Mata Air Berkah Untuk Perjuangan Dinniyah Hidayatul Muttaqin

440 Views

Awal tahun 2023 ini, Tanmia Foundation melalui program wakaf sumur melakukan pengeboran sumur di Pesantren Dinniyah Hidayatul Muttaqin, Kapongan Situbondo ( 5/01/2023). Hal ini dalam rangka memfasilitasi ketersediaan air untuk keberlangsungan kegiatan tahun ajaran baru dan persiapan menyambut bulan Ramadhan tahun 1443 H ( 2023 ) tahun ini.

Perjalanan kegiatan dinniyah yang selama ini berlangsung masih bersifat kekeluargaan karena sejumlah santri yang sekarang berjumlah 50-an anak berasal dari sanak keluarga yang masih tinggal berdekatan dusun lingkungan bersebelahan.

“Adanya dinniyah Hidayatul Muttaqin adalah salah satu tempat yang nyaman bagi anak-anak santri dan orang tua untuk mengikuti program pendidikan dinniyah dan ruang berinteraksi mendalami ilmu agama sejak dini”, ujar Ustadz Fathollah pada pihak Tanmia.

Cikal bakal kegiatan dinniyah Hidayatul Muttaqin sudah melewati generasi masa ke masa, dengan di awali berdirinya bangunan mushola sejak tahun 1980 oleh mendiang Ayah Rasyidi yang sudah beberapa tahun lalu wafat. Adapun kini, penerus pengelola dinniyah diteruskan oleh ahli waris penerusnya Ustadz Fathollah sebagai generasi penerus selanjutnya.

Jenjang masa pendidikan dinniyah bermula dari tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah yang berjalan selanjutnya santri rata-rata melanjutkan ke jenjang pendidikan pesantren untuk menuntaskan materi dinniyahnya. Sekilas materi dinniyah pun sederhana, hafalan dan panduan fiqih ibadah sehari-hari dan selama ini kegiatan bersifat cuma-cuma tanpa ada pungutan biaya pendidikan.

Kendati tanpa biaya aspek kualitas pun tidak jomplang karena memang kebiasaan untuk ikutan kegiatan mengaji dinniyah sudah berlangsung di masyarakat secara turun-temurun. Hanya saja ditengah arus disrupsi digitalisasi modern saat ini tak bisa dihindari adanya arus negatif pasang surutnya baik sisi kualitas dan kuantitasnya.

Adanya fasilitas sumur bor untuk Dinniyah Hidayatul Muttaqin menjadi salah satu lahirnya jariyah kebaikan bagi muwakifnya dan tanggapan positif untuk peningkatan kemajuan para santri yang akan dicapai ditahun-tahun yang akan datang dengan berbagai tantangan dan rintangan yang masih dihadapi.

Sisi lain yang perlu digaris bawahi adalah dominan etnis Jawa Madura Kepulauan ( Pulau Sapudi ) masih mendominasi sebagian besar wilayah Situbondo dengan corak kehidupan khas dialek Madura sehari-hari menjadi warna tradisi yang sangat khas melekat dalam sisi pergaulan dan kehidupan lingkungan kaum santri. Begitu juga hubungan darah dan tali kekeluargaan sangat erat satu dengan yang lainnya menjadi hubungan kekerabatanya menjadi kokoh tak terpisahkan sehingga menjadi rumpun yang terus berkembang dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Sisi lain Situbondo sebagai salah satu kota bersejarah santri di Jawa Timur tidak terlalu berlebihan untuk mengingat kembali landmark sejarah simbol kota Santri Situbondo dengan Ribuan jejak santri sudah terlahir dan terus membekas hampir lebih satu abad dari sejak jaman kolonial Belanda dengan jejak perjuangan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo yang kala itu diasuh oleh Kiai Kharismatik Pahlawan Nasional, KHR As’ad Syamsul Arifin menjadi tonggak sejarah berdirinya cikal bakal Pesantren yang masih berdiri hingga saat ini. Berharap semoga dari berkah mata air yang memancar lahirlah para santri yang siap melanjutkan perjuangan untuk izzul Islam wal muslimin.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!