Masjid Pulau Kukusan NTT “Belum Bercahaya”

Pulau Kukusan, adalah sebuah pulau dari sekian banyak pulau yang berada sekitar Labuhan Bajo, NTT, tahun lalu team Tanmia sempat berkunjung membawa ratusan Al Quran, buku iqro’ dan buku panduan shalat ke pulau ini, sambutan masyarakat sangat baik dan antusias, kedatangan team disambut seperti menyambut saudara mereka yang datang dari perantauan, kebanyakan aktivitas warga di sini adalah nelayan yang setiap harinya mereka mencari ikan, menuju pulau ini terbilang tidak mudah, tidak ada jalan lain kecuali hanya dengan menggunakan sampan kayu, yang setiap harinya hilir mudik ke tempat mereka.

Di pulau ini ada fasilitas ibadah kaum muslimin seperti masjid untuk kegiatan ibadah mereka sehari- hari, warga di sini juga memiliki Madrasah, namun sayangnya Madrasah mereka tanpa ada guru yang siap mengajari putra – putri mereka, beberapa kali ada guru yang didatangkan ke pulau ini namun tidak ada diantara mereka yang mampu bertahan lama, hanya dalam bilangan hari saja mereka sudah menyerah minta pulang, sehingga murid-murid kadang termenung menanti kapan datangnya guru untuk mereka, begitu informasi yang kami dapatkan dari H Zainuddin, tokoh masyarakat dan Imam Masjid di sana.

 

Kondisi yang tak mendukung pun semakin lengkap apalagi Pulau yang dihuni puluhan KK yang hampir keseluruhannya adalah muslim ini belum menikmati manisnya Listrik dan segarnya Air Tawar bersih untuk keperluan sehari-hari. Untuk keperluan mandi pun mereka harus mencampur satu galon air tawar dengan satu galon air laut agar bisa digunakan, padahal satu galon air tawar itu harus mereka datangkan dari daratan pulau seberang dengan menempuh satu jam perjalanan bahkan bisa jadi lebih lama, tergantung cuaca gelombang dan angin di laut.

Kesulitan mendapatkan Listrik dan Air bersih serta belum tersedianya guru sekolah dan madrasah mereka menjadi hal yang sangat dinantikan bagi warga kampung pulau Kukusan.

Melihat kondisi ini maka yayasan islam Attanmia berencana untuk mengadakan Panel Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kaum muslimin di pulau Kukusan ini, satu perangkat Panel Listrik Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah), ini sudah lengkap dengan biaya pasang dan tehnisi di lapangan, sisa dana Panel Listrik tahun lalu masih ada 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), bagi bapak dan ibu yang ingin ikut berpartisipasi dalam wakaf Panel Listrik kami persilahkan untuk mengirimkan dananya ke rekening yayasan kami di

Bank Syariah Mandiri 7117833447
a.n Yay. Islam Attanmia

Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan Jazakumullah khairan wa Barakallahu fiekum.

Bukhari Abdul Muid
Ketua

Masjid Uswatun Karimah NTT kini telah “Bercahaya”

Masjid Uswatun Karimah desa Warsawe NTT telah bercahaya, sudah beberapa bulan Masjid ini sudah menikmati aliran listrik, bertahun – tahun mereka hidup dalam gelapnya malam yang menyelimuti mereka tanpa cahaya penerang yang mereka butuhkan, walau sekedar untuk shalat, sehingga anak – anak TPQ enggan datang ke masjid karena tidak ada lampu di sana.

Lampu penerang yang mereka miliki hanya lampu minyak tanah yang daya tahan dan cahayanya sangat terbatas, anak – anak yang pagi hari sekolah, pulang sekolah mereka harus membantu Orang tua mereka di sawah dan ladang mereka hingga sore hari menjelang magrib, kesempatan satu – satunya yang mereka miliki untuk belajar Al Qur’an hanya habis magrib hingga waktu shalat Isya, namun apa boleh buat magrib hari sudah gelap lampu belum ada di masjid untuk belajar Al Quran.

Namun Allah subhanahu wata’ala memberikan hadiah buat perjuangan dan ketabahan mereka melalui perantara tangan – tangan mulia donatur yang dengan suka cita memberikan donasi untuk mengadakan Panel Listrik tenaga surya yang disalurkan melalui Yayasan Islam Attanmia, Alhamdulillah kini panel Listrik tersebut sudah terpasang, masyarakat sekitar dan jamaah masjid sudah menikmati Listrik ini di masjid mereka.

