Senja di Donggala kala itu sangat mencekam bagi semua warga pesisir pantai Wani Tanantovea. Berbeda dengan hari-hari senja sebelumnya yang tumpah ruah dengan dermaga nelayan ikan dan sayur-mayur yang mengisi kapal-kapal untuk dibawa ke pulau-pulau.
Kini Donggala menjadi kenangan tak terlupakan sepanjang masa bagi semua yang selamat dan masih bertahan hidup seadanya. Gempa dahsyat yang tiba-tiba datang menggoncang dan tsunami yang menyapu daratan mengubah suasana menjadi kepanikan dan kedukaan sekejap. Ratusan orang tewas seketika bahkan ribuan orang hilang entah kemana sampai saat ini belum ditemukan riwayatnya.
Masa transisi darurat yang tengah berjalan sepekan terakhir ini boleh dibilang masa-masa sulit untuk sebagian pengungsi yang masih terisolir di sebagian titik wilayah lokasi gempa dan tsunami. Bencana dahsyat telah memporak-porandakan wilayah kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah
Tim Relawan Tanmia Foundation bersama relawan lokal masih berupaya bertahan untuk dengan terus mendata dan mensurvei, menginventarisir titik-titik daerah prioritas guna mendistribusikan bantuan kemanusiaan.
Titik-titik prioritas lokasi bencana Pasigala – Palu Sigi Donggala diantaranya, Paneki Sigi, Pombewe Sigi Biromaru, Jono Oge, Sibalaya Selatan, Petobo Palu Barat, Labuan Bajo Banawa , Wani Tanantovea, Labuan Lelea, Walandano Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala.
Ali Azmi
Relawan Tanmia
Palu Sulteng