wakaf sumur6

Wakaf Tanmia : Alirkan Suplai Air Untuk Joglo TPQ Al-Qomar Banjarnegara Jawa Tengah

wakaf sumur3

Selama belum selesai pembangunan joglo TPQ Al-Qomar kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah-rumah warga. Hari kemerdekaan pun turut menambah kebahagiaan dengan memasuki tahap finishing pembangunan.

Program wakaf sumur Tanmia Foundation pun turut sumbang sih dengan memanfaatkan maksimal debit mata air sumur mushola Al-Ikhlas untuk mensuplai kebutuhan air di TPQ dengan pemasangan instalasi saluran air lengkap dari pompa, saluran pipa hingga penampungan air.

Pemasangan instalasi pipa telah selesai dipasang sepanjang 150 meter dari mata air sumur hingga lokasi TPQ berjalan dengan lancar kendati lokasi berada di semak-semak perbukitan ( 26/08/2021).

Joglo TPQ Al-Qomar terletak di dusun Binorong Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah adalah bentuk wujud program pendidikan yang diselenggarakan untuk anak-anak generasi setempat disamping itu pula menunjang kegiatan pelaksanaan shalat berjamaah yang sudah berjalan di Mushola dan Masjid selama ini.

Yudi selaku pengasuhTPQ mengatakan kebutuhan pemanfaatan air itu sangatlah pokok sekali, selain untuk mencukupi kegiatan jama’ah mushola juga berguna untuk kegiatan TPQ anak-anak sehari-harinya, apalagi di lokasi gedung yang baru bila harus menggali sumber air bisa mencapai puluhan meter dengan biaya yang tidak sedikit melihat lokasinya yang berada diatas perbukitan.

Posisinya sumber mata air di Mushola berada dibawah sedangkan posisi TPQ berada diatas, jaraknya pun tidak berjauhan hanya sekitar 150 meter saja hanya saja kontur lokasinya semak-semak perbukitan.

“Kami sangat bersyukur dengan kepedulian Tanmia Foundation membantu pengadaan instalasi saluran sumber air untuk kelancaran kegiatan TPQ yang sedang proses finishing pembangunan agar segera di tempati dalam waktu dekat segera,” kata Yudi (26/08/2021).

Yudi menambahkan bahwasanya sumber air dari mushola sangat melimpah debit airnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk berbagai kepentingan masyarakat dan yang terpenting adalah untuk kepentingan umum yang jelas pemanfaatannya untuk warga masyarakat.

Dengan adanya saluran dan penampungan air untuk kegiatan Joglo TPQ beserta santri sangat membantu rencana kelancaran program yang sudah berjalan nantinya setiap hari. Kegiatannya pun beragam mulai dari majelis taklim, taman baca dan ruang aula serbaguna untuk pertemuan warga lingkungan.

“Kami sangat bahagia dengan adanya saluran air yang disediakan untuk TPQ sehingga akan membantu tercukupinya air yang sebelumnya belum ada sama sekali, kini telah tercukupi mudah – mudahan semua pihak muhsinin dari Tanmia maupun yang terlibat program penyaluran air tempat TPQ di beri pahala kebaikan yang terus mengalir dari Allah ta’ala Amin,”ucap wali santri yang turut bergotong royong dalam pemasangan.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

 

Wakaf Iqra

Paket Wakaf Tanmia Dukung Kemajuan Pendidikan dan Dakwah di Morotai Maluku Utara

Wakaf Iqra' Qur'an 2

Wakaf Iqra’ Qur’an dan pakaian untuk Maluku Utara dari Tanmia Foundation dibagikan untuk para siswa -siswi di Mts/MA Jamiatul Khairat Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara pada ( 23/08/2021).

Paket wakaf Tanmia yang terdiri sebanyak 11 colli ini diberangkatkan dari pelabuhan laut Ternate menuju Pelabuhan Daruba Pulau Morotai dengan perjalanan semalam sekitar 12 jam dengan menggunakan kapal laut penumpang.

Adapun rincian wakaf terdiri dari 3 paket wakaf Qur’an dan Iqra’ sejumlah 150 eksemplar, 7 karung pakaian dan 1 paket panel listrik tenaga surya LTSHE ( Lampu Tenaga Surya Hemat Energi ).

“Kami berterima kasih dan akan berusaha membantu kelangsungan pengiriman dengan baik, apalagi ini barang-barang untuk anak-anak sekolah ditempat kami”, ujar Jaja ABK kapal saat dihubungi Tanmia.

