Suhu panas sudah mulai terasa, bau – bau musim panas sudah pun mulai terendus dari teriknya cahaya matahari yang setiap hari menguras keringat badan, sebagai tanda musim panas akan segera tiba, sekaligus memberi isyarat Ramadhan akan datang, secara lafziyah Ramadhan berarti pula Panas yang menyengat, menggugurkan dan menghilangkan dosa.
Detik – detik menegangkan itu kelihatannya akan segera dirasakan banyak orang, bahkan sebahagian orang jauh – jauh hari sudah mulai persiapan, untuk menunggu detik – detik bulan melahirkan anaknya yang kian dinantikan kaum muslimin seluruh dunia, sebagian orang telah standby mengamati dari berbagai tempat, dari bukit yang tinggi hingga tepi laut sudah siaga dengan berbagai alat yang cukup canggih, benar – benar kelahiran yang sangat istimewa, kelahiran yang dapat merubah keadaan masyarakat dunia, berikut pula lahir dan batin manusia.
Bahagianya hati tidak tertahankan begitu anak bulan yang mungil nampak jauh di ufuk itu dikabarkan telah benar – benar lahir, beragam ekspresi manusia dalam menunjukkan kebahagiaan itu, dengan sujud syukur, syukran keluarga dengan makan bersama, hingga bakar mercon dan kembang api, namun bila berlebihan hingga mubadzir tentu lah tidak dianjurkan.
Nabi Shallahu alaihi wasallam memberi kabar gembira ini kepada para sahabatnya bila bulan Ramadhan telah tiba
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi. (HR Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991).
Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan,
“Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan). Latha’if Al-Ma’arif hlm. 148.
Kebahagiaan kali bukan karena urusan dunia yang hendak dicapai atau keuntungan yang diharapkan melainkan janji pahala berlipat ganda berikut ampunan untuk sekian tumpukan dosa yang telah menggunung pun akan diampunkan, inilah janji Allah untuk mereka yang berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan.
Dalam sebuah Hadits Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ –صلى الله عليه وسلم- قَالَ: يَقُولُ الله عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ الله مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Al – Bukhari dan Muslim).
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah di Lathaif Al-Ma’arif mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam”.
Rasa bahagia dengan syarat Allah ini semoga menjadi salah satu bukti kebenaran iman kita kepada Allah, semoga Allah memberikan kesempatan bagi kita semuanya untuk bertemu dengan bulan Ramadhan, serta memberikan kemudahan untuk beribadah kepadaNya, barakallahu fiekum.