Karena kini sudah ‘bercahaya’ maka jamaah dan anak – anak TPQ sudah sangat antusias datang ke masjid, ditambah di masjid tersebut ada pesantren anak – anak Yatim dan Dhuafa yang tinggal di sana setiap harinya, bahkan karena tempat ini sudah memiliki Listrik maka beberapa waktu lalu didaulat sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan MTQ, lomba baca dan hafalan Al Quran.

Hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari Masjid, di tempat ini juga ada SMP Muhammadiyah Warsawe yang juga sudah terpasang Panel Listriknya Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan baik, kegiatan belajar dan mengajar juga berjalan dengan lancar, bahkan siswanya juga lebih semangat meskipun sekolahan mereka sangat sederhana, bagunan terbuat dari papan yang sudah mulai lapuk, lantainya tanah (belum di semen) apa lagi keramik, bangunan sudah agak miring layaknya seperti yang kita tonton dalam film Laskar Pelangi yang sempat heboh beberapa tahun lalu.

Semoga semakin hari semakin baik, fasilitas Masjid, Pesantren dan Sekolah semakin hari semakin baik, sehingga lebih besar kemaslahatanya bagi ummat dan masyarakat di sana, pahala dan Amal Jariyah Semoga selalu mengalir kepada seluruh para donatur dan yang telah ikut terlibat dalam kegiatan ini, Aamiin ya rabbal alamin.

Kampong Pakis Legon

Taman Nasional Ujung julon, sekilas kata “Taman Nasional” terbayang di benak sebagian orang bahwa ia adalah taman yang di fahami kebanyakan orang, seperti Taman bunga nusantara Cibodas, Taman Mini dll, namun Taman Nasional Ujung kulon hanya sebatas Cagar Alam, wilayah yang dilindungi oleh pemerintah, hidup di dalamnya satwa dengan berbagai macam jenisnya, namun karena taman ini luasnya lebih dari 200.000 Hektar maka sangat sulit menemui hewan – hewan tersebut, apa lagi Badak bercula satu yag populasinya hanya 50-60 ekor saja tentu mencarinya seperti mencari jarum dalam jerami.

Tidak luput dari perhatian kami di ujung kulon, kampung Pakis Legon yang menjadi kampung terakhir dari wilayah pulau jawa yang paling ujung ini sebelum masuk ke cagar alam, terdapat di perbatasan itu beberapa petugas penjagaan yang sedang duduk santai sambil menikmati secangkir kopi, kedatangan kami disambut hangat oleh mereka, percakapan dan senda gurau pun mengalir dengan penuh kehangatan dari ke dua belah pihak, tidak berlama – lama dengan mereka hingga kami pun menghadiahkan Al Quran kepada mereka, mudah-mudahan menjadi teman mereka dalam kesunyian hutan itu.

Kampung pakis Legon ini adalah kampung yang paling jauh dari yang lainnya karena memang letaknya paling akhir, warga di sini baru bisa menikmati listrik satu tahun lalu, tepatnya 2017, saat kami melewati kampung ini terlihat babarapa ibu – ibu sedang asik duduk dan ngobrol sesama mereka, kami datang menemui mereka dan memberikan kepada mereka masing – masing Al Quran, buku Dzikri pagi dan petang serta buku panduan shalat, terlihat dari wajah mereka rasa senang dan gembira saat menerimanya.

Sesekali ada juga ibu – ibu yang menghampiri kami meminta Al Quran untuk anak mereka atau cucu mereka, alhamdulillah Al Quran wakaf ini sangat bermanfaat bagi mereka, sekaligus hal i i menu jukkan cahaya dan ghairah islam masih sangat kuat di sana.

Laporan Distribusi Buku Wakaf Untuk Para Dai di Pedalaman Indonesia

Alhamdulillah dengan izin Allah program pengadaan buku untuk para Dai di Pedalaman cukup berhasil, perjuangan para dai di pedalaman sangat berat dan sulit, ujian dan halang rintang yang mereka hadapi di medan dakwah sangat berat, sudah semestinya mereka mendapatkan perhatian dari kita sebagai saudara seiman mereka, mereka jua telah mewakili kita untuk menyampaikan risalah islam hingga ke pelosok negeri.

