Pulihkan Penyintas Gempa Sulawesi Barat Butuh Uluran Tangan Dimasa Transisi

Pasca gempa dengan kekuatan 6,2 Magnitudo mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jum’at ( 15/01/2021) kini kondisi masyarakat perlahan memasuki fase masa transisi pemulihan setelah resmi diputuskan oleh pemerintah daerah setempat.

Guncangan kuat berpusat di wilayah Majene itu telah menyebabkan sejumlah titik – titik kerusakan berat yang tersebar di wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Korban tewas pun mencapai ratusan jiwa hingga makin lengkaplah ujian yang cukup memilukan ini. Sebagian warga pun masih berdiam di titik-titik aman pengungsian dan mendiami tenda – tenda darurat bagi mereka yang kehilangan rumah karena luluh lantah tak bersisa.

Beberapa pusat gedung perkantoran, ruko, hotel, rumah sakit pun tak luput diterjang apalagi hingga saat ini masih banyak ratusan pemukiman warga yang masih hancur berserak mengalami kerusakan mulai dari tingkat ringan hingga sangat berat belum sepenuhnya dibersihkan, alih-alih di rehab kembali entah kapan waktunya.

Keadaan secara umum para penyintas gempa Majene-Mamuju belum sepenuhnya pulih normal kembali ke situasi dan kondisi normal sehingga data pasti akan terus berubah mengalami penyesuaian, namun diperkirakan ada ribuan warga yang kini pindah ke pengungsian baik di wilayah Majene maupun di Mamuju.

Dari keterangan saat informasi ini disusun, aktivitas masyarakat dan pelayanan publik sudah mulai berjalan namun masih terbatas akibat rasa takut akan adanya bencana susulan, warga kini memilih untuk tinggal di pengungsian atau mendirikan tenda di depan rumah mereka masing-masing.

Dari pantauan relawan Tanmia dilokasi langsung kebutuhan mendesak untuk warga dan anak-anak saat ini adalah pembinaan dan penguatan rohani keimanan, kebutuhan logistik sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, kebutuhan bayi dan balita dan terpal karena musim hujan masih terus berlangsung hingga saat ini.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Sulawesi Barat

Al-Qur’an Kuatkan Mutiara Keshalihan Generasi Muslimah Terbaik

Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi santri Tanmia Foundation menyerahkan paket wakaf Qur’an kepada segenap jajaran pesantren dan santriwati pesantren Putri Al Barokah Wonogiri pada ( 20/02/2021).

Semangat membina generasi Qurani menjadi motivasi sendiri bagi Ustadz Nurochim, mudir Pesantren Putri Al-Barokah Purwantoro Wonogiri sampai saat ini. Pesantren yang berdiri sejak 1998 ini didirikan atas jasa dan gagasan K.H Sardi Hasyimi yang tak mengenal kata berlelah-lelah dengan segala upayanya menyiapkan lahan pesantren yang berada di Dusun Karanglo Tegalrejo Purwantoro Wonogiri.

Indahnya tarbiyah qur’ani menjadi pelangi harapan masa depan gemilang tumbuhnya para generasi islam yang kuat memegang keimanannya. Sebagaimana para muslimah generasi shalihah diasuh di pesantren ini sebagai pewaris madrasah untuk anak-anak umat ini nantinya.

Bertahun-tahun merintis pendidikan generasi muda muslimah yang mencintai Quran, pada perjalanannya Ust Nurochim dapat membuat program asrama pesantren hafalan Quran yang digagasnya kendati tantangan dan kendala juga tetap menghadangnya. Fasilitas dan sarana prasarana yang terbatas adanya tak menghentikan langkahnya untuk berbuat banyak hal demi kemajuan pesantren hingga saat ini.

Terinspirasi untuk sebuah barokah keberkahan
untuk para santrinya yang banyak berasal dari daerah Purwantoro ujung perbatasan Jawa Tengah dan Ponorogo Jawa Timur selain itu juga diharapkan para santrinya bisa menjadi mutiara pilihan keshalihan dalam artian menjadi generasi muslimah terbaik.

“Mudah-mudahan wakaf Qur’an dari Tanmia Foundation ini bisa memberikan kemudahan dan belajar yang lebih nyaman untuk para santri penghafal Qur’an, dan mereka bisa termotivasi untuk lebih semangat lagi dalam menghafal Quran”. Ungkap Ustadzah Yuli Kurniawati selaku pengasuh pesantren.