Wakaf Iqra' Qur'an 3

Begitu juga menurut Tomo, salah satu staf guru bahwasanya Sekolah Jamiatul Khairat yang berdiri sejak tahun 1991 ini memiliki murid sejumlah 60 siswa yang berasal dari berbagai perkampungan di Morotai Selatan, ditambah lagi dengan keberadaan geografis Pulau Morotai yang berada kawasan pulau terluar dan berbatasan dengan perairan samudera pasifik dibagian utara yang berhadapan dengan Filipina Selatan perlunya banyak dukungan.

“Syukur Alhamdulillah, semangat dan motivasi bagi kami atas program Wakaf Tanmia ini juga diharapkan dalam rangka menunjang majunya proses pendidikan di Morotai yang tengah berlangsung sejak mulai dimekarkan tahun 2008 ini”, ungkap Fahman karabu salah satu pengurus sekolah kepada relawan Tanmia di lokasi.

Wakaf juga akan ditujukan ke TPQ dan lingkungan masyarakat disekitar sekolah sebagai bentuk manfaat adanya sosial dan dakwah di lingkungan sekolah. Keberadaan Kepulauan Morotai sebagai kawasan kepulauan terluar memiliki 30 pulau-pulau kecil yang tersebar dengan ragam keberadaan masyarakat setempat yang lebih banyak bermata pencaharian sebagai nelayan dan aktivitas petani pesisir. Setidaknya dengan banyak didapati gambaran banyaknya keterbatasan di kepulauan mulai dari listrik, jaringan, pendidikan dan da’i menjadi hal pembangunan yang diprioritaskan oleh semua pihak yang berkepentingan.

Kondisi pendemi ini memang masih belum berakhir juga menjadi kesempatan untuk beramal kebaikan bahkan sampai kapan pun menanam kebaikan tidak akan ada batasnya sampai nafas terakhir menghentikan nafas kita.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Wakaf Tenaga Surya & Mushaf Qur’an Terangi Sanggar Qur’an Di Pulau Buru Maluku

wakaf panel listrik tenaga surya2

Tanmia Foundation salurkan wakaf panel Surya lampu tenaga surya hemat energi ( LTSHE ) bersama dengan wakaf mushaf Qur’an dan Iqra’ di Pulau Buru Maluku, tepatnya di Desa Waemorat Kecamatan Batabual Kabupaten Pulau Buru.

Pada Kamis (12/8/2021), secara simbolis paket wakaf diserahkan di lokasi tersebut. Bertempat di masjid Baitunnur kegiatan TPQ Asy-Syahadah sehari-harinya berjalan menjadi pusat belajar mengaji untuk puluhan anak-anak. Tempat ini sebagai sentra pembelajaran Al-Qur’an sejak berdirinya kegiatan TPQ tahun 2013.

“Alhamdulillah, kebahagiaan bercampur air mata haru, bantuan wakaf lampu tenaga surya dan mushaf Al-Qur’an sampai di tempat kami, mudahan ini menjadi jariyah amal shalih bagi para muwakifnya dan sarana ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk bisa semangat belajar mengaji, suasana gelapnya mulai terang dengan lampu bahkan gelap butanya huruf Al-Qur’an akan hilang dengan terangnya petunjuk Qur’an yang diajarkan,” terang Ust Rouf, Da’i pedalaman yang merintis kegiatan TPQ Asy-Syahadah Pulau Buru.

wakaf quran dan iqro'

Kegiatan TPQ Asy-Syahadah yang menjadi sentral kegiatan anak-anak belajar mengaji menjadi angin harapan bagi warga masyarakat ke depannya. Kendati kondisi yang ada menuntut untuk lebih tegar dan sabar melewatinya. Sekarang ini akses jalan darat belum sepenuhnya bisa terhubung antar desa kecamatan lainya, hanya menggunakan sampan saja, begitu juga akses lampu listrik yang hanya menyala sekitar 6-7 jam saja di malam hari tentu ini sangat memprihatinkan sehingga dalam pembinaan belum maksimal.

Menurut Ust Rouf, hal demikian bukan menyebabkan kendala dan kurangnya menjadi kita kurang bisa mengembangkan potensi tapi disinilah nilai-nilai perjuangan yang berat harus bisa ditanamkan dan dilewati.

“Kegiatan TPQ Asy-Syahadah menjadi pembinaan terhadap anak-anak dan masyarakat yang menyasar pada siapapun yang berniat untuk mengenal mempelajari khasanah islam. Sehingga dalam prakteknya tidak ada batasan bagi siapapun untuk belajar agama, mulai dari usia dini hingga dewasa dan lansia, kegiatan terbuka bagi yang memiliki niatan belajar”, jelas Ust Rouf pada Tanmia.