Dari informasi yang kami dapati di lapangan kebutuhan Dai di pedalaman sangat besar terhadap buku – buku islam sebagai tambahan prngetahuan dan wawasan islam bagi mereka, mendapatkan buku – buku tersebut terbilang sulit bagi mereka, bisa jadi mereka berada di dalam hutan yang lebat, mayoritas non muslimin atau masalah klasik lainnya seperti dana yang sangat terbatas, saat kami ke lokasi beberapa waktu lalu ada saja para Dai yang meminta Kamus Indonesia Arab, Kitab Shahih Bukhari dan Muslim, serta kitab – kitab lainnya, menurut penilaian kami program ini sangat tempat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para dai di lapangan.

Namun dengan Karunia Allah yang Maha Luas sehingga para Muhsinin (donatur) bersedia ikut andil dalam program ini, sehingga banyak Dai yang terbantu dengan kehadiran program ini, mudah- mudahan Allah melimpahkan keberkahan pada donatur dan seluruh yang terlibat dalam program ini, untuk program pengadaan buku untuk tahap yang ke II in syaa Allah akan diberitakan kemudian, atas partisipasinya dan perhatiannya serta bantuan dari bapak dan ibu yang telah ikut menyebarkan flayer pengadaan buku ini kami sampaikan Jazakumullah khairan wa Barakallahu fiekum wa fie Amwalikum.

Berikut ini kami sampaikan tujuan Distribusi buku sebagai berikut:

Tempat Distribusi Jumlah paket

WILAYAH JUMLAH
Manggarai Barat NTT 17
Pulau Sumba, Sumba Tengah NTT  7
Sika – Maumere NTT 11
Bali 7
Palembang, Sumatera Selatan 7
Pulau Sakala, Madura 8
Bangka Belitung 2
Kulon Progo 6
Aceh 10
Jumlah 75

 

Peran Dakwah Kang Dedi/ Ustadz Dedi di Ujung Kulon

Sepanjang pengamatan kami dalam perjalanan menuju Ujung Kulon memang suasana sangat terasa suasana desa atau pelosok lebih tepatnya, selain jalan yang masih jauh dari kata layak, nuansa rumah penduduk pun menggambarkan hal itu, sebagian masih menggunakan gedek (dinding bambu) dan atap daun Rumbia, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Dari informasi yang kami dengar, kampung yang paling ujung pulau jawa itu baru merasakan nikmatnya listrik setahun yang lalu 2017, sebelum itu masyarakat menggunakan alat penerangan apa adanya yang mereka miliki.

Berkeliling di beberapa titik tujuan distribusi Al Quran kami ditemani Kang Dedi atau Ust Dedi, beliau yang menyambut kami saat datang ke Ujung Kulon di pendopo beliau yang sangat sederhana tepat waktu shalat Ashar, selepas Shalat Ashar kami berbincang dengan beliau dan rekan – rekan beliau, sambil menikmati secangkir kopi dan pisang goreng yang masih hangat buatan beliau, sambutan cukup hangat dan obrolan cukup cair dan menyenangkan hati, sehabis magrib kami disugui hidangan khas ujung kulon, Ikan bakar dan sambal khasnya, hidangan yang sangat istimewa, makan berjamaah di atas daun pisang bersama para pejuang dakwah di sana.

Beliau dahulunya adalah pemandu wisata untuk wilayah Ujung Kulon, bagi para pengunjung Lokal dan manca negara, pernah juga mendampingin para peneliti dari luar negeri, mereka bisa bertahan berhari – hari dalam hutan lebat ini, namun beberapa tahun belakangan hatinya mulai terpanggil untuk ikut andil dalam dunia Dakwah, sedikit demi sedikit beliau ikuti majlis ilmu untuk mencari bekal – bekal di medan dakwah, hingga akhirnya memutuskan untuk terjun secara totalitas dalam dakwah.

Kegiatan beliau cukup nyata dalam dunia dakwah, beliau menjadi Dalil (penunjuk jalan) bagi para dai yang ingin berdakwah di Ujung Kulon, selain beliau adalah warga asli beliau juga dai, sehingga beliau siap mengantar hingga ke ujung pulau yang masih ada penghuninya.

Dari obrolan kami dengan beliau dalam 2 tahun terakhir sudah 150 Orang dapat kembali ke dalam ajaran islam yang lebih baik (taubat), rata – rata mereka para pejudi, pemabuk, dll.

Sebagian Al Quran yang tidak mampu kami bawa dengan kendaraan kami maka akan kami kirimkan ke alamat beliau kemudian beliau yang akan mendistribusikannya kepada jamaah yang belum mendapatkan mushaf Al Quran.

