Gempa dan Tsunami yang terjadi di Donggala bukan saja menjadi pemandangan memprihatinkan bagi para korban tapi juga menimpa anak-anak sekolah.
Fasilitas pendidikan yang ada juga terdampak musibah gempa bumi dan tsunami di Donggala sehingga menjadikan kegiatan belajar mengajar di sekolah sempat tersendat lumpuh beberapa pekan.
Melihat hal tersebut, Tanmia Foundation bersama-sama dengan tim relawan pesantren mahasiswa Liwaul Haq yang berada di lingkungan Universitas Tadulako mendistribusikan logistik untuk berbagi di pengungsi Tondo Kota Palu . Di waktu yang sama, bersama Posko Kemanusiaan bersama Tambu Balaesang juga berinisiatif membuka kelas belajar malam dengan mengadakan program belajar ceria sebagai wadah anak-anak tetap dapat belajar, sampai nantinya sekolah mereka normal berdiri kembali.
Sejak dibukanya posko dan beroperasi pertama kali, posko bersama kemanusiaan ini membuka kegiatan belajar anak-anak, dengan materi yang bervariatif dari pelajaran diniyah (agama), bahasa inggris, matematika dan kreativitas seni lainya.
“Alhamdulillah, kegiatan belajar malam ceria sampai saat ini telah membersamai anak-anak,” imbuh Eko pengelola posko Tambu Balaesang.
“Ini adalah bagian dari bagian program utama dan prioritas di masa transisi selain penyaluran logistik pangan Tanmia Foundation bersama posko kemanusiaan Tambu, karena kami sadar bahwa anak-anak adalah generasi penerus dan aset yang harus terus belajar agar menjadi lebih baik dengan ilmu. Oleh karena itu, kita mengadakan program belajar malam setiap habis maghrib bersama anak-anak yang terkena dampak ” jelas Nirsam salah satu relawan pengajar di posko Tambu.
Program sinergi bersama posko kemanusiaan ini memberikan kegembiraan tersendiri bagi anak-anak. Alhamdulilaaah, ujian kesulitan tidak menghalangi mereka untuk tetap belajar. Bantu mereka senyum kembali untuk belajar.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng