Jam tiga dini hari 5 February 2018 kami bersiap dan melaju kendaraan menuju Kulonprogo, Wates, Yagyakarta, setelah menginap di salah satu basecamp kami di tambun, jalanan cukup sepi meski hujan rintik – rintik setia menemani kami hingga keluar toll cipali.
Berbekal informasi dari yayasan Baitul Maqdis jakarta, kami dihubungkan dengan seorang tokoh dakwah yang bertugas di Kulonprogo yogyakarta, dia adalah Ust Hariyono, tokoh sepuh yang sudah berusia 60 tahun lebih ini aktif berdakwah di kalangan masyarakat pegunungan yang mayoritas mereka adalah muallaf dari agama budha.
Jam 4 sore kami sampai di rumah beliau, setelah menikmati jamuan, mandi dan istirahat sejenak, habis shalat magrib kami jalan menuju lokasi, Meski usia beliau tidak lagi muda namun semangat dakwah dan perjuangannya layak membuat malu anak muda, jalan munuju lokasi Dusun Sonyo terbilang benar – benar tidak mudah.
Dari kota ke lokasi, jarak perjalanan kira-kira 20 KM dengan jalanan terjal, berbatuan dan lumpur, di samping kiri jalan adalah jurang dalam dan hutan lebat, ust Haryono mendapat jadwal 2 kali satu bulan ke tempat ini, beliau tergolong dai yang pantang menyerah, meski hujan lebat dan angin kencang tidak surut semangatnya berdakwah, dari pengakuan beliau beberapa kali terjatuh dari motornya di tengah hutan pada malam gelap gulita itu, namun hal itu tidak membuat dirinya jera.
Mudah – mudahan Allah menjaga beliau agar tetap istiqamah dalam dakwah, semoga Allah memberi keberkahan pada beliau dan keluarga beliau.
Dalam perjalanan ini yayasan islam Attanmia mendistribusikan Al Quran wakaf dari para jamaah sebanyak 400 exemplar, semoga Allah menerima amal tersebut dan menjadikannya sebagai amal jariyah bagi para pewakaf dan seluruh yang terlibat dalam pendistribusiannya. Aamiin yaa rabbal alamin.
Inspiring👍