“TPQ juga menjadi fungsi Sanggar Qur’an yang nantinya akan terbuka bagi masyarakat sekitar, dari segala jenjang mulai dari anak-anak,. dewasa hingga lansia, akan diterima untuk belajar mengaji disini. Tidak ada kata terlambat untuk belajar agama,” terang Ust Rouf Saniapon”.

Ia menambahkan, bahwa gambaran kegiatan dakwah di Pulau Buru masih banyak pemerataan disamping juga pekerjaan rumah yang harus dibangun dan dikembangkan lebih baik lagi baik aspek fisik dan non fisiknya mengingat geografisnya yang terbilang kawasan terluar dan terasing yang berada di tengah lautan Banda yang dikenal palung kedalamanya sehingga jarang sekali untuk siapapun bertahan didalamnya.

Dukungan dan kolaborasi pun terbuka lebar bagi siapapun untuk ikut andil bahu membahu memberikan sumbang sihnya demi terbangunnya pelita-pelita cahaya Qur’an di penjuru negeri yang sudah ternantikan oleh masyarakat di pedalaman yang semua berorientasi pada kejayaan ummat demi izzul islam walmuslimin.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

tenaga surya

Distribusi Panel Tenaga Surya di Kepulauan Maluku, Berharap : Cahaya Iman Akan Lebih Terang

tenaga surya 5

Sebagai wilayah kepulauan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang masih mendiami pulau-pulau terluar yang tersebar. Beberapa daerah-daerah pelosok pulau memang belum mendapat pasokan aliran listrik sebagaimana titik-titik daerah di Pulau Halmahera Provinsi Maluku Utara dan Pulau Buru Maluku.

Tanmia Foundation mulai distribusikan paket wakaf panel surya lampu hemat listrik ke titik-titik wilayah terluar dan pedalaman di Pulau Halmahera Provinsi Maluku Utara dan Pulau Buru Maluku pada (4/08/2021).

Berdasarkan informasi assessment yang dihimpun dari tim survei lapangan dilokasi masih ada belasan hingga puluhan lokasi yang memang masih membutuhkan karena terbatas akses listriknya dengan berbagai macam situasi kondisinya.

“Alhamdulillah, adanya pemasangan wakaf lampu tenaga surya dari para muhsinin Tanmia Foundation sangat bermanfaat untuk kegiatan belajar ngaji di Mushola dan TPQ Al-Amin di Desa Kluting Jaya Weda Selatan Halmahera Tengah, Maluku Utara. Disini listriknya masih terbatas karena listrik dalam sepekan bisa padam berkali-kali dan kadang durasi bisa berjam-jam seharian mati “, jelas Pak Pri warga setempat sebagai pengurus mushola.

Selain wilayah-wilayah daratan pelosok Halmahera Maluku Utara juga daerah-daerah kepulauan terluar seperti Pulau Buru yang berada ditengah lautan Banda adalah salah satu sasaran lokasi pendistribusian paket wakaf lampu tenaga surya yang merupakan bagian wilayah pemerataan dakwah menyapa ummat di Maluku Utara dan Maluku.

Program wakaf energi lampu tenaga surya Tanmia Foundation setidaknya adalah bagian membangun mimpi dakwah menerangi negeri demi bahu membahu membantu para da’i dan para pengajar ngaji untuk terus bertahan digaris depan dan lebih diperhatikan. Nantinya kemajuan demi kemajuan perlahan yang akan memperkuat keberadaan para da’i di daerah-daerah dan desa-desa agar kiprahnya lebih maksimal menuju kejayaan ummat.

tenaga surya 6

Pada periode wakaf kali ini ada 25 paket wakaf panel lampu tenaga surya hemat energi ( LTSHE ) yang diperuntukkan untuk wilayah-wilayah di Maluku Utara dan Maluku. Yang terbagi untuk daerah-daerah di Pulau Ternate-Tidore, Kepulauan Sula, Kepulauan Halmahera, Morotai, Pulau Taliabu, Pulau Buru.