Wakaf Qur’an selain untuk tetap menguatkan muroja’ah hafalan yang dimiliki para santri, Ustadz Nurochim juga menambahkan pesan sebuah hadits, yang menjadi motivasinya untuk sebaik-baik kalian adalah yang mengajarkan Quran, Khairukum man ta’allamal Qur’aana wa ‘allamahu (HR Bukhari). Yang artinya: Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.

Dari ruh keikhlasan ini pula semangatnya untuk mengajarkan Quran dan mengagas pendidikan berbasis hafalan Qur’an menjadi lebih terpacu lagi dimana keberadaan pesantren terbilang cukup jauh dari pusat perkotaan kabupaten Wonogiri karena berada di gerbang perbatasan yang lebih dekat dengan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.

Menutup ungkapan harapanya, Ustadz Nurochim mengutarakan semoga wakaf Qur’an Tanmia Foundation dapat terus berlanjut seterusnya guna memberikan kebermanfaatan untuk santri dan khalayak masyarakat banyak. Terkhusus bagi mereka yang membutuhkan dan sangat perlu untuk dibantu.

 

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Peran Pesantren Al Itqan Dalam Memakmurkan Masjid di Lingkungan Sekitar

Wakaf Qur’an dari Tanmia Foundation diserahkan pada para santri TPQ Masjid Jannatu Ikhwanurrahmah yang berada bersebelahan dengan pesantren Al-Itqan Kranggan Bekasi pada (18/02/2021).

Wakaf Qur’an dimaksudkan untuk menunjang kemakmuran kegiatan masjid yang berada di lingkungan pesantren melalui penyelenggaraan pendidikan TPQ untuk anak-anak jama’ah dan lingkungan masyarakat yang berada disekitarnya.

“Kegiatan TPQ yang sekarang berjalan diantaranya baca Qur’an, hafalan hadits-hadits pendek, do’a sehari-hari,belajar iqro’, belajar menulis huruf hijaiyah, siroh dan pengetahuan keislaman yang lain”, jelas Awaluddin pengajar TPQ Jannatu Ikhwanurrahmah pada Tanmia.

Dewasa kekinian ini dengan perkembangan dunia pondok pesantren sebagai lembaga kaderisasi pendidikan Islam mengalami
perkembangan seiring dengan perubahan tuntutan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pun aktivitas kehidupan sosial keagamaan dalam masyarakat pun terus dinamis berkembang terlihat seperti pengaruh keberadaan Pesantren Al Itqan
khususnya yang berada ditengah-tengah perkampungan jelas terlihat pada hubungan kegiatan-kegiatan kemasyarakatanya sebagaimana diharapkan H. Syamsuddin selaku ketua DKM Masjid Jannatu Ikhwanurrahmah.

Hal ini terlihat pada setiap waktu-waktu adzan santri bergantian jadwal untuk mengumandangkan adzan setiap waktu shalat berjama’ah tiba dan pelaksanaan ibadah shalat Jum’at secara rutin seluruh santri secara bersamaan berjamaah di Masjid dan kegiatan hubungan keagamaan lainya. Sehingga keberadaan Pesantren dan masyarakat adalah sebuah harmonisasi dalam mempersiapkan pendidikan generasi masa depan agar matang secara mental kedewasaanya sebelum terjun dalam masyarakat nantinya.

Adapun fungsi dan peran dari masjid juga disamping sebagai pusat tempat ibadah
melaksanakan shalat juga sebagai lahan dakwah tempat untuk belajar dan mengajar berbagai ilmu agama dari para asatidz pesantren baik melalui kegiatan majelis taklim maupun mimbar khatib Jum’at. Dan tak kalah pentingnya juga bagi para santri dan masyarakat sekitarnya untuk digunakan sebagai
tempat berkumpul musyawarah mencapai mufakat memecahkan persoalan lingkungan dengan jama’ah masyarakat yang ada.

