Wakaf Referensi Buku Da`i Untuk Kaderisasi Peduli Generasi
Permasalahan keterbatasan koleksi referensi buku untuk para da`i di pelosok tanah air masih menjadi kendala dilema klasik. Kendati dunia digital dan informasi hari ini memudahkan untuk pencarian sumber referensi namun tidak serta merta bisa menggantikan peran utama fungsi dari keutamaan referensi buku yang sebanding.
Sejak beberapa tahun terakhir, Tanmia Foundation melalui program wakaf buku referensi da`i telah mengirimkan beberapa paket literasi da`i ke berbagai daerah di tanah air, dengan melewati berbagai proses dan rentang waktu yang panjang. Penutup diujung Syawal 1444 H ini paket wakaf buku referensi da`i dan al-qur`an tiba di berbagai daerah diantaranya, Pesawaran Lampung dan Toraja Sulawesi Selatan.
Wakaf ini menyasar para da`i untuk mendukung proses kegiatan pembelajaran yang sebagian besar mengelola pendidikan di daerah masing-masing seperti Taman Pendidikan Qur`an (TPQ) atau semisalnya. Salah satu tujuan di daerah Lampung tepatnya di Rumah Belajar Bimbingan Al-Qur`an (Rumbelqu) Negeri Sakti, Kabupaten Pesawaran yang sudah berdiri sejak 2019.
“Buku referensi da`i sangat penting dibutuhkan para da`i untuk membantu kegiatan majelis ta`lim di masyarakat dan kegiatan dinniyah anak-anak TPQ yang kami selenggarakan. Berdirinya rumah belajar bimbingan al-quran (Rumbelqu) ini juga dalam rangka membiasakan budaya gemar membaca dan semangat menuntut ilmu sehari-hari”, kata Ustadz Saif Hidayatullah saat menerima buku wakaf dari Tanmia Foundation (17/05/2023).
“Peran kebiasaan keluarga sangat penting untuk melatih kebiasaan anak-anaknya gemar membaca,” tambah Saif pengasuh Rumbelqu. Saif juga mengatakan, peran penting buku dan da`i /pengajar sangat menunjang keberadaan Rumbelqu ( Rumah Bimbingan Belajar Al-Qur`an) dalam menyelenggarakan beberapa kegiatan diantaranya : belajar baca tulis al-qur`an, tahsin, tahfidz, bimbingan bahasa arab dan inggris dan dinniyah dasar keislaman yang semuanya dalam rangka memfasililitasi masyarakat agar terbentuk generasi qur`ani dan lingkungan kehidupan masyarakat yang berakhlaq.
Di tempat yang lain, kondisi serupa di TPQ Nur Hidayah yang berada Tana Toraja tepatnya di Dusun Gandang Batu Silanan juga mengalami keterbatasan buku referensi dan koleksi buku bacaan . Hal ini berdampak pada pasang surutnya kegiatan TPQ yang saat ini masih terus berjalan. TPQ Nur Hidayah yang berjarak 1 jam perjalanan dari Makale, pusat ibukota Tana Toraja ini berada di dusun perbukitan yang saling berjauhan satu sama lain antar pemukiman warga.
Sebagian besar TPQ yang ada juga berjalan secara turun-temurun, hanya mengandalkan kaderisasi berbasis masyarakat sekitar. Begitu juga animo perhatian masyarakat akan belajar di TPQ makin menurun sehingga menyebabkan kaderisasi ini makin terseok. Mirisnya juga, anak-anak sekarang hidup di zaman yang berbeda dengan dihadapkan pada lebih banyak godaan. Saat ini, kehadiran gawai, internet, game, dan produk-produk teknologi digital menghadang di depan mata 24 jam sehingga semakin menggiurkan. Nur Hidayah juga menilai semangat orang tua untuk memberikan pendidikan agama yang lebih baik pada anak-anaknya masih sangat minim. Artinya, ada banyak motif yang menyebabkan kaderisasi anak-anak terlambat bahkan tergerus.
Selain memberikan paket wakaf buku referensi da`i Tanmia Foundation juga menyerahkan wakaf qur`an yang diterima langsung oleh Nur Hidayah, pengelola TPQ setempat pada (16/05/2023). “Alhamdulillah, wakaf buku dan al-qur`an ini sebagai bagian amal shalih dan dapat diartikan sebagai ilmu jariyah yang bermanfaat karena akan berguna untuk sarana belajar dan insyaallah pahalanya terus mengalir selama buku tersebut bermanfaat,” tandas Nur Hidayah.
Hari-hari sebagai petani kopi Nur Hidayah tak segan-segan untuk meluangkan sebagian waktunya untuk mengajar ngaji bagi anak-anak dusun disekitarnya. Kegiatan rutinitas mengajar TPQ yang sudah berjalan bertahun-tahun ini adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari nafas perjuanganya mengajar anak-anak.
Ali Azmi
Relawan Tanmia