Lampu tenaga surya hemat energi ( LTSHE ) Tanmia Foundation ini diprioritaskan kepada kepentingan masyarakat secara luas seperti masjid/mushola, rumah da’i dan TPQ juga sekolah maupun madrasah dan dinniyah yang asas manfaatnya untuk umum namun belum mendapatkan akses listrik. Sehingga wakaf ini memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khalayak masyarakat dengan multi manfaat yang notabene indeksnya tertinggal belum adanya listrik di kawasan pedalaman, daerah tertinggal, daerah terisolir, dan pulau-pulau terluar melalui wakaf lampu tenaga surya hemat energi ( LTSHE ).

tenaga surya 7

Program distribusi dan pemasangan wakaf tenaga surya LTSHE Tanmia Foundation akan berjalan selama sebulan ke depan di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Mengingat jaraknya saling berjauhan,. semata-mata demi mendukung aktivitas program dakwah dan mengajar ngaji di pelosok-pelosok segera terentaskan.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dan sangat berterimakasih, lampu tenaga surya baru kali ini nantinya dapat membantu kegiatan belajar mengajar mengaji kami di Masjid dan TPQ Asy-Syahadah Pulau Buru” kata Ust Rouf Saniapon da’i Pulau Buru saat menerima paket wakaf tenaga surya.

Perjalanan pengiriman wakaf tenaga surya ( LTSHE ) ke pulau Buru Maluku terbilang sangat panjang dan dramatis karena harus melewati sederet panjang tujuan ekspedisi kapal laut mulai dari Jakarta-Surabaya-Ternate-Ambon-Pulau Buru yang memakan waktu 1 bulan lamanya. Walhasil, beginilah gambaran betapa sulitnya tinggal di kepulauan terlebih memang listrik dan jaringan komunikasi masih sangat jarang ada.

Namun dibalik sulit ujian perjalananya disana tersimpan senyum bahagia dan aliran pahala bila cahaya iman dan qur’an menaungi mereka ditengah gelap dan sunyinya. Berdoa semoga cahaya imannya semakin lebih terang, seterang lampu yang akan mulai bersinar jariyahnya di pelosok-pelosok untuk disibukkan dengan kegiatan mengaji.

Al Qur'an Wakaf 2

Tanmia Distribusi Al Qur’an Wakaf di Halmahera, Hidupkan Syi’ar Dakwah Kembali Bercahaya

Al Qur'an Wakaf

Umrawi, tim relawan Tanmia Foundation untuk Maluku Utara mengatakan bahwa pendistribusian beberapa paket wakaf di Provinsi Maluku Utara khususnya di wilayah titik-titik pedalaman pulau-pulau masih menjadi prioritas utama. Saat informasi ini ditulis, misi yang tengah berlangsung selama hampir sebulan ini relatif berjalan dengan lancar kendati kendala-kendala juga ditemui selama dilokasi lapangan.

“Mengingat Maluku Utara adalah wilayah Provinsi kepulauan yang memiliki jarak antar daerah yang berjauhan, antar pulaunya dipisahkan laut yang luas dan transportasi harus menyesuaikan dengan jadwal serta cuaca, juga sinyal komunikasi yang seringkali hilang masih menjadi kendala,” ujar Umrawi saat mengantarkan paket wakaf menuju pulau Halmahera dari pelabuhan laut Ternate menuju Halmahera Tengah, Senin ( 2/8/2021).

Tim relawan juga mengawal pendistribusian sampai di titik-titik lokasi distribusi baik di Halmahera Tengah, Halmahera Selatan dan Halmahera Timur dan Pulau Morotai serta Pulau Buru Maluku.

Pendistribusian wakaf terdiri dari pembagian mushaf Al-Qur’an dan Iqra’, pakaian layak pakai, panel listrik lampu tenaga surya yang memang di prioritaskan ke daerah-daerah yang terkendala penerangan dan komunikasinya agar diharapkan terus terjaga dengan baik dan tidak terputus.

“Terkadang jarak geografis kepulauan yang berjauhan membuat pendistribusian terhambat, contohnya di bagian Halmahera Timur, Pulau Mangoli Kepulauan Sula, Loseng Pulau Taliabu dan Waemorat Pulau Buru yang masuk wilayah Pulau Maluku yang terjauh. Pengiriman aket-paket wakaf harus berusaha dikawal sebaik-baiknya agar sampai ke tujuan pulau-pulau tersebut dengan selamat” tegas Umrawi.

Selain rumitnya pengiriman angkutan laut di wilayah kepulauan juga perlunya menyusun alur waktu pendistribusian dengan cermat dan teliti karena tranportasi antar pulau ke pulau tidak selalu ada tiap hari sehingga tidak sama digambarkan sebagaimana transportasi lainya yang sudah berjalan baik dan lancar.

