Kerbau Bonga Bagian Ritual Bergengsi di Tana Toraja

525 Views

 

Pasar Hewan Bolu Rantepao Toraja Utara adalah pasar kerbau terbesar di Indonesia dimana ribuan kerbau hampir setiap hari dan pekanan berkumpul diperjual belikan dari para tuan pemiliknya.

Di wilayah Tana Toraja pada umumnya kerbau memang hewan yang diistimewakan. Kerbau menjadi barang simbol berharga dan ternak yang paling banyak populasinya dipelihara setelah babi.

Kerbau yang ditawarkan di pasar Bolu ini bermacam-macam jenis, dari bibit kerbau ditawarkan mulai belasan juta hingga puluhan juta rupiah. Adapun kerbau dewasa bisa mencapai harga ratusan juta rupiah, seperti jenis kerbau Bonga ( belang-belang ) bisa mencapai harga 200 juta rupiah bahkan bila puncak perayaan adat dan bulan-bulan tertentu bisa mencapai angka milyaran.

Berat kerbau yang dijual belikan diperkirakan ratusan kilogram namun variasi harga bukan pada beratnya tapi pada tanda-tanda tertentu biasanya pada kepala dan badan yang berbelang-belang putih.

“Mahal dan murahnya bukan dilihat dari ukurannya kerbau. Tapi tanda-tandanya membuatnya mahal”, ujar Alex salah satu pedagang kerbau di Pasar Bolu Rantepao.

Selain Kerbau di Pasar Bolu juga ada perdagangan babi yang disediakan ditempat khusus. Sudah menjadi bagian ritual adat bahwa kebiasaan etnik Toraja yang notabene masih memegang adat Aluk Tadolo mengisyaratkan akan sakralnya pemotongan kerbau atau potong babi adalah tradisi yang turun temurun harus dilakukan baik untuk acara Rambo Tuka ( acara bahagia ) pernikahan, perayaan panen, dll ataupun Rambo Solo ( acara kedukaan ) atau pemakaman kematian yang bisa berlangsung berhari-hari. Sehingga keberadaan kerbau dan babi populasinya terus meningkat pesat di Tana Toraja pada umumnya.

“Pasar Bolu memang jadi pasar kerbau terbesar yang dimana semua peternak dan petani perkampungan dari seluruh bagian Tana Toraja berkumpul,” jelas Alex menambahkan.

Acara pemotongan kerbau terutama kerbau bonga ( belang-belang ) itu setara dengan belasan sampai 20 ekor kerbau jenis biasa-biasa saja.

Kendati acara pemotongan kerbau ini sebenarnya adalah kebiasaan ritual adat leluhur Aluk Tadolo tapi masih banyak etnik Toraja yang berpenganut Protestan, Katolik bahkan muslim pun turut serta menjalaninya. Sebut saja seperti acara kematian ( Rambu Solo ), jumlahnya pemotongan kerbau pun dapat menghabiskan puluhan ekor dengan biaya ratusan bahkan milyaran rupiah. Inilah mengapa kerbau menjadi binatang penting di kehidupan etnik orang Toraja hingga saat ini. Lebih pada gengsi strata sosial yang menjadi ukuran tuntutan kehidupan tatanan adat Tana Toraja.

Ali Azmi
Relawan Tanmia
Sulawesi Barati

 

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!