Sampai hari ini pulau Lombok masih menempati sebagai julukan daerah kawasan pulau seribu masjid di Indonesia. Dan merupakan bagian populasi muslim terbesar di Indonesia. Namun, sematan julukan itu tampaknya belum berbanding lurus dengan fakta di lapangan bahwa tingkat kemakmuran masjid masih minim lebih-lebih lagi di sebagian daerah di Lombok masih awam jauh dari kesadaran para umatnya. Kendati gempa hebat 2018 lalu telah meluluhkan sebagian masjid-masjid dan bangunan yang tersebar di berbagai daratan pemukiman sepulau Lombok.
Faktanya juga menunjukkan, banyak kegiatan TPQ yang masih minim pengajar dan lemahnya kesadaran orang tua untuk mengajak anak-anak nya tentang pendidikan qur’an terlebih untuk tadabbur mendalaminya. Melihat kenyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa tugas yang diemban para guru TPQ mengaji dalam membumikan Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat negeri ini masih amat berat.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Kepala Taman Pendidikan Alquran Baabussalam Dusun Pohgading Gubuk Tengak Pringgabaya, Lombok Timur NTB Ustadz H. Takdir belum lama ini. “Salah satu tantangan terbesar guru ngaji kita saat ini adalah menumbuhkan semangat di kalangan anak-anak agar mau mencintai Alquran sejak kecil dan remajanya” ujarnya saat berbincang dengan Tanmia, belum lama ini.
Bersamaan dengan itu pula Tanmia Foundation pun mendistribusikan Wakaf Qur’an untuk para santri TPQ Baabussalam Dusun Pohgading Gubuk Tengak Pringgabaya, Lombok Timur NTB
pada ( 10/01/2021 ). Sebanyak 100 eksemplar diserahkan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan pengembangan kegiatan belajar mengajar dan pendidikan anak-anak TPQ ke depannya.
Sejak dirintisnya di Mushola Baabussalam dengan segala jerih payahnya ditahun pertamanya TPQ mulai tahun 1995 sampai saat ini sudah memiliki 100 santri. Sebagian santrinya pun banyak berhasil melanjutkan ke berbagai pendidikan pesantren diberbagai daerah bahkan lulus perguruan tinggi ternama. Seiring berjalannya waktu kegiatan TPQ sekarang terbagi jam mengajinya dua waktu ba’da Ashar sampai maghrib dan ba’da maghrib sampai isya. Semuanya dibawah asuhan guru seadanya ala kampung yang notabenenya mereka semua fisabilillah. Hanya niatan panggilan hati nurani demi mendidik generasi. Padahal yang sebenarnya perlu diperhatikan juga tentang perhatian sisi kesejahteraannya.
“Alakullihal sampai saat ini biarpun guru seadanya tetap berjalan TPQ. Alhamdulillah dengan kegiatan wakaf Qur’an dari Tanmia Foundation menjadi semangat anak-anak bertambah dan terpenting anak-anak bisa mudah mengaji dan menghafal lebih baik lagi”, ujar Kurniawan salah satu pengajar TPQ.
Kegigihan para pengajar itu pun berproses panjang mulanya pada umumnya tidak semua orang tua mau anak-anaknya mengaji namun peranan H. Dahrun dan H. Takdir selaku imam masjid An-Nur yang menjadi tetua kampung jelas berpengaruh terhadap keberadaan TPQ Baabussalam sehingga keberadaan guru ngaji di TPQ inilah menjadi sebuah pilihan. Selain diajari membaca Al Qur’an juga diajari tata cara sholat tentang ilmu fiqih sederhana dan hafalan-hafalan do’a sehari-hari.
Apalagi kondisinya pandemi seperti sekarang yang mengharuskan anak-anak sekolah sementara belajar dirumah masing-masing maka bisa kita bayangkan jika tidak ada guru ngaji. Apa jadinya. Banyak anak terkendala juga tidak bisa baca Al Qur’an. “Alhamdulillah di kampung suasana masih Pandemi Covid 19 tidak menyurutkan anak-anak dalam mengaji di TPQ, in sya Allah tidak ada kendala”, tutur Akbar yang juga merupakan salah satu pengajar rutin.
Adanya tempat TPQ dan para pengajar yang ikhlas setia menemani bersama anak-anak adalah kekuatan yang mampu mengokohkan keimanan dan keberkahan bagi lingkungan khalayak ramai biarpun berada di suasana perkampungan.
Sehingga perlahan syi’ar pendidikan qur’an dan tingkat kemakmuran masjid menjadi lebih meningkat dan berkembang sebagai bagian dari syi’ar keberadaan pulau seribu masjid orang banyak menyebutnya.
Nyata dengan realitas adanya adalah harapan dan tantangan yang harus dicapai sepanjang masa karena bukan sekedar julukan kebanggaan semu semata. Biarlah hadir tanpa pamrih sehingga syi’ar qur’an dan keislaman itu mewarnai nyata disetiap sikap dan perilaku. Itulah kemuliaan dan keberkahan yang nyata sesungguhnya sebutan Lombok Pulau Seribu Masjid itu benar nyata adanya. Barakallahufiekum.
Ali Azmi
Relawan Tanmia