Al Qur'an Wakaf5

Paket wakaf yang diperkirakan sampai di lokasi tujuan terakhir bisa ditaksir mencapai satu bulan lamanya dari awal pengirimanya. Jangkauan geografis lokasi yang dipisahkan oleh lautan memang harus melalui proses panjang perjalanannya dari satu lokasi dermaga ke dermaga lainya.

Kegiatan Tanmia Foundation Ini adalah sebuah harapan untuk melakukan syi’ar dakwah menghidupkan kembali cahaya Qur’an ditengah-tengah ummat sehingga terbentuk jiwa-jiwa mulia yang luhur akhlaq budi pekerti pribadinya dengan nilai-nilai Qur’an. Bukan tentang besar atau kecilnya tapi asas manfaat yang kedepannya lebih baik dan lebih luas lagi. Tanmia Foundation dengan berbagai programnya juga diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara yang sebagian besar identik dengan gugusan-gugusan kepulauan.

“Dengan kegiatan wakaf Qur’an mari kita ciptakan lingkungan yang nyaman dengan berasaskan nilai-nilai Qur’an di masyarakat sehingga mampu menjadi cahaya penerang yang akan mencegah berbagai hal yang negatif yang merugikan masyarakat itu sendiri”pungkas Umrawi relawan Tanmia Foundation dilokasi.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

 

Tanmia Berbagi Dengan Rakyat Palestina

peduli palestina2

Ta’awun saling tolong dan sokong adalah perintah syariat kepada seluruh kaum muslimin, untuk saling perhatian dan meringankan beban satu sama lain meskipun dalam kondisi – kondisi tertentu kita sendiri pun dalam keadaan yang memerlukan bantuan pula.

Sungguh hati berbahagia bila kita bisa membantu dan meringankan beban yang di derita oleh saudara seiman kita yang barangkali kesulitan yang dihadapi lebih berat dari kita, rakyat Palestina sudah dijajah oleh israel sejak 1967 kurang lebih 54 tahun sudah mereka dijajah dan belum menikmati indahnya kemerdekaan dan kebebasan hingga hari ini.

Namun Allah memberikan keberkahan pada tanah air mereka, keimanan mereka kuat dan generasi mereka juga hebat, tidak heran bila setiap rumah mereka mesti ada yang hafal Al Quran di dalamnya.

Mendapat kesempatan untuk membantu saudara seiman kita yang berada di tanah penuh berkah itu ada kebahagiaan tersendiri, karena kita bukan hanya membantu masyarakat biasa namun kita membantu para pejuang menghadapi penjajah dan membantu para hafizh Al Quran.

Walau apa yang kita berikan kepada mereka tidaklah besar namun bukan nilai materinya yang dilihat akan tetapi ini adalah wujud kepedulian dan loyalitas kita kepada kaum muslimin di sana.

Ucapan salam dan ribuan terima kasih disampaikan oleh perwakilan rakyat Palestina untuk rakyat Indonesia wa bil khusus bagi yang telah ikut partisipasi membantu mereka menghadapi kesulitan di negeri mereka.

Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada para donatur yang telah ikut berpartisipasi dalam donasi untuk Palestina, semoga Allah menerima amal shaleh kita semuanya dan semoga Allah memudahkan semua urusan kita semuanya, Aamiin ya rabbal alamin.

Bukhari Abdul Muid
Ketua Yayasan

 

Sumur Wakaf 3

Sumur Wakaf Untuk Para Santri Di Kepulauan Sula, Maluku Utara

Sumur Wakaf

Giat misi kegiatan Tanmia Foundation di Kepulauan Sula masih berlangsung dengan pembuatan sumur wakaf di Pesantren Al-Fatah Wai Lau dan Madrasah Dinniyah Jabal Rahmat Wai IPa, keduanya dapat ditempuh sejauh perjalanan 10 KM dari Sanana Ibukota Kepulauan Sula.

Pembuatan sumur bor sudah dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan dan hasil assessment di lokasi, dengan dimulainya 2 titik sumur di Pesantren dan Madrasah sejak ( 27/07/2021).

Debit air laik konsumsi dan kondisi air yang berbeda-beda di sejumlah titik daerah Kepulauan Sula menjadi bagian prioritas utama untuk dilakukan assessment, terlebih lagi tingginya kebutuhan air untuk mendukung kegiatan pendidikan pesantren berjalan.

Untuk daerah pesisir pemukiman kota Sanana kondisi air banyak terkandung seng dan besi sehingga banyak warga yang memilih untuk menggunakan saluran air dari PDAM daripada sumur. Tapi tidak untuk daerah-daerah lainnya masih menggunakan sumur gali atau pun saluran air perbukitan inisiatif warga setempat.

