Wakaf Al Qur’an Kuatkan Keberlangsungan Dakwah di Kepulauan Kangean Madura

795 Views

Keberadaan pesantren di wilayah-wilayah kepulauan bolehlah dikatakan menjadi benteng keberlangsungan dakwah dan pertahanan ummat. Apalagi lokasi geografisnya yang cukup jauh jarak tempuhnya.

Seperti yang dilakoni Ustadz Fauzan Al Anshori salah satu pendiri pesantren Raudlatul Muhibbin yang berada di Pulau Kangean tepatnya di Dusun Lembek Desa Angon-Angon Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep.

Area pesantren seluas 2,5 Ha adalah jerih payah bersama jasa-jasa perjuangan Ust.H. Moh Ilyas ( tokoh setempat ) dan H. Moh. Hasan Basri bersama keduanya pendiri dan pimpinan pesantren hingga saat ini.

Peran para da’i dan pengasuh pesantren yang mengabdikan ilmunya di berbagai wilayah penjuru kepulauan terus mengibarkan kiprah kesungguhan dakwahnya. Salah satu ciri keberkahanya yakni berdirinya Pesantren Raudhatul Muhibbin Kangean Madura yang merupakan cikal bakal tunas kebaikan sejak tahun 2003 silam ini.

Melalui pesan komunikasi kepada Tanmia Jumat ( 11/12/2020 ) Fauzan menceritakan, bersama tekad bulat dan dukungan masyarakat ditahun awal-awal perintisannya kala itu dapat mendidik sejumlah 27 santri adalah sebuah kebahagiaan hati dengan perasaan batin yang luar biasa. Sebagian besar adalah anak-anak para nelayan. Hal unik yang menakjubkan lain adalah dukungan sambutan masyarakat pulau yang luar biasa dengan adanya pesantren untuk anak-anak mereka. Pesantren boleh dibilang satu-satunya harapan pendidikan yang mereka gantungkan sampai sekarang karena alasan kemampuan dan kondisi latar belakang ekonominya. Kondisi fisik pesantren pun bisa dibayangkan seperti apa ketika itu, boleh dibilang hanya mendekati layak. Tapi itulah situasi dan kondisi saat itu yang masih bisa diupayakan.

“Ponpes Raudhatul Muhibbin resmi pada tahun 2003 berdiri dibawah naungan Yayasan Islam Raudlatul Muhibbin adalah salah satu pusat pendidikan berbasis qur’an bagi anak-anak pulau Kangean. Pesantren ini memadukan pendidikan klasik ala pesantren dan pendidikan umum formal lainnya ditambah dengan pengasuhan kesantrian santri ” kata Fauzan.

Sampai tahun 2020 ini, lanjut Fauzan, Pesantren Raudhatul Muhibbin memiliki 200-an santri dari tingkat SMP dan SMA baik putra maupun putri dan tak dipungkiri perkembangan kemajuan secara fisik pun cukup membanggakan kendati diawali dengan sebilah papan, berlantai tanah dan atap pelepah saat itu. Semua ini adalah karena kebesaran karunia Allah semata yang harus disyukuri sebaik-baiknya.

Selain peran mendidik santri kegiatan mengajarkan Alquran kepada masyarakat pun dilakukan oleh para ustadz pesantren sebagai bagian pembinaan dakwah menjalin hubungan kemasyarakatan yang sudah berjalan belasan tahun dengan segala naik turun pasang surutnya.

Kegiatan hangat baru-baru ini adalah pembagian wakaf Qur’an dari Tanmia Foundation pada segenap masyarakat dan jama’ah masjid. Jum’at ( 11/12/2020 ).

“Alhamdulillah Paket wakaf mushaf Al-Qur’an dari Tanmia Foundation kami bagikan pada segenap masyarakat, pengurus takmir dan jama’ah masjid di lingkungan pesantren dan titik-titik daerah binaan. Tahap pertama, sebanyak 60-an mushaf telah di distribusikan dan tahap keduanya akan segera menyusul dengan jumlah yang sama karena masih dalam proses perjalanan pengiriman”, terang Fauzan saat dihubungi melalui jaringan seluler pada Tanmia.

“Ungkapan rasa senang dan bahagia pun timbul dari berbagai pihak baik sekolah maupun masyarakat karena merasa terbantu dg adanya wakaf Al Quran dari Tanmia Foundation”, tambah Fauzan.

Kegiatan dakwah kemasyarakatan pun cukup beragam diisi dengan beberapa materi seperti latihan baca Al-Qur’an, hafalan Al-Qur’an, fiqh ibadah, bahasa Arab, adab-adab dan do’a seorang muslim dan sirah Nabawiyah, serta ceramah-ceramah singkat.

Di sejengkal tanah Pulau Kangean yang berjarak 170-an KM dari Kota Sumenep, Ustadz Fauzan Al Anshori menapaki jalan kisah dakwahnya sejak tahun 2002. Kemudian berjalan berlanjutnya waktu setelah bertemu dengan H Mohammad Hasan Basri dan H. Moh Ilyas sepakat memutuskan bertekad kuat untuk merintis berdirinya Pesantren Raudlatul Muhibbin.

Untuk diketahui, Pulau Kangean adalah bagian dari Kepulauan Madura Provinsi Jawa Timur yang masuk dalam bagian administratif Kabupaten Sumenep. Mayoritas penduduk di pulau ini adalah etnis suku Madura kepulauan yang terbilang masih cukup tinggi nilai-nilai luhur dialek bahasa dan budayanya.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

No comments

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!