 

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Penyaluran Wakaf Perlengkapan Shalat di Pedalaman Simalegi Siberut Barat Kepulauan Mentawai

Penyaluran wakaf perlengkapan shalat berikut iqra di daerah pedalaman Siberut Barat Kepulauan Mentawai terkendala jaringan blank spot atau susah sinyal. Akibatnya, distribusi bantuan tertunda beberapa saat untuk dapat sampai ke lokasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tim assessment Tanmia yang terjun ke lokasi akan menjangkau pemukiman dengan jumlah sekitar 100 kk yang terbagi di 3 dusun, Dusun Simalegi Betaet, Dusun Simalegi Muara dan Dusun Sakaladhat.

Penyerahan bantuan wakaf perlengkapan sholat dan iqra’ dari Tanmia Foundation sudah diserahkan pada pengurus masjid dan segenap masyarakat muslim di Dusun Sakaladhat, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat Kepulauan Mentawai pada pekan ini (17/02/2021).

Kondisi kepulauan Mentawai yang sangat luas dan jaraknya yang berjauhan satu sama lain sangat mempengaruhi perjalanan penyaluran. Akses perjalanan melalui transportasi laut menjadi satu-satunya pilihan yang memungkinkan dan memudahkan antar satu titik ke titik lokasi yang lain. Juga akses koneksi jaringan sinyal Internet yang masih lemah dan hilang tidak ada sama sekali.

“Melihat kondisi yang ada tidak mengundurkan niat pada berbagai pihak tentunya Tanmia Foundation untuk mengirimkan bantuan kepada kami. “Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikannya pada para donatur para muhsinin sebaik-baiknya”, ucap Renti tokoh masyarakat Simalegi Mentawai saat serah terima wakaf.

Distribusi akan terus berlanjut ke beberapa lokasi Kepulauan Mentawai berikutnya yang akan menjangkau ke daerah pedalaman dusun-dusun pemukiman yang notabene masih mengalami berbagai kategori terisolasi baik belum adanya terbukanya jalan, fasilitas umum lainya dan kendala komunikasi karena permasalahan susahnya sinyal. Semoga Allah mudahkan semua perjalanan paket wakaf kebaikan Tanmia Foundation hingga sampailah ke masyarakat pedalaman Suku Mentawai yang tersebar diberbagai wilayah pedalaman kepulauan.

 

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Serahkan Wakaf Sumur Untuk Atasi Krisis Air di Pesantren Rahmatul Ulum Pulau Sabuntan Sapeken, Madura

Sumur wakaf dari Tanmia Foundation diserahkan ke Ust Sumardi pengasuh pondok pesantren Rahmatul Umum Pulau Sabuntan Sapeken (14/02/2021).

Sumur yang diserahkan adalah sumur milik warga yang belum termanfaatkan maksimal sehingga diambil alih dengan membelinya berikut lahanya untuk kepentingan pesantren yang selama ini masih belum memiliki sumur tersendiri. Lokasinya pun cukup berdekatan dengan pesantren yang diharapkan dapat dioptimalkan untuk keperluan keberlangsungan pesantren.

“Kehidupan santri dan warga sekitar pesantren setiap tahun memang memprihatinkan dalam hal mendapatkan air bersih apalagi tidak memiliki sumber mata air yang sepenuhnya bebas dimanfaatkan untuk pihak pesantren,” kata Sumardi pada Tanmia.

Sementara itu para pengasuh pesantren sudah berulangkali memutar segala cara agar siklus tahunan kekeringan yang terjadi dapat terus diminimalisir dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Belasan pulau disekitar Kepulauan Sapeken
Sumenep sebagianya memang masih kesulitan mendapatkan air bersih. Tidak semua tempat beruntung mendapatkan air tawar yang layak konsumsi karena seringkali air tersebut kondisinya payau bahkan asin.

Naasnya apalagi jika musim kemarau panjang tiba khususnya di Pulau/Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken, seringkali dilanda kekeringan parah. Debit air di sebagian sumur-sumur warga sebagian besar mengering sehingga, untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan dengan jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan sumber mata air.

Menanggapi situasi dan kondisi tersebut Tanmia Foundation akhirnya merangkul para pengampu tokoh masyarakat setempat berikut juga pengasuh pesantren untuk merundingkan hal tersebut untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali berulang.

Menurut Ust Sumardi, pengasuh Pondok Pesantren Rahmatul Ulum Sabuntan berharap adanya jalan keluar dengan membuat sumur-sumur induk lalu dialirkan ke penampungan air di titik-titik utama dengan pasokan debit air yang stabil tak pernah surut mengering dapat mengatasi permasalahan yang ada selama ini.