“Ketika seketika waktu listrik sering padam dan saluran air dari PDAM mati bersamaan disitulah banyak kegiatan santri terhambat dan mau tidak mau harus mengambil air di sungai ataupun di pesisir pantai, itulah yang kami alami selama ini jelas Ilyas, salah satu Ustadz pengasuh pesantren Al-Fatah pada relawan di lokasi.

Pesantren Al-Fatah mengadakan kegiatan KBM belajar setingkat tsanawiyah yang sudah berdiri sejak 2007, kini memiliki santri sejumlah 90-an yang berasal dari berbagai daerah pelosok Pulau Sulabesi dan Mangoli.

Berbeda halnya, dengan Madrasah Dinniyah Jabal Rahmat yang dikelola oleh Zuleha Valhum bahwasanya dengan adanya pembuatan sumur bor yang berada di pemukiman Madrasah Diniyah setidaknya dapat membantu kelangsungan kegiatan pendidikan yang didalamnya juga berdiri kegiatan pendidikan anak-anak Raudhatul Athfal Bukit Rahmat.

“Ajaib Alhamdulilah, baru kami berdoa ditengah hari Idul Adha ini akan keinginan membangun saluran air untuk mendukung kegiatan anak-anak Dinniyah yang sudah lama terhambat akhirnya Allah mudahkan dengan adanya program sumur wakaf dari para muhsinin Tanmia Foundation. Semoga Allah membalas segala kebaikan dan alirkan langsung jariyahnya kepada para dermawanya”, pungkas Zuleha saat serah terima sumur di lokasi madrasah.

Pembuatan sumur lainya di kepulauan Sula masih akan berlanjut seiring dengan distribusi program Tanmia Foundation lainnya berupa wakaf Iqra’ dan Qur’an, panel listrik dan pakaian layak pakai yang direncanakan akan menuju Pulau Taliabu sebagai wilayah pemekaran Kepulauan Sula.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

 

Qurban-mangoli

Suka Duka Antarkan Hewan Kurban di Pulau Mangoli, Kepulauan Sula

Qurban-mangoli

Penyaluran hewan kurban dari Tanmia Foundation di Kabupaten Kepulauan Sula memasuki hari-hari tasyrik ( 11-13 Dzulhijjah ) dari sejumlah distribusi hewan yang diagendakan. Sejak takbir hari raya hingga hari tasyrik pertama dan kedua ini, belasan hewan kurban jenis kambing disebar ke sejumlah desa-desa di kecamatan dengan waktu pendistribusian mulai dari pagi hingga malam hari.

“Untuk hari tasyrik ini amanah kurban satu ekor sapi disalurkan ke perkampungan pesisir Pelita Jaya pemekaran desa Kobo yang berada di Kecamatan Mangoli Utara Timur Pulau Mangoli. Perjalanan akan ditempuh dengan bodi ( perahu sampan menurut warga setempat ) akan ditempuh selama 1,5 jam melintasi Selat Mangoli” ungkap Irawan relawan yang mengantarkan tim Tanmia Foundation ke lokasi Rabu (21/7/2021).

Pagi yg cerah mangawali perjalanan ke Mangoli dengan harapan lancarnya suasana syi’ar penyembelihan hewan kurban di lokasi bersama warga setempat akan segera selesai karena pada sore harinya harus segera pulang, mengingat esoknya lagi masih ada daerah-daerah pesisir yang harus harus ditunaikan amanah kurbanya.

Matahari tinggalah naik beranjak waktu dzuhur seiring tiba rombongan di lokasi. Adzan dzuhur pun terdengar hanya sebatas suara lantunan dalam masjid saja karena di Mangoli listrik hanya ada diwaktu malam saja sampai pagi selebihnya padam. Jarak antar perkampungan pun masih belum sepenuhnya bisa diakses lewat jalan darat sehingga sampan menjadi pilihan transportasi antar perkampungan dalam aktivitas sehari-harinya.

Qurban-mangoli3

“Alhamdulillah, masih ada kepedulian terhadap masyarakat kami yang tinggal di pulau untuk merasakan bahagia memotong hewan kurban di tahun ini”, ujar Fadli Sekdes setempat mengucapkan rasa terima kasihnya.

Ada ukhuwah saling menyambung persaudaraan bersama warga setempat yang bergotong-royong menyemarakkan suasana penyembelihan sapi kali ini. Rasa bahagia pun menyeruak kembali dibalik senyum para warga setempat karena tahun ini memang belum ada darah hewan kurban yang mereka tumpahkan.

