Kalianda – Distribusi bantuan kemanusiaan Tanmia Foundation akhirnya diberangkatkan ke Pulau Sebuku Desa Tejang Sebesi Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Padahal beberapa hari sebelumya masih terkendala cuaca dan gelombang yang cukup tinggi. Namun menunggu bersabar seiring rasa keikhlasan telah menggerakan nurani kemanusiaan para relawan untuk bisa kapan saja bisa menyeberang. Akses yang terdekat untuk mengirim bantuan ke pulau Sebuku dan Sibesi ialah melalui dermaga Canti yang terletak di jalan Pesisir Sukabanjar Canti Kecamatan Rajabasa Kalianda Lampung Selatan.
Bersama warga pesisir bantuan-bantuan dinaikan ke kapal untuk segera berlabuh kala cuaca sejenak membaik. Bantuan yang terdiri dari sembako logistik dan perlengkapan sekolah dimuat dalam kapal nelayan setempat.
“Warga pesisir Sebuku tetap melaut, mereka harus menerjang ombak yang tingginya kadang mencapai 2 meter hingga 3 meter diwaktu-waktu cuaca ekstrem sepanjang Januari sampai April ,” kata Suhaimi Kepala Sekolah SDN Sebuku di Dermaga Canti Sabtu (19/1/2019).
Puluhan anak-anak SD Pulau Sebuku dan beberapa guru ternyata sudah menunggu-nunggu kedatangan relawan datang. “Sebanyak 40 paket logistik yang berisi sembako ( beras, minyak goreng, susu ) dan 40 paket perlengkapan sekolah ( tas, alat tulis, buku, pakaian , hijab dan mukena ) siap dibagikan ke anak-anak dan guru yang mengabdi di pulau”, jelas Khoirudin relawan Tanmia Pulau Sebuku.
Selain itu distribusi bantuan sembako, wakaf qur’an dan karpet masjid juga ditujukan ke warga pulau Sebuku yang turut dievakuasi pasca tsunami pada tanggal 22 Desember 2019 seiring meningkatnya level status awas anak Krakatau yang dapat meletus sewaktu-waktu. Perjalanan diatas kapal nelayan selama 75 menit memang butuh keberanian dan kuatnya tekad untuk menerjang gulungan ombak, menghalau derasnya arus lautan, bukan sekedar hanya berani nekad asal-asalan. Perjalanan kemanusiaan luar biasa tak terlupakan.
Kini demi menyambung penghidupan tak sedikit warga pesisir mempertaruhkan nyawa demi mencari nafkah penghidupan ditengah gelombang yang menjulang tinggi dan ketidakpastian cuaca. Setiba dilokasi sekolah yang hanya berjarak ratusan meter saja dari pesisir seakan langsung ingin membawa suasana bermain balon bersama-sama anak-anak yang telah menunggu sejak pagi.
Dapat membuat suasana keceriaan setidaknya dapat menghapus rasa trauma anak-anak yang baru saja pulih sepulang dievakuasi sepekan terakhir ini.
Perjalanan ke Sebuku harus melewati ombak yg bergulung-gulung datang tiada henti. Tapi bersama doa, usaha dan tawakkal pasti akan menghantarkan siapapun yang pasrah dan yakin akan sampai ke indahnya tepian pesisir tujuan. Walhasil siapa yang berikhtiar untuk kebaikan pasti akan menjumpai rintangan dan yakinlah kemudahan akan selalu mengiringi siapapun yang ingin mencapai puncak amal kebaikan meringankan beban saudara dan umatnya. Dan menuai pahala yang mengalir sepanjang masa. Barakallaahu fiikum
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Lampung