Mengambil Keberhasilan Dakwah Walisongo, Dakwah Bukan Hanya Sekedar Ceramah

640 Views

Prosesi kegiatan Wisuda Pesantren Al-Itqon Angkatan V periode 2020- 2024 adalah momentum bahagia puncak bahagia bagi semua orang tua walisantri dan para ustadz/ guru. Bagi walisantri adalah terkait hubungan biologis dan bagi para asatidz /guru adalah terkait hubungan ideologis, yang kedua-duanya memiliki ikatan hati yang kuat tertaut.

Menyempurnakan acara wisuda khutbah wada` semakin lebih khidmad bermakna dengan ringkas petuah yang disampaikan oleh KH. Farid Ahmad Oqbah, Lc. MA yang malam itu hadir di tengah-tengah hadirin.

Sebaik-baiknya kata adalah yang singkat tapi mengena bekas-bekasnya. Dakwah bukan hanya ceramah, sebagaimana mengambil hikmah dari jejak para walisongo yang hanya dengan sedikit jumlahnya tersebar di tanah air telah memberikan perubahan dan hasil maslahat serta manfaat untuk masyarakat ketika itu. Empowering, menjadi kata kunci untuk pemberdayaan yang menggerakan tatanan masyarakat untuk lebih baik sebagai suksesi program dakwah dan pengabdian rakyat akan peran dakwah masa itu.

Jalinan ukhuwah silaturahim menjadi cikal bakal tali yang menyambung perasaan untuk saling menguatkan satu sama lain atas dasar keimanan, dimana ketika itu parit-parit irigasi yang dibangun seketika itu telah memberikan dampak manfaat yang mampu mengalirkan manfaat pada masyarakat luas untuk saling menghidupi, mengambil manfaat yang menciptakan nilai ekonomi dan kesejahteraan. Suatu hal yang ketika masa itu hal yang langka dan sulit ditemukan.

Poin-poin nasehat yang diuraikan dalam khutbah wada` untuk para santri terangkum singkat sebagai berikut :

1. Bekal Knowledge, Pengetahuan

Jangan pernah berhenti belajar, merasa cukup untuk membatasi ilmu yang sudah di dapatkan ketika di pesantren. Baik atas ilmu agama yang di dapatkan maupun ilmu dunia yang terus berkembang saat ini, di era kecerdasan AI ( artificial Intteligent ) dan perkembangan robot masa depan. Karena Sebaik-baik ilmu pengetahuan yang di dapatkan ialah belajar terus menerus dari kehidupan “Long Life Education“. Terus perbaharui ilmu yang tak akan ada batasan waktu usianya Sepanjang hayat masih dikandung badan.

 

Bekal Experience, pengalaman

Memiliki bekal pengalaman adalah sebuah modal yang jarang ditemukan, dari setiap daerah-daerah dengan berbagai kondisi geografisnya yang berbeda. Mulai dari penjuru tanah air yang beraneka ragam kondisinya, suku dan adat – istiadatnya, iklim cuaca, mata pencaharian, pasar / praktek jual belinya, bahan makanan, kondisi geografis antara pesisir, lautan-lautan, kepulauan bahkan pucuk-pucuk pegunungan yang terjal belum terjangkau aksesnya. Bekal pengalaman seiring waktu akan terasah dengan kiprah jump terbang yang dimiliki nantinya.

2. Performance, Peran Penampilan

Peranan sebagai bagian kiprah melayani ummat setidaknya jiwa pengabdian para santri bolehlah dikatakan seorang da`i diposisikan seperti ungkapan Imam Syafi`i bahwa da`I itu sebagai dokter jiwa, yang memberikan pencerahan sentuhan ruhiyah yang dominan, sebagaimana unsur kesehatan seorang manusia yang terbangun 80 % terdiri dari unsur kejiwaan dan sisanya terbangun dari unsur kesehatan fisik. Perpaduan kesehatan antara lahir dan batin menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk mewujudkan tatanan masyarakat madani demi terciptanya kemajuan dan keberkahan penduduk suatu negeri. Menciptakan nilai-nilai keadilan sosial bagi semua pihak demi terciptanya Baldatun Thayyibatun Wa Rabbbun Ghofur. Dengan aktifnya membangun dan membela tatanan tanah air.

3. Attitude, Akhlaq mulia

Peranan akhlaq yang akan menjadi ukuran wajah keteladanan. Terciptanya keteladanan akan terbangun dengan beberapa unsur, pertama, dengan mengawali niatan Ikhlas sebagai ruh keislaman. Mengikhlaskan hati untuk membangun diri yang positif yang sesuai antara lisan dan perbuatan, untuk terus memberikan kebaikan – kebaikan yang bermanfaat untuk semua lapisan masyarakat. Ikhlas menjadikan tujuan semata-mata untuk berbuat atas dasar lillahi ta`ala, untuk izzul islam walmuslimin. Sehingga kehadiranya memberikan peranan solusi bukan menjadi beban-beban yang memberatkan masyarakat.

Kedua, jujur dalam bermuamalah sebagai awal membangun kepercayaan kepada semua pihak dalam lingkungan masyarakat. Kata-kata dan janjinya menjadi bagian penting yang dipegang dalam kehidupan sehari-harinya.

Ketiga, jiwa penuh Kasih sayang dalam merangkul semua unsur tatanan masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintahan, alim ulama dan semuanya demi harmonisnya hubungan antar sosial masyarakat.

Ke-empat , Itqon dalam beramal, berusaha sungguh-sungguh professional dan perfeksionis untuk secara totalitas dalam membangun kesempurnaan beramal agar memberikan dampak kemanfaatan yang lebih luas.

Malam yang penuh haru dan syahdu dengan lantunan gemuruh do`a dan harapan mengiringi sesi istimewa wisuda khutbah wada` yang ditutup dengan dokumentasi bersama seluruh peserta wisudawan. Hanya kenikmatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan bagi siapapun mereka yang menderma baktikan jiwa-raganya dalam jalan-jalan Allah untuk keridhoan-Nya semata. Aamiin.

Ali Azmi

Relawan Tanmia

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!