Keberadaan pesantren dengan menampung ratusan santri ditengah-tengah ribuan warga masyarakat dusun II pulau Sabuntan adalah satu kesatuan yang kokoh tak terpisahkan satu sama lain yang akan memberikan banyak kemanfaatan dan kemajuan yang lebih baik lagi. Biidznillah in sya Allah.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Wakaf Qur’an Suburkan Musim Semi Rumah Qur’an di Berbagai Daerah

Pendidikan yang paling mulia yang diajarkan oleh orang tua kepada anak-
anaknya adalah pendidikan yang bersumber dari al-Qur’an. Karena pemahaman
terhadap al-Qur’an bisa diawali dengan mengajarkanya dengan melatih membacanya sehingga akan melahirkan cinta yang menumbuhkan rasa candu mengisi nutrisi hati dari waktu ke waktu layaknya kebutuhan air yang dibutuhkan oleh ikan sepanjang nafas waktunya.

Seiring dengan itu gerakan wakaf Qur’an Tanmia Foundation di tengah pandemi terus mengalir menyasar sejumlah daerah di tanah air. Baru-baru ini Rumah Tahfizh Dalan Padang Klaten dan Rumah Qur’an Al Husna Kutoarjo keduanya berada di Jawa Tengah menerima sejumlah paket wakaf Qur’an dari Tanmia Foundation (12/02/2021).

Fenomena saat ini juga boleh dikatakan sebagai datangnya musim semi dengan melihat
banyaknya tempat belajar qur’an maupun rumah tahfizh bermunculan dan mulai berkembang di berbagai daerah.

Geliat peran rumah tahfizh saat ini sebagai sarana dakwah dalam memberantas buta aksara al-Qur’an dari tingkat usia paling dini sebagai pintu awal memahami dan menguasai pembacaan aksara al-Qur’an. Di sinilah anak-anak dididik dan diajarkan bagaimana cara membaca dan tahapan menghafal al-Qur’an.

Dukungan gerakan wakaf Qur’an adalah solusi nyata untuk keberadaan lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan qur’an baik formal maupun informal. Terlebih masa pandemi masyarakat lebih mengandalkan pendidikan informal seperti TPQ, Lembaga Pendidikan Dinniyah maupun Rumah Tahfizh Qur’an atau semisalnya demi kelangsungan perkembangan anak-anaknya.

“Tanpa mengurangi rasa syukur alhamdulilah, kegiatan wakaf semacam ini sekaligus dalam rangka melatih pembiasaan interaksi terhadap Al-Qur’an”, jelas Ust Syaifudin pembina Rumah Qur’an Al-Husna pada Tanmia di lokasi.
Sehingga dengan mengajak partisipasi umat secara langsung untuk dapat membaca dan mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dapat menjadi sebuah tangga kesuksesan tersampaikannya sasaran dakwah. Diawali dari dibaca, dihafal kemudian dipahami, dikaji dan akhirnya mengetahui arti dari al-Qur’an itu sendiri, pungkas Ust Syaifudin.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Wakaf Qur’an Wasilah Perkuat Interaksi Ummat Dengan Al-Qur’an

Akhir pekan ini Tanmia Foundation mendistribusikan Wakaf Qur’an ke berbagai wilayah di sejumlah wilayah tanah air pada ( 05/02/2021). Lokasi distribusinya berada di Pulau Kangean Madura, Pacitan, Duyungan Bojonegoro, Panekan Magetan, Manisrenggo Klaten, Kutoarjo Purworejo yang masih dalam wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ratusan paket Wakaf Qur’an tiba di titik lokasi setelah melewati proses perjalanan pengiriman dari ibukota melalui berbagai kurir ekspedisi.

Sasaran Wakaf Qur’an ditujukan ke berbagai kalangan misalnya : pondok pesantren, rumah tahfizh, Dinniyah dan TPQ maupun kajian majelis taklim yang semuanya menyelenggarakan kegiatan proses belajar dan pendidikan pembelajaran dengan Qur’an.

Alquran adalah obat mujarab layaknya cahaya yang menerangi jalan hidup manusia dari kegelapan agar mampu membedakan mana jalan yang baik atau buruk, sehingga mengantarkannya kepada jalan kebenaran.