Semoga Allah menerima amalan ini, dan menerima seluruh amalan para Pewakaf yang ikut dalam program wakaf Al Quran Ujung Kulon ini, aamiin ya rabbal alamin.

Distribusi Al Quran Wakaf muslim Ujung Kulon

Selasa 17 April Sehabis shalat subuh tiga orang team tanmia dengan mengendarai mobil rental jenis SUV tancap gas menuju tol Jagorawi menghindari padatnya kendaraan menuju Jakarta, perjalanan kali ini cukup panjang, untuk menuju lokasi yang sudah kita rencanakan butuh waktu kurang lebih 10 jam.

Meskipun waktu pengumpulan Al Quran terbilang cukup singkat namun dengan izin Allah kemudian partisipasi para Pewakaf yang sangat antusias mengikuti program ini sehingga hanya dalam waktu 2 pekan target 1000 Al Quran alhamdulillah sudah terpenuhi, peserta wakaf (Pewakaf) yang ikut pada program ini lebih dari 100 orang.

Jalan menuju lokasi terbilang cukup berat, selain jauh kita akan menemui puluhan kilo meter jalan berlubang dan endapan air dengan diameter cukup lebar layaknya kubangan kerbau. Masyarakat kelihatannya sangat sabar menerima jalan dengan kondisi seperti itu, pasalnya sudah bertahun – tahun tidak ada perubahan.

Alhamdulillah mayoritas warga di ujung kulon adalah muslim, hal ini terlihat jelas banyak masjid kiri dan kanan jalan sangat mudah untuk ditemui, mata pencaharian masyarakat di sini kebanyakan hanya bertani dan nelayan, karena memang posisi perkampungan mereka di pesisir pantai.

Al Quran kami distribusikan kepada pribadi/ individu, pesantren dan majlelis taklim, mudah – mudahan ini menjadi bekal mereka untuk menghadapi bulan Ramadhan yang akan datang menghampiri kita satu bulan lagi.

Kami pengurus Yayasan Islam Attanmia menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya atas partisipasi dan doa dari bapak dan ibu sekalian, kami sampaikan Jazakumullah khairan.

Seminar kesehatan & Praktek pembuatan Sabun Herbal

Alhamdulillah ,puji syukur kepada Allah taala seluruh Santri mahad Tahfizh Qur’an At tanmia pada Jumat siang 23 Maret 2018 mengikuti seminar kesehatan yang disampaikan oleh :
Bunda Nurna Ummu abiyyah

Mudah2han memberikan pelajaran dan manfaat bagi Anak-anak kami sehingga mampu menjaga kebersihan hati dengan ilmunya dan kebersihan jiwa dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

MARI HIDUP SEHAT ,BERSIH, & INDAH…

Tidak sama penghuni Surga dengan penghuni Neraka

Judul artikel ini merupakan penggalan makna ayat 18 dari surat ke 59, Al-Hasyr namanya, yang menyatakan bahwa tidak lah sama antara penghuni Surga dengan penghuni Neraka, ayat ini sekilas memberitahu kita semua bahwa Neraka dan Surga adalah ciptaanNya, keduanya adalah tempat yang berbeda serta fasilitas dan tawaran kenikmatannya juga beda, dari ayat – ayat dan hadits Nabi shallahu alaihi wa sallam, secara detail disebutkan perbedaan itu, maka orang – orang yang cerdik akan melihat jelas perbedaan itu lalu mengambil pilihan yang tepat, dengan melaksanakan jalan yang menghantarkan mereka ke surga tersebut, sungguh beruntung orang yang telah menentukan pilihan yang benar.

Berikut ini kami sebutkan sedikit perbedaan yang disebutkan di dalam Al Quran atau Sunnah tentang perbedaan keduanya.

Pakaiannya BEDA

a. Pakaian Ahli Surga

عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ ۖ وَحُلُّوا أَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍ وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا

Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (QS Al Insan: 21).

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖوَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

(Bagi mereka) surga `Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera. (QS Fathir: 33).

b. Pakaian Ahli NERAKA

فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. (QS Al Hajj: 19).

وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ (49) سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ (50)

Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu, Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka, (QS. 14:50).

Makanan dan minumannya BEDA

a. Makanan Ahli surga

“Di dalam surga itu mereka diberi minum (segelas minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan Salsabila.” (QS Al-Insan: 17-18).

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata air-mata air. Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka inginkan. (Dikatakan kepada mereka). ‘Makan dan minumlah kalian dengan enak karena apa yang pernah kalian perbuat.” (QS Al-Mursalat: 41-43).

