano dan Malei. Sebanyak 100 Paket Logistik diturunkan di Posko Desa Malei tempat posko gabungan relawan kemanusiaan berada. Penat lelahnya perjalanan terbayar selain bisa berjumpa silaturahim dengan warga pun kami mendapat kabar akan segera diwujudkan bangunan masjid dan rumah quran di tengah belantara.

Semoga Allah memberkahi dan memudahkan urusan mereka.
Satu persatu gelondongan pohon kelapa kayu itu rencana akan ditebang untuk disatukan. Selanjutnya ditarik ke lembah pesisir, dirangkai kemudian menjadi tiang untuk dieratkan.

Perjuangan rangkaian kisah yang indah dan senyum bahagia mereka kelak. Meski ditengah belantara disana ada muallaf yang masih bercahaya dengan keimananya.

Memulai perjalanan jam 10 pagi dari pesisir Silae Kota Palu menjadi catatan kenangan sepanjang perjalanan. Jalur Pantai Barat Sulawesi Tengah dari Talise-Mamboro-Wani-Labuan-Sirenja adalah garis pesisir pantai yang hancur diterjang hantaman gempa dan tsunami.

Geografis Donggala yang membentang begitu panjang wilayah pantainya menjadi daerah yang masih minim perhatian penanganan sampai masa transisi darurat sekarang ini.
Balaesang Tanjung adalah bagian pemekaran dari kecamatan Balaesang darat yang terdiri dari 8 desa saja dari gerbang desa Lambonga sampai kampung ujung pedalaman Tanjung Manimbaya.

“Balaesang Tanjung sempat terisolasi selama 10 hari pasca gempa sejak 28/9 karena banyaknya titik longsoran material batu yang memutus akses jalan utama” jelas Iqbal Ketua Posko warga Balaesang Tanjung. Warga lebih sering gotong royong membuka akses jalan dibanding harus menunggu evakuasi alat berat yang kadang harus lama menunggunya.

Iqbal berinisiatif membuka posko sejak sepekan pasca gempa terjadi karena banyak kerabat yang menjadi korban gempa dan bertahan berhari-hari dengan apa yang ada.

“Warga hampir sepekan bertahan dengan parutan pohon sagu dan sisa buah atau makanan yang bisa membantunya menahan lapar”, ungkap Nirsam adik Iqbal salah satu warga Malei yang bertemu di persimpangan jalan sore itu. Listrik pun padam sampai tiga pekan dan baru normal akhir-akhir ini.

Berada di Walandano dan Malei Balaesang Tanjung Donggala melihat-lihat aktivitas warga adalah sebagai petani kelapa dan nelayan.
Kehidupan di antara perbukitan dan tebing terjal yang bisa dijangkau lewat darat dan laut lepas menarik untuk dituliskan. Jalan kebaikan selalu terbuka bagi mereka yang beriman dan yakin dengan balasan indahnya berbagi.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng

Di Masjid Tua, Sang Ibu Merajut Mimpi Anak-anaknya

Banyak kisah yang selalu kami temui dibeberapa tempat bencana di Palu, Sigi, dan Donggala. Haru rasanya untuk ditahan air mata dan lidah ini kelu untuk menceritakanya. Desiran ombak sore di Pantai Wani Tanantovea kemarin mengingatkan kisah seorang Ibu Nani bersama anak-anaknya yang kami temui sesaat sebelum maghrib matahari tenggelam.

Tepat di seberang Masjid Tua Wani “Al Amin ” Ibu Nani mendirikan gubuk terpal yang ala kadarnya. Dengan sisa-sisa puing tsunami yang masih bisa dimanfaatkan tenda reot berhasil ia dirikan untuk menghalau teriknya siang dan kucuran air karena musim hujan telah tiba.

Ketika tsunami datang Nani bersama sembilan anak-anaknya sudah mengungsi karena ia mendengar suara gemuruh dari tengah laut beberapa saat setelah gempa. Firasat tanda akan datangnya tsunami sudah dirasa karena suaminya juga seorang nelayan ikan di pelabuhan kampung tua yang juga memberi keterangan yang sama kepada kami yang membesuk sore itu. Rumah tinggalnya dan kapal suami Nani yang menjadi alat mencari nafkah kini sudah ditelan gelombang dan kini hanya bisa mengais nafkah dengan buruh nelayan bersama kawan atau kerabat lainya yang masih ada.

Kuasa Allah menyemangati Nani bersama keluarganya yang tegar menaruh harapan pada sang Kuasa karena masih diberi keselamatan. Harta boleh binasa namun iman masih menguatkan bahwa ajal belum tiba menjemputnya.