Apalagi ditambah ditengah-tengah munculnya pandemik Covid-19 saat ini membuat kehidupan umat Islam berubah. Pandemik telah mendorong adaptasi lingkungan kehidupan ummat beradaptasi dengan norma sosial yang baru. Kebiasaan berkumpul dalam suasana ibadah maupun kegiatan proses belajar mengajar mengalami pembatasan disebagian besar wilayah tanah air.

Tantangan pun akan terus berdatangan silih berganti maka memegang kendali dan menjadikan Alquran sebagai petunjuk perjalanan adalah interaksi yang harus diperkuat guna mencharge kembali ruh iman agar tetap tangguh.

Karena Alquran akan memberi jalan bagi mereka yang mau berjuang memikirkan dan menghayati isinya untuk mendapatkan kebenaran dan kebaikan sehingga dapat disampaikan kepada khalayak sebagai mercusuar dakwah meninggikan kalimat Allah menegakan kebenaran.

Jalan terjal seringkali menjadi harmoni indahnya perjalanan namun bukan untuk meruntuhkan pupusnya harapan justru dengan seberapa kuat interaksi dengan Alquran menjadikan cermin pengontrol pribadi dan bisikan hawa nafsu agar selalu mawas diri senantiasa menambah rasa takut pada Allah dan lebih mendekatkan diri pada Allah Azza waJalla dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.

Maka menjadikan Alquran sebagai imam dan pedoman adalah paripurna dengan bimbingan para alim ulama yang jiwa ikhlasnya terus menerus memperjuangkannya demi meraih derajat setinggi-tingginya hiasan taqwa. Barakallahufiekum.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Paket Wakaf Buku Bangunkan Cita-Cita Anak-Anak Pedalaman Siberut Mentawai

Paket wakaf buku literasi Tanmia Foundation menjangkau wilayah Kepulauan Mentawai Sumatera Barat tepatnya di Simalegi Siberut Barat. Siberut Barat adalah bagian wilayah kecamatan terluas di kepulauan Mentawai diantara empat pulau besar yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan.

Program wakaf buku untuk Literasi anak-anak Pedalaman dari Tanmia Foundation tiba di Masjid Dusun Muara Simalegi Siberut Barat Kepulauan Mentawai pada ( 1/02/2021).

Wakaf buku ditujukan untuk anak-anak dan masyarakat yang memang masih minim dari berbagai hal keadaanya. Adapun untuk akses geografisnya hanya bisa ditempuh dengan perjalanan laut dengan jarak tempuh 300 KM dari pelabuhan kota Padang.

Paket wakaf buku ini terdiri dari beberapa mushaf, Iqra’ dan berbagai macam jenis bacaan juga tak luput paket perlengkapan sholat yang sudah disiapkan sebelumnya.

Jarak yang memisahkan di tengah lautan menjadi salah satu tantangan bagi sebagian kalangan menjangkaunya, selain mental yang tangguh juga fisik yang prima untuk dapat menyapa lebih dekat keberadaan masyarakat Mentawai yang mendiami perkampungan dibalik-balik rimba pesisir.

“Awal harapan yang baik dengan adanya program wakaf buku ini semoga akan terus berlanjut ke hal lainya”, tutur Jamil petugas penyuluh masyarakat yang mengantarkan paket dari Tanmia Foundation ke lokasi.

‪Dalam kesempatan lain, segenap perwakilan masyarakat Dusun Muara mengucapkan terimakasih kepada semua pihak donatur dan pihak lainya yang telah membantu dalam program ini.‬

‪”Kami mengucapkan terimakasih kepada para donatur Tanmia Foundation yang sudi memperhatikan keberadaan masyarakat suku Mentawai dengan kegiatan wakaf buku untuk anak-anak masyarakat pedalaman”, tambah masyarakat Muara Simalegi melalui Jamil.

Literasi melalui buku masih menjadi hal yang luarbiasa manfaatnya untuk membangun generasi harapan terutama di pedalaman bila saja hari ini sudah mulai hilang di tengah suasana perkotaan dengan teknologi digital yang terus berkembang serba canggih. Hal ini merupakan bagian kepedulian dan pengabdian sebagai lahan dakwah kita bersama dalam turut serta memajukan generasi dan pendidikan di wilayah pedalaman khususnya Mentawai dengan ratusan pulau-pulaunya yang terserak.