“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan.” (QS Ath-Thuur: 22).

Di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya, Dan sungai-sungai madu yang murni. (QS.Muhammad:15).

b. Makanan penghuni neraka

– Buah Zaqum
“Sungguh pohon zaqqum itu adalah makanan bagi orang-orang yang berbuat dosa. Rasanya seperti lelehan logam yang mendidih di dalam perut, seperti air mendidih yang amat panas.” (QS Adhukhan: 43-46).

– Hamim
Orang-orang kafir dan musyrik itu akan memakan sebagian dari buah pohon zaqum itu. Namun tidak menjadikan mereka kenyang. Kemudian orang-orang kafir itu akan mendapatkan hamim; minuman air mendidih yang sangat panas.” (QS Ashaffat: 66-67).

– Dhari’
“Mereka tidak akan mendapat makanan selain dari pohon yang berduri (Dhari). Yang tidak menggemukan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS Al Ghasiyah: 6-7).

– Ghislin
“Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini, di sini. Tiada pula makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari ghislin (nanah penghuni neraka). Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS Al Haaqqah : 35-37).

Tempat duduknya juga BEDA

a. Tempat duduk penghuni surga

“Mereka bertelekan (duduk dengan santai) di atas permadani yang sebelah dalamnya terbuat dari sutra yang tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.” (QS. Ar-Rahmaan: 54).

“Di atas sofa bertahtakan emas dan permata. mereka bersandar di atasnya, berhadap-hadapan.” (QS. Al-Waaqia’ah:15-16).

“Mereka bersandar pada bantal yang berwarna hijau dan permadani yang sangat indah.” (QS. Ar-Rahmaan: 76).

b. Tempat duduk Ahli NERAKA

“Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu, Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka, (QS. 14:50).

ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api (QS Al Mukmin 71-72).

Salam sambutan mereka juga BEDA

a. 1. Salam Orang Mukmin Diantara Mereka

دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلاَمٌ
Doa mereka di dalamnya ialah, Maha Suci Engkau, ya Tuhan kami, dan salam penghormatan mereka ialah “salam sejahtera”. (QS.Yunus:10).

2. Salam Malaikat Kepada Orang Mukmin

وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

“Penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.” (QS.Az-Zumar:73).

3. Salam Allah kepada Hamba-Nya

سَلَامٌ قَوْلاً مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ

“(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (QS.Yasiin:58).

b. Salam dan sambutan di Neraka

Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya.
(Dikatakan kepada mereka): “Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya”. (QS Athuur : 13-14).

Lalu diperintahkan malaikat penjaga neraka: “Tangkaplah orang yang berdosa itu serta belenggulah dia, Kemudian bakarlah dia di dalam neraka Jahiim, Selain dari itu, masukkanlah dia dalam (lingkaran) rantai besi yang ukuran panjangnya tujuh puluh hasta, (dengan membelitkannya ke badannya)! (QS Alhaaqqah: 30-32).

Mudah – mudahan Allah memberikan kepada kita istiqamah sehingga wafat dalam ketaatan dan kebaikan.

Perjalanan Hidup Manusia

Wahai saudaraku…
Ketahuilah bahwa Allah menjadikan umur manusia berpindah-pindah dari satu fase ke fase berikutnya, dan tentang ini Allah ta’ala telah menjelaskannya di dalam kitabNya yang mulia bahkan Allah ta’ala menjelaskan hal ini dari asal mula pencinptaan manusia tersebut dari sebelum ia keluar ke dunia ini.

Allah telah menjelaskan penciptaan manusia ketika ia masih dalam perut ibunya ketika ia hanyalah setetes mani yang hina kemudian menjadi tulang dan segumpal darah kemudian menjadi segumpal daging. Dan Rasulullah telah menjelaskan hal ini didalam haditsnya yang mulia beliau bersabda :

(( إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذلِكَ، ثمَّ يُرْسَلُ إلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فيهِ الرُّوحَ، وَيُؤمَرُ بأرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أوْ سَعِيدٌ.
” Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya”(H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Kemudian Allah menjadikan masa muda adalah masa terpenting dalam kehidupan manusia. Pemuda adalah bersatu kekuatan diantara dua kelemahan, Allah subhanallah wa ta’ala berfirman ”

{۞ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ} [الروم : 54]

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

Maka Allah subhanallah wa ta’ala menjadikan masa muda adalah kekuatan bagi manusia, kekuatan di dalam badannya kekuatan dalam pikiranya kekuatan didalam keberaninya.