Menurut bapak imam masjid, ada 150 KK warga yang mendiami perkampungan pesisir yang direncanakan akan menerima manfaat kurban dari para shahibul kurban Tanmia Foundation.

Ada bahagia bercampur haru menceritakan proses pendistribusian sapi kurban ke Pulau Mangoli karena proses perjalananya tersebut bukan hal yang relatif mudah dijangkau. Desa-desa terpencil tersebar saling berjauhan sepanjang pesisir dan menyelinap dibalik-balik bukit. Ditambah lagi keadaan umum Kepulauan Sula yang tak pernah mengenal jeda musim, geografisnya di tengah perairan lautan Banda memicu hujan lokal yang turun bisa sepanjang hari ditambah perubahan musim angin yang tidak bisa diperkirakan sewaktu-waktu tiba-tiba berubah ditengah laut. Terlebih dalam perjalanan sepulangnya dari Mangoli sejak berlabuh riak gelombang dan angin sudah terasa mengiringi sepanjang perjalanan pulang.

Mangoli sebagai bagian terbesar wilayah daerah Kepulauan Sula yang menjadi salah satu kendala adalah akses jalan dan jaringan, juga cuaca yang sewaktu-waktu berubah menjadi bagian medan yang berat untuk menuju ke sejumlah daerah perkampungan.

“Gumpalan awan gelap pun tiba-tiba datang bersama angin membawa hujan lebat, tidak luput rombongan kami pun basah kuyup bersama bodi sampan melewati kondisi cuaca menegangkan sepanjang perjalanan. Alhamdulillah, kuasa Ilahi memberi selamat dan melindungi perjalanan kami sampai tujuan dermaga pulang”, tutur Umrawi relawan Tim Tanmia langsung di lapangan.

Hanya sebagian daerah saja di Mangoli yang bisa di akses jalan darat sehingga tim harus menggunakan bodi sampan untuk mencapai lokasi. Meski demikian, semua kendala itu tidak menjadikan alasan pendistribusian terhenti. Mengingat sejak awal panitia pendistribusian sudah berkomitmen untuk menyampaikan amanat hewan kurban pada perkampungan masyarakat di Pulau Mangoli.

Semangat syi’ar ibadah qurban ke pedalaman Kepulauan Sula sejak awal sebagai wasilah menyambung ukhuwah dan menguatkan persaudaraan untuk kejayaan ummat di berbagai belahan pelosok negeri khususnya di Hari Raya Idul Adha. Hal ini sebagaimana salah satu tujuan misi menumbuhkan kepedulian dan meningkatkan nilai-nilai sosial di tengah masyarakat.

Hari-hari semarak ibadah penuh makna terus berlanjut, pendistribusian hewan kurban dari Tanmia Foundation untuk pedalaman Kepulauan Sula berjumlah totalnya 2 ekor sapi dan 30 ekor kambing, dijadwalkan berakhir pada hari terakhir tasyrik ini Jum’at ( 23/07/2021 ).

Ali Azmi
Relawan Tanmia

qurban peduli

Syi’ar Idul Adha Antarkan Kebahagiaan Di Pedalaman Kepulauan Sula

qurban peduli

Idul Adha selalu jadi momen-momen bahagia yang ditunggu oleh segenap umat muslim di seluruh pelosok tanah air, tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah kepulauan yang berada di tengah lautan.

Tanmia Foundation pada tahun ini, menginisiasi program qurban di pedalaman Kepulauan Sula Maluku Utara melalui launching program Maluku Berqurban yang akan menjadi bagian syi’ar ibadah qurban kali ini. Perlu diketahui, Kepulauan Sula adalah salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Maluku Utara paling selatan yang terdiri dari dua pulau besar, yakni Pulau Sulabesi yang didalamnya ada kota Sanana sebagai pusat ibukota Kepulauan Sula dan satunya lagi Pulau Mangoli sebagai pulau terbesarnya.

Perjalanan ke Kepulauan Sula bisa ditempuh perjalanan laut dari Ibukota Ternate selama 12-15 jam sejauh jarak 350 KM melalui penyeberangan laut. Untuk masa pendemi ini jalur udara masih tutup sampai waktu yang belum ditentukan.

qurban peduli

Daerah distribusi qurban Tanmia Foundation di Kepulauan Sula akan menyasar daerah-daerah pesisir dan perkampungan pedalaman diantaranya desa-desa di wilayah Sulabesi Tengah, Sulabesi Selatan, Sulabesi Timur dan daerah-daerah di Pulau Mangoli dimana mereka tinggal di daerah yang jauh dan sulit diakses baik jalan transportasinya maupun jaringan sinyal. Sebagian daerah listrik baru menyala dua tahun terakhir ini dan sebagiannya lagi listrik penerangan masih beroperasinya hanya dimalam hari saja selebihnya mati.