 

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Wakaf Qur’an Lahirkan Keberkahan Santri Pesantren Tahfiz Ar-Royan Pacitan

Keberkahan terus menyelimuti segenap jajaran Pondok Pesantren Qur’an Ar Royyan Dusun Gunung Cilik Purwoasri Pacitan yang memiliki program unggulan tahfiz Al-Qur’an.
Pesantren yang baru saja didirikan pada tahun 2019 ini memiliki 45 santri dari berbagai jenjang SMP dan SMA.

Baru-baru ini melalui program wakaf Al-Qur’an Tanmia Foundation menyalurkan paket mushaf Al-Qur’an untuk kelangsungan kegiatan santri pesantren. Paket Mushaf langsung diserah terimakan kepada Ust Muhamad Hanifudin M.Si selaku pimpinan pesantren kendati program belajar santri masih dibayang-bayangi masa pandemi. ( 30/01/2021 )

Dari puluhan jumlah santri masih digembleng terus untuk diasah kemampuanya untuk menghafal Alquran sebagai program unggulan utama santri sebagaimana cita-cita Ust Hari Trisdiyanto Lc salah satu pendiri pesantren yang membidangi keahlian metode hafalan Al-Qur’an.

“Satu per satu santri diantaranya ditarget untuk mampu menghafal secara kuat ( dhobit) beberapa lembar dalam waktu satu hari lanjut”, penuturan Pribandi selaku Kepala Madrasah.

Dari pengasuh pesantren menyampaikan data informasi kepada pihak Tanmia bahwasanya perjuangan pesantren masih seumur jagung yang harus dikuatkan baik secara fisik maupun kualitas sehingga wakaf Qur’an ini sangat membantu kesuksesan didalamnya dan menambah semangat santri dalam menghafal dan belajar Al Quran. Semoga kerjasama kebaikan ini tidak berhenti sampai disini”, ujar Bekti salah satu staf pesantren kepada Tanmia.

Tak luput juga dengan adanya pesantren sangat membantu kemajuan masyarakat dan lingkungan sekitar dalam perkembangan dan inovasi khususnya di wilayah kabupaten Pacitan”, ungkap Maryanto selaku tokoh masyarakat setempat.

Menurut Maryanto, saat ini dengan perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri. Di mana generasi muda dikhawatirkan lebih akrab dengan gadget atau handphone dibandingkan dengan membaca Alquran.

Harapan para pengasuh pesantren, kegiatan menghafal Alquran ini menjadi contoh role model bagi pesantren dan lembaga pendidikan lain. Sehingga akan lahir bibit-bibit penghafal Alquran dan pembiasaan karakter qur’an di kehidupan sehari-hari secara nyata.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Tanmia Foundation Ikut Partisipasi Wakaf Sumur Bor di Pesantren Hamalatul Qur’an Tasikmalaya

Para Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Tahfidz Hamalatul Qur’an, Dusun Cikadu, Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya
Kabupaten Tasikmalaya, nampak terlihat berbahagia terpancar dari raut mukanya. Mereka tak perlu lagi was-was khawatir kesusahan air tiap musim kemarau tiba nantinya.

Tanmia Foundation melalui program wakaf sumur bor ikut berpartisipasi dalam mensukseskan pembuatan sumur bor di lingkungan Ponpes Alam Tahfidz Hamalatul Qur’an. Wakaf sumur bor tersebut dalam rangka penyediaan sarana air bersih untuk pesantren yang di diserahkan oleh pihak Tanmia Foundation pada pimpinan pesantren Ust. Cecep Iwan Ridwan, S.Th.I Jum’at (22/01/2021).

Bantuan wakaf sumur bor tersebut adalah bentuk amanah para muhsinin melalui Tanmia Foundation yang telah berjalan selama ini melalui program wakaf sebagai bentuk berbagi dan kepedulian.

“Jazakallahukhairan pada Tanmia Foundation, mudah-mudahan dengan adanya sumur bor ini, kekurangan air bisa teratasi dan kegiatan santri dalam menghafal Al Quran bisa lebih baik dan lebih fokus”, ungkap Ust Cecep selaku pengasuh pesantren dalam harapannya.