Renungkanlah, ketika anda di masa kecil apa yang bisa anda lakukan? Masa itu hanyalah masa dimana anda hanya bisa bergantung terhadap orang lain hanya memikirkan main makan dan minum, kekuatan fisik pun masih lemah, tidak banyak yang bisa anda perbuat ketika anda berada pada masa itu.

Kemudian coba renungkanlah ketika dimasa anda tua nanti apa yang bisa anda lakukan? Jalan sudah susah, badan banyak yang sakit, rambut sudah beruban hanya tinggal nunggu waktu saja, tidak banyak kekuatan lagi yang bisa anda lakukan ketika anda tua nanti.

Akan tetapi ketika dimasa muda anda seperti saat ini lihatlah semua hal anda sanggup lakukan karena ketika dimasa muda itulah puncaknya masa bagi manusia, jangan sia-siakan masa muda anda hanya dengan istirahat, jangan buang masa muda anda hanya dengan bermain atau tidur, jangan anda sia-siakan masa muda anda hanya dengan sebatas handpone dan internet, bergeraklah! Lakukan apa yang perlu anda lakukan! Cari ilmu sebanyak mungkin dari sekarang. Tanam dari sekarang niscaya anda akan memetik hasilnya nanti dimasa tua.

Mari kita kembali sesaat ke sejarah, sejarah nabi yang kita cintai Muhammad shalawallahu alaih wa sallam. Ketika nabi Muhammad shalawallahu alaih wa sallam mengajak manusia ke agama islam dan melarang mereka dari melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah ta’ala seperti menyembah berhala dan lain sebagainya tidak ada yang menghiraukan dakwah beliau kecuali para pemuda, adapun mereka yang sudah melewati masa mudanya kebanyakan dari mereka menolak, ingkar dan membangkang seperti Umayyah bin Khollaf, Abu lahab dll, akan tetapi ketika anda melihat para pemudannya seperti Abu bakar beliau masuk islam ketika berumur 38 tahun, Umar bin Khottob beliau masuk islam ketika berumur 26 tahun, atau seperti Ustman bin Affan beliau masuk islam ketika berumur 25 tahun, adapun Ali bin Abi Tholib beliau masuk islam ketika berumur 9 atau 10 tahun dan lain sebagainya.

Ketahuilah mereka semua adalah pemuda, mereka tumbuh dalan ketaatan kepada Allah ta’ala, Maka Allah pun memuji mereka didalam kitabnya yang mulia

({مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ))

“Muhammad adalah utusan Allah, dan yang bersamanya”,

siapakah mereka yang bersama rasul? Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali para pemuda yang tubuh mereka dipakai untuk ketaatan dijalan Allah. Mereka berjalan dijalan orang-orang yang mengajak mereka kepada keharaman mereka melihat segala jenis kemungkaran disemua tempat akan tetapi mereka mampu menjaga diri mereka, Maka Allah memuji mereka dan meyebutkan sifat-sifat mereka:

({مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ )

” Muhammad adalah utusan Allah dan yang bersama mereka keras terhadap orang-orang kafir dan berkasih sayang kepada sesama mereka”,

kemudian Allah menjelaskan bagaimana mereka memakai waktu mereka dan kemampuan mereka, Allah berfiman ( رُكَّعًا سُجَّدًا تَرَاهُمْ) ” Kamu mendapatkan mereka dalam keadaan bersejud dan rukuk kepada Allah”. Kalian melihat mereka selalu dekat dengan Allah dan mereka tidak terjatuh didalam kemungkaran disebabkan jiwa mudanya dan kekuatannya.

Semoga kita selalu dijaga oleh Allah dan selalu dilindungi dari kemaksiatan dan marabahaya.

by Alfath Syamsuna
Mahasiswa Al Azhar University
Cairo – Mesir

Laporan Wakaf Buku untuk Dai (I) Pedalaman Indonesia Tahun 2019

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Alhamdulillah puji dan syukur hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepangkuan Nabi besar Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, kepada para sahabat, keluarga beserta pengikutnya hingga akhir zaman.

Awal february lalu kita telah membuka program wakaf buku referensi untuk Dai, tahap I (satu), paket yang berisi 8 Buku penting sebagai bekal dakwah, untuk mereka yang aktif berdakwah di daerah pedalaman indonesia, alhamdulillah program ini disambut baik oleh jamaah dari berbagai daerah.