“Bismillah dengan banyak berdzikir kami kuat,” ucap Ibu Nani disamping sembilan anak-anaknya yang selamat dari terjangan tsunami saat ditemui relawan Tanmia Foundation 13/11.

Alhamdulillaah sudah sebulan pasca gempa dan tsunami, anak-anak sudah mulai sekolah. Duka tak mampu menyurutkan niat-niat mereka dalam merajut setiap asa dan mimpi-mimpi untuk tetap sekolah dan mengaji.

Masjid Al Amin dan Masjid Mujahidin yang tak jauh dari tenda rumahnya sementara waktu untuk sekolah sekaligus mengaji darurat. Di tempat inilah, impian anak-anak itu akan dikobarkan. Berharap suatu hari nanti, anak-anaknya yang akan menjadi harapan kebahagiaan dimasa depan yang amanah. Yang akan mampu membangun kembali tanah kelahirannya. Membangun mimpi dan kesuksesan dunia akhirat atas ijin Allah Ta’ala.

Walhasil Tanmia Foundation tak lelah berikhtiar dalam merajut duka dan menjembatani mimpi segenap kaum muslimin dan anak-anak Palu, Sigi, dan Donggala untuk terus bangkit kembali. Jangan lupakan mereka, dan berharap kitalah salah satu orang yang telah berjasa menerbitkan seutas senyum diwajah-wajah kebahagiaan mereka itu.

Mari tebar kebaikan dan lapangkan kedermawanan kita ringankan beban mereka.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng

Tanmia Peduli Palu dan Donggala

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, washalatu wassalamu ala Rasulillah…

Gempa dan gelombang Tsunami di Palu dan Donggala yang menghantam kedua wilayah tersebut menyisakan dampak yang begitu parah pada kehidupan masyarakat, ikut merasakan dan berempati pada kesulitan yang terjadi maka kami dari Yayasan Islam Attanmia mengajak bapak dan ibu untuk ikut berpartisipasi dalam meringankan beban saudara – saudara kita di sana, dengan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah melalui yayasan kami.

Atas bantuan dan partisipasinya kami sampaikan Jazakumullah khairan wa barakallahu fiekum.

🗳 Informasi
🌐 www.tanmia.or.id
📮 info@tanmia.or.id
📞 085215100250
💰 Bank Syariah Mandiri
7117833447
YAYASAN ISLAM ATTANMIA

Laporan Distribusi Buku Wakaf Untuk Para Dai di Pedalaman Indonesia

Alhamdulillah dengan izin Allah program pengadaan buku untuk para Dai di Pedalaman cukup berhasil, perjuangan para dai di pedalaman sangat berat dan sulit, ujian dan halang rintang yang mereka hadapi di medan dakwah sangat berat, sudah semestinya mereka mendapatkan perhatian dari kita sebagai saudara seiman mereka, mereka jua telah mewakili kita untuk menyampaikan risalah islam hingga ke pelosok negeri.

Dari informasi yang kami dapati di lapangan kebutuhan Dai di pedalaman sangat besar terhadap buku – buku islam sebagai tambahan prngetahuan dan wawasan islam bagi mereka, mendapatkan buku – buku tersebut terbilang sulit bagi mereka, bisa jadi mereka berada di dalam hutan yang lebat, mayoritas non muslimin atau masalah klasik lainnya seperti dana yang sangat terbatas, saat kami ke lokasi beberapa waktu lalu ada saja para Dai yang meminta Kamus Indonesia Arab, Kitab Shahih Bukhari dan Muslim, serta kitab – kitab lainnya, menurut penilaian kami program ini sangat tempat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para dai di lapangan.

Namun dengan Karunia Allah yang Maha Luas sehingga para Muhsinin (donatur) bersedia ikut andil dalam program ini, sehingga banyak Dai yang terbantu dengan kehadiran program ini, mudah- mudahan Allah melimpahkan keberkahan pada donatur dan seluruh yang terlibat dalam program ini, untuk program pengadaan buku untuk tahap yang ke II in syaa Allah akan diberitakan kemudian, atas partisipasinya dan perhatiannya serta bantuan dari bapak dan ibu yang telah ikut menyebarkan flayer pengadaan buku ini kami sampaikan Jazakumullah khairan wa Barakallahu fiekum wa fie Amwalikum.

Berikut ini kami sampaikan tujuan Distribusi buku sebagai berikut:

Tempat Distribusi Jumlah paket

WILAYAH JUMLAH
Manggarai Barat NTT 17
Pulau Sumba, Sumba Tengah NTT  7
Sika – Maumere NTT 11
Bali 7
Palembang, Sumatera Selatan 7
Pulau Sakala, Madura 8
Bangka Belitung 2
Kulon Progo 6
Aceh 10
Jumlah 75

 

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!