“Sumur bor sebagai sumber air adalah kebutuhan vital untuk para santriwan dan santriwati selama ini. Semoga wakaf sumur ini menjadi amal jariyah dan pahalanya terus mengalir kepada para donatur. Sehingga ketika musim kemarau tiba, para santri tidak kesulitan lagi dalam hal air bersih,” ungkap Ustadz Ilham ST, S.Pd, Al Hafidz salah satu pengajar Hamalatul Qur’an kepada Tanmia.

Selain itu Ust Cecep selaku mudir dan pendiri pesantren juga menjelaskan, bahwa pesantren Hamalatul Qur’an adalah pesantren yang peduli terhadap lingkungan sekitar pesantren, baik itu dalam masalah keagamaan ataupun sosial. Sehingga perkembangan keadaan masyarakat atau dakwah kampung saat ini setelah ada pesantren masyarakat semakin variatif seperti diadakanya kegiatan berupa sekolah diniyah, pengajian umum, diklat Ramadhan yang bekerjasama dengan Pesantren sehingga kegiatan keagamaan di masyarakat semakin maju.

Area pesantren seluas satu hektar kini memasuki tahun ke-11 sejak berdirinya tahun 2010 lalu atas pendiri pemrakarsa Ust. Cecep Iwan Ridwan dan Ust. Abdillah Fahmi. Bermodalkan keikhlasan dan pengalaman para pengasuhnya perkembangan pesantren memiliki santri sejumlah 195 santri dari berbagai daerah dengan program unggulan utama tahfizhul Qur’an.

“Alhamdulillah ‘Ala Kulli Haalin, suka duka senantiasa datang secara bergantian selama keberlangsungan pesantren ini, namun dengan sabar & yakin semua bisa dilalui, pungkas Ust Cecep Ridwan menutup pesan hikmahnya yang luar biasa.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Wakaf Sumur Memudahkan Kegiatan Santri Tahfidz di Pesantren Hidayatullah Tulungagung

Kegiatan belajar mengajar di sekolah dimana tempat berinteraksinya murid-murid dengan guru harus terjeda sementara waktu oleh pandemi. Kendati demikian kondisinya proses belajar mengajar untuk mendapat ilmu terus berkembang dengan kecanggihanya teknologi informasi salah satunya dengan daring pembelajaran via online internet dengan menggunakan berbagai macam platform aplikasi. Inilah proses kegiatan pendidikan kita hari ini dari berbagai tingkatan.

Bersamaan dengan itu pula Tanmia Foundation menyerahkan wakaf sumur bor di LPI Surya Melati Ponpes Hidayatullah Bandung Tulungagung, pada 18 Januari 2021. Pesantren yang berada di Jl. Kartini 1x Dk. Bakah Desa Mergayu Kecamatan Bandung Kabupten Tulungagung tersebut berdiri sejak tahun 2010 diatas lahan seluas 6000 m².

Sumur bor yang diwakafkan rencananya akan digunakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari santri yang saat ini berjumlah 143 santri dari tingkat SD sampai SMA. Setelah beberapa waktu melewati proses pengerjaan akhirnya sumur pun sudah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan proses kegiatan pesantren.

“Seiring perkembangan pendidikan program hafalan Qur’an adalah program unggulan pesantren kepada seluruh santri yang sehari-hari biasanya menghabiskan waktu hafalannya di dalam Masjid Fatimah pesantren”, jelas Ustadz Saiful salah satu pengasuh pesantren.

“Semua tujuan utama pendidikan pastinya menginginkan terciptanya generasi yang berakhlaq budi pekerti yang luhur usai belajar nantinya bersama ilmu yang bermanfaat. Semua itu juga tidak instan melewati prosesnya dan harus didukung dengan segala pendukungnya salah satunya sarana aspek fisik bangunan sekolah”, imbuh Ustadz Saiful.

Ust Dafiruddin, salah satu pengasuh pesantren juga mengungkapkan rasa syukur Alhamdulillah dengan adanya sumur bor air jadi bersih dan tidak bau lagi, bisa diprogramkan untuk masa yang akan datang.

Segenap harapan pengasuh pesantren pun merasakan dg adanya wakaf sumur semoga kebutuhan air santri dapat terpenuhi sehingga lebih memperlancar kegiatan pesantren secara keseluruhan dan mempermudah mencapai target pendidikan yang dicita-citakan selama ini.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Tanmia Bagikan Buku Wakaf Untuk Literasi Da’i & Muallaf di Pedalaman Merauke Papua

Pandemi membangunkan kepedulian ditengah duka lara ibu pertiwi negeri ini. Melalui gerakan literasi Tanmia Foundation mendistribusikan wakaf buku bahan bacaan sebagai bagian kontribusi menguatkan pilar dakwah di masyarakat dari pusat kota hingga daerah-daerah pedalaman perbatasan negeri.