Hingga program ini di tutup tanggal 28 February 2018 lalu alhamdulillah telah terkumpul sebanyak 62 paket dari 100 paket yang direncanakan, dari 44 donatur yang ikut dalam program ini, tingkat keberhasilan program 62% dari 100% dari target awal.

In syaa Allah buku referensi Dai ini akan kita distribusikan bulan ini (maret) agar bisa menjadi bekal dakwah bagi mereka pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan setelahnya.

Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada para donatur serta anak keturunan mereka dan pahala jariyah kepada para donatur, atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan Jazakumullah khairan, wa barakallahu fiekum.

NB: Program wakaf buku untuk Dai di pedalaman tahap II (dua) in syaa Allah akan diberitakan kemudian.

Pengurus
Yayasan Islam Attanmia
Bukhari Abdul Muid,Lc

Pewaris Nabi Yang Terdzolimi

Akhir-akhir ini, dunia maya tengah dihebohkan oleh berita kriminalisasi yang dialami beberapa ulama kita di tanah air. Tidak nanggung-nanggung, selain fitnah chat mesum yang dialami salah satu diantara mereka yang hingga saat ini tak kunjung usai, bahkan dewasa ini sudah ada yang berani main fisik. Bukan hanya wajah yang menjadi lebam dan tubuh yang berdarah-darah, salah satu diantara mereka pun bahkan ada yang sampai meregang nyawa.

Keadaan seperti ini tentu suatu hal yang sangat patut disayangkan. Bagaimana tidak, ulama yang merupakan pewaris para nabi, yang keutamaanya demikian banyak allah dan rasul-Nya sebutkan di dalam al-qur’an dan al-hadits, harus mengalami kriminalisasi sedemikian rupa di negeri mereka sendiri. Sebuah negeri yang sudah merdeka sejak tahun 1945 yang lalu, bahkan sebuah negeri yang diklaim sebagai negara dangan populasi muslim terbesar di dunia.

Kalau kita mau membuka kembali lembaran sejarah hidup ulama kita terdahulu, maka kita akan mendapati bahwa sebenarnya hal seperti itu bukanlah hal baru. Pada masa awal kenabian, rasulullah saw diajak khadijah ra untuk berkunjung ke rumah salah satu pamannya yang bernama Waroqoh bin Naufal. Disana, beliau mendapat kabar bahwa siapapun yang membawa kebenaran, maka akan ada saja orang yang menolaknya, menentangnya, bahkan mengusirnya dari kampung halamannya. Terbukti setelah itu, selama kurang lebih 13 tahun lamanya beliau mengalami intimidasi dari masyarakat sekitar. Beliau yang sebelumnya merupakan orang yang paling dipercaya yang bahkan mendapat gelar “al-amin”, saat itu langsung dikriminalisasi dengan dituduh sebagai orang gila, tukang sihir, diludahi, bahkan pernah terjadi beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap beliau saw.

Kemudian pada masa tabiin. Pada masa itu, Sa’id bin al-musayyib pernah dicambuk sebanyak 60 kali. Lebih kejam dari itu, bahkan sa’id bin jubair yang juga merupakan salah seorang tabiin terkemuka sampai dipenggal kepalanya oleh Al-Hajjaj bin yusuf al-Tsaqofi, seorang panglima bertangan besi dari kekhilafahan umawi.

Begitu juga pada masa khilafah abbasiyah. Kita akan mendapati bagaimana seorang imam Abu Hanifah dan imam Malik bin Anas pernah dicambuk dan imam syafii pernah dirantai dari yaman hingga Baghdad. Keadaan menyedihkan seperti itu juga tidak luput dialami oleh imam ahmad bin hambal. Beliau dicambuk kemudian dipenjara selam 30 bulan gara-gara tidak mau mengakui kemakhlukan qur’an sebagaimana yang diyakini mu’tazilah.

Kemudian di negeri kita sendiri, Indonesia. Kita semua tau, yang banyak berkontribusi atas kemerdekaan Indonesia adalah ulama dan santri. Sebagai pejuang, tentu tidak selalu berjalan mulus. KH. Hasyim Asy ‘Ary sendiri, yang merupakan pendiri Nahdatul Ulama, pernah juga mendekam di dalam penjara. Banyak siksaan fisik yang didapatkan beliau selama berada di dalam tahanan. Bahkan, salah satu jarinya patah dan tidak bisa digerakkan. Kemudian KH Ahmad Dahlan, pendiri muhammadiyah. Da’wah yang beliau lakukan pun tidak selalu berjalan mulus. pertentangan, penolakan hingga ancaman pembunuhan pun dialami beliau di dalam menyebarkan da’wahnya.

