Ust Ramli adalah tokoh yang tidak asing lagi di wilayah Warsawe tempat SMP Muhammadiyah berada, risau melihat anak – anak di kampungnya tidak ada guru yang mengajar mereka maka ia siap pasang badan untuk mengajar anak – anak itu, meskipun sebenarnya ia ingin merantau lagi untuk mengadu nasib ke kota besar, namun melihat kenyataan ini beliau mengurungkan niatnya tersebut, karena rata – rata anak kaum muslimin sekolah di sekolah katolik, padahal dahulu ia sempat merantau ke pulau jawa hingga ia berhasil mempersunting putri magelang sebagai permaisuri untuk mendampinginya di medan dakwah.
Rasau hatinya melihat kenyataan itu ia katakan pada istrinya bahwa ia akan mengajar mereka apapun resikonya, sang istri pun mendukung niat dakwah suaminya dengan mantab.
Salah satu bidang garap yayasan Ust Ramli adalah masjid Uswatun Karimah yang berarada tidak begitu jauh dari SMP Muhammadiyah Warsawe, di masjid ini belajar sekitar 50 anak – anak TPQ putra dan putri kaum muslimin.
Saat mendengar berita bahwa team Tanmia ingin datang ke tempat mereka, mereka sudah menanti nanti kesempatan itu, tidak hanya mereka bapak – bapak dan ibu – ibu pun tidak ketinggalan ingin ikut hadir, setelah kami bagikan buku Iqraa dan Al Qu’an kepada mereka, mereka menyambutnya dengan antusias dan kesyukuran.
Setelah itu pengurus yayasan berbagi cerita kepada kami tentang kegiatan mereka di sana, pengurus pula menceritakan kebutuhan mereka untuk menunjang dakwah dan ibadah, hal yang sangat mendesak ialah Lampu penerang masjid.
Karena posisi masjid di dalam hutan lebat, berbukit dan jurang, dari jalan utama kurang lebih 10 KM akibatnya tempat mereka tidak sampai listrik, masyarakat dan anak – anak mengaji tanpa penerangan, sedangkan anak TPQ hanya bisa mengaji pada malam hari, pagi mereka sekolah, siang hingga sore membantu orang tua bertani, malam hari-lah waktu mereka mengaji.
Pernah ada orang yang membatu penerangan masjid mereka dengan Genset namun biaya operasionalnya besar, yayasan tidak mampu untuk menutupi biaya genset tersebut, ditambah membawa bahan bakar ke tempat itu juga terhitung tidak mudah, pada akhirnya yayasan mengharapkan ada bantuan Listrik tenaga matahari yang dinilai cukup hemat, sudah ada beberapa masjid di pedalaman yang menggunakannya wal hasil dianggap cukup sukses memberikan penerangan untuk masjid. Kami mencoba untuk menanyakan berapa kira – kira harganya untuk yang kapasitas sedang, beliau menyebutkan angkanya sekitar Rp 9.000.000, untuk satu unitnya, sedangkan mereka membutuhkan 2 unit, yang satunya untuk sekolah, totalnya adalah Rp 18.000.000,-.
Yang kedua yang mereka membutuhkan Pagar masjid, sudah maklum di sekitar mereka tinggal banyak sekali komunitas kristen, mereka biasa memelihara atau berternak babi, babi di tempat ini banyak beredar, tidak jarang babi – babi itu bermain di masjid atau di pelataran masjid, tentu hewan najis lagi haram ini sangat mengganggu dan menyesakkan hati kaum muslimin di sana, namun apa boleh buat orang islam minoritas di sana, maka adanya pagar masjid akan sangat membantu kebersihan dan kesucian rumah Allah serta menentramkan hati kaum muslimin.
Masjid Uswatun Karimah ini tergolong unik, bagaimana tidak masjid yang berukuran 8 X 8 itu padat kegiatan, selain TPQ di sana ada pula anak – anak yatim yang dikumpulkan oleh Ust Rusli dari berbagai wilayah untuk menjaga aqidah mereka, karena bila ayah si anak telah wafat sedang keluarga besarnya adalah non muslim sangat riskan anak ini dimurtadkan.
Anak – anak yatim itu tinggal di asrama yang sangat sederhana, bagunannya semi permanen, atap dan dindingnya terbuat dari seng, sedangkan tempat tidur mereka hanya papan yang beralaskan tikar, mudah – mudahan Allah memberikan istiqamah dan kemudahan kepada mereka, bila bapk dan ibu ingin membantu mereka dapat menghubungi yayasan islam Attanmia, 085215100250, kemudian bantuan in sya Allah akan disampaikan kepada mereka.