Usai melewati perjalanan pelayaran estafet panjang paket wakaf Buku bacaan dari Tanmia Foundation tiba di Merauke Papua pada pekan awal Januari 2021 setelah menempuh perjalanan hampir 3 bulan lamanya. Isi paket buku wakaf beragam terdiri dari buku kisah nabi, motivasi, pengetahuan keislaman, mutiara hadis sehari-hari dan panduan belajar Al-Qur’an.

Bersama para penggerak dakwah lokal dan pengurus PDM Muhammadiyah Merauke wakaf buku Tanmia Foundation langsung di distribusikan ke berbagai kalangan para pegiat dakwah yang sudah berjibaku dengan daerah-daerah perbatasan dan pedalaman di Merauke.

“Alhamdulillah, menyapa silaturahim dengan pembagian buku-buku wakaf dari Tanmia Foundation untuk dibagikan ke para ustadz pengajar ngaji di Masjid Al Ihsan Kampung Nasai, Masjid Al Iman, Masjid An Nur Kampung Kuprik, Masjid Baabussalam, Masjid Muhajirin, Masjid Muqorabin kampung Wabinggapkai Distrik Semangga, Kampung Kumbe Distrik Malind, Pesantren Hidayatullah Merauke, Pesantren Munawwarah, Masjid Aslam, Masjid Nurul Huda, Masjid Qiblatain, Masjid Sya’ban, Masjid Muttaqien Distrik Merauke. Juga beberapa muallaf turut mendapatkan perlengkapan sholat dan buku dibeberapa tempat di Distrik Merauke”, terang jelas H. Syamarudin, ketua PDM Muhammadiyah Merauke yang berada dilokasi kepada Tanmia.

Lokasi daerah-daerah tersebut tersebar di berbagai titik dan distribusi buku terjauh di Masjid Muhajirin distrik Semangga yang berjarak 40 km dari Merauke. Keadaan masyarakat dan dakwah pada umumnya masih cukup beragam dengan berbagai tingkat kendala dan keterbatasan.

Di Merauke peranan masjid adalah simbol penting akan keberadaan umat Islam yang tersebar di berbagai tempat. Keberadaan masyarakat Islam di Merauke adalah kumpulan dari para perantau dari berbagai suku di nusantara yang berasal dari keturunan keluarga muslim.

Maka sesekali tak pernah lupa untuk rindu di perbatasan Merauke akan slogan khas khususnya Merauke yang berbunyi “IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI”, yang artinya “Satu Hati Satu Tujuan”. Atas filsafah itulah penduduknya pun bercampur baur harmoni toleransi dari berbagai suku di nusantara, seperti suku Batak, Minang, Aceh, Melayu, Sunda, Jawa, Banten, Madura, Bali, Sasak, Dayak, Banjar, Bugis, Buton, Toraja, Makasar, Menado, Ambon, Maluku, Flores, Kupang, termasuk Tionghoa, Arab dan lain sebagainya. Sebagian kalangan pun menyebut Merauke sebagai miniatur Indonesia.

Adapun untuk pribumi asli Merauke lebih di dominasi suku Marind – Anim yang pada umumnya adalah penganut Kristen dan Katholik, hanya sebagian kecil saja yang berstatus sebagai muslim.

Wilayah Merauke adalah daerah perbatasan langsung dengan Papua Nugini dibelahan paling timur Indonesia dan menjadi bagian geografis terbesar di Papua yang memiliki peranan penting yang sangat strategis. Apalagi Merauke yang sekarang sudah dimekarkan wilayahnya meliputi kabupaten Boven Digoel, dan kabupaten Mappi sehingga syi’ar keislaman dan laju langkah gerak dakwah harus menjadi perhatian agar kalam ilahi segera membumi sekaligus menjadi bagian pilihan tujuan kafilah dakwah Islam yang terus berkembang meneruskan para pewaris pendahulunya puluhan tahun silam di negeri ini. Wallahu musta’an, semoga Allah mudahkan.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!