Melihat sejarah yang seperti itu, kita sepakat dengan bapak Taufik Ismail yang berpendapat bahwa apa yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini merupakan pengulangan. Kaidah sendiri mengatakan, “at tarikhu yu’idu nafsahu; sejarah itu mengulang dirinya”. Akan selalu ada yang menyuarakan kebenaran, sebagaimana akan selalu ada juga yang menentang mereka.
Lantas, apa yang harus kita lakukan? Ulama kita dikriminalisasi sedemikian rupa. Apakah kita hanya akan berdiam diri saja? Tentu tidak. Masalah apa yang harus dilakukan, itu menjadi PR kita masing-masing, sesuai dengan kemampuan yang kita punya. Ada kekuasaan, gunakan itu sebaik mungkin untuk membela kebenaran. Kalau tidak, gunakan lisan kita untuk menyuarakan kebenaran itu. Kalau tidak mampu juga, paling tidak kita membenci hal itu dengan hati kita, kata nabi. Dan itulah selemah-lemahnya iman.

*dari berbagai macam sumber

by Ahmad Akbar Hakiki
Mahasiswa Al Azhar Cairo, Mesir

Distribusi buku Wakaf untuk Dai diresmikan di Dusun Sonyo, Kulonprogo

Bicara soal Dakwah di pedalaman Kulon Progo tentu biacara tentang ust Farozi, meski beliau baru tiga tahun berada di balik Gunung yang berbalut indahnya pepohonan dan udara segar itu namun peran beliau di sana cukuplah penting, beliau berasal dari lamongan, Jawa timur, bertugas tiga pekan di lokasi selanjutnya pekan terakhir beliau pulang ke lamongan, karena anak dan istri beliau tidak dibawa ke Kulonprogo.

Saat kami tiba pada malam hari di masjid tempat beliau bertugas, menjadi imam sekaligus guru bagi mereka, kami melihat beberapa orang bapak dan ibu serta anak – anak sedang asyik mengaji di hadapan guru mereka, dari informasi yang kami terima ternyata ibu-ibu yang belajar mengaji tersebut datang dari tempat yang cukup jauh dari tempat mereka tinggal, berjalan kaki di malam hari menelusuri bukit dan hutan, jalan setapak sudah menjadi amalan mereka setiap kali ingin belajar membaca kitab Allah itu.

Posisi rumah masyarakat yang berada di lereng dan lembah gunung membuat akses menuju masjid cukup sulit, hanya ada jalan setapak, sebagian masih menggunakan kerikil atau bahkan masih ada yang tanah biasa, namun semangat mereka untuk belajar islam sangat patut diacungi jempol, masjid yang mereka gunakan untuk shalat 5 waktu dan belajar mengaji berdiri di atas sebidang tanah milik sesepuh di sana yang beliau wakafkan kepada ummat islam, beliau juga sebagai kepala dusun di sana, saat itu beliau masih beragama budha, kasihan melihat orang islam tidak memiliki tempat ibadah beliau ikhlaskan tanahnya untuk dibangunkan masjid di atasnya, pembangunan masjid tersebut kemudian dibangun dengan dana swadaya masyarakat dan donatur dari berbagai daerah, barangkali ini adalah salah satu pintu hidayah dari Allah buat beliau, tidak lama setelah itu beliau pun mengikrarkan shayadat untuk berislam, karena posisi masjid tepat berada di hadapan rumah beliau maka apabila ada tamu dari luar daerah untuk tujuan dakwah, Mahasiswa, maka rumah beliau siap dijadikan sebagai tempat menginap.

Di tempat ini adalah pusat kegiatan dakwah pedalaman untuk wilayah kulon progo, untuk meresmikan program distribusi buku referensi untuk Dai maka pada malam itu juga kami lakukan serah terima satu paket buku untuk ust farosyid yang bertugas di sana, in syaa Allah nanti ada enam paket lagi yang akan dikirim ke wilayah pedalaman ini, semoga donatur yang telah itu berpartisipasi dalam program ini diberikan keberkahan pada harta dan keluarganya, program ini in syaa Allah akan berlangung hingga akhir February, Alhamdulillah hingga saat ini sudah terkumpul 50 paket dari 100 paket yang direncanakan, 50% dari target awal sudah dapat, semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk memenuhi hingga tercapai 100%, atas partisipasinya kami sampaikan Jazakumullah khairan.

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!