Banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang meninggalkan luka mendalam bagi ribuan warga. Bencana alam ini tidak hanya menghancurkan rumah dan harta benda, tetapi juga mengguncang kondisi psikologis masyarakat yang terdampak. Hampir seluruh isi rumah rusak, perabotan hancur, dan kasur-kasur terpaksa diletakkan di pinggir jalan karena tidak lagi bisa digunakan.
Dampak banjir bandang Aceh Tamiang terasa begitu dahsyat. Sawah dan ladang rusak, tempat usaha lumpuh, bahkan sebagian warga kehilangan sanak saudara. Hingga kini, banyak korban masih terlihat linglung dan belum sepenuhnya bisa menerima kenyataan pahit akibat bencana tersebut.
Di sepanjang jalan, warga terdampak banjir bandang berdiri menunggu uluran tangan. “Kami lapar, Pak… ada nasi?” teriak mereka dengan suara lirih. Kondisi ini sangat menguras emosi para relawan. Terutama bagi warga di wilayah pedalaman, mereka harus keluar ke jalan raya agar bantuan bisa sampai. Namun keterbatasan membuat relawan hanya mampu memberikan bantuan sekadarnya demi bertahan hidup.
Apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh korban banjir bandang yang rumahnya roboh dan hancur lebur? Jawabannya adalah segala kebutuhan dasar. Satu sendok, satu piring, gelas, pakaian shalat, hingga makanan—apa pun yang diberikan pasti sangat berarti dan diterima dengan penuh syukur.
Trauma pascabencana masih jelas terlihat di wajah para korban banjir bandang Aceh Tamiang. Selama hampir satu bulan, banyak warga hanya mengonsumsi makanan instan seperti mi dan ikan kaleng. Meski penting dalam kondisi darurat, konsumsi jangka panjang makanan instan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, dan beberapa warga mulai merasakan dampaknya.
Melihat kondisi tersebut, Tanmia membuka dapur umum sebagai upaya meringankan beban warga terdampak banjir bandang sekaligus mengurangi risiko penyakit. Menu makanan sehat dan layak disajikan setiap hari. Sambutan masyarakat sangat luar biasa—kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, disertai doa tulus untuk para donatur:
“Semoga panjang umur, murah rezeki, sehat selalu, dan mendapatkan balasan berlipat ganda.”
Alhamdulillah, Dapur Umum Tanmia berhasil membantu lebih dari 2.000 warga terdampak banjir bandang. Bantuan makanan siap saji didistribusikan baik di lokasi dapur umum, ke tempat pengungsian, maupun langsung ke rumah-rumah warga.
Terima kasih kepada seluruh donatur dan panitia dapur umum yang telah berpartisipasi membantu saudara-saudara kita korban banjir bandang. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan dengan pahala terbaik.
Tim Tanmia