Pada tahap hari pertama hari raya Idul Adha 1442 H, segenap tim relawan Tanmia Foundation mengadakan pemotongan hewan qurban di beberapa desa, salah satunya di Desa Sekom Sulabesi Selatan dan Desa Fatkauyon Sulabesi Timur.

qurban peduli

Bagi mereka yang sudah mampu berkurban kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat pedalaman ini sebuah harapan kebahagiaan. Berdasarkan rilis resmi Tanmia Foundation, hewan yang bisa dihimpun ada 3 ekor sapi dan 36 kambing qurban yang akan di distribusikan hingga berakhirnya hari tasyrik ini.

Lewat kebaikan para shohibul yang antusias untuk berkurban kali ini mampu menggugah senyum ditengah kegundahan banyak masyarakat yang terdampak akibat pandemi covid-19 yang masih berlangsung.

“Memang ditengah kondisi pandemi Covid-19 ternyata kesadaran masyarakat kampung dalam menunaikan perintah berkurban terbilang rendah, namun demikian bahagia itu datang di akhir-akhirnya dengan kurban yang disalurkan oleh Tanmia yang datang mengejutkan”, tutur Kisman Duwila, Kades masyarakat Sekom pada relawan di lokasi.

Distribusi qurban memang diwarnai berbagai kisah cerita unik dan heroik di Idul Adha tersebut, tapi terpenting dari itu semua semata-mata adalah meluruskan niat demi meraih keridhaanNya dimana amanah mengantar hewan kurban ini adalah bagian menebar kebaikan untuk kejayaan ummat biarpun diwarnai dengan menerjang lautan, hingga masuk ke wilayah desa-desa yang ada dibalik bukit pedalaman.

Berdoa sembari berharap semoga banyak penerima manfaat qurban yang dapat ditemui dan merasakan nikmatnya daging kurban. Bisa jadi senyum dan doa kebahagiaan mereka adalah pelepas setiap kesedihan dan pelindung kita dari segala musibah.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Paket Wakaf Qur’an dan Kemanusiaan Tanmia Foundation Diberangkatkan Ke Maluku Utara

Wakaf Qur'an 4

 

Lembaga sosial nirlaba Tanmia Foundation memberangkatkan paket wakaf dan kemanusiaan untuk wilayah pedalaman kepulauan di Maluku Utara pada ( 14/07/2021).

Pengiriman paket wakaf terdiri dari mushaf Al-Qur’an dan Iqra, pakaian layak pakai dan panel listrik tenaga surya yang akan ditujukan ke berbagai titik wilayah pedalaman yang masih minim fasilitas listrik peneranganya.

Paket wakaf seberat hampir 2 ton tersebut diberangkatkan melalui kontainer ekspedisi muatan kapal laut menuju pelabuhan Ternate kemudian dilanjutkan ke pulau-pulau terpencil di sekitar Maluku Utara.

“Ini kepedulian luar biasa dari para muhsinin dengan sebesar berapapun bantuan dan dukunganya untuk peduli memperhatikan dakwah pada kaum muslimin dan ummat daerah”, ujar Ustadz Bukhori melepas keberangkatan pengiriman paket wakaf.

Wakaf Qur'an

Pantauan di lokasi pelabuhan bahwa pengangkutan paket wakaf langsung menuju depo kontainer sebelum loading masuk ke kapal untuk diberangkatkan.

“Jadikan kepedulian ini momentum untuk saling ta’awun menguatkan ukhuwah kebersamaan sesama kaum muslimin untuk saling menolong,” imbuh Ustadz Aniq pihak Tanmia pada para muwakif.

Selain distribusi paket wakaf yang disebutkan diatas Tanmia Foundation juga waktu dekat ini mendistribusikan hewan qurban di berbagai lokasi di kepulauan Maluku Utara, terutama di Kepulauan Sula Mangoli dan Taliabu dalam rangka syi’ar pelaksanaan ibadah hari raya idul Adha tahun 1442 H ini.

Akhirnya saat itu juga diadakan pelepasan pengiriman paket wakaf yang sudah disiapkan secara simbolik lalu kemudian diberangkatkan menuju lokasi tujuan.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

Sumur Wakaf Telah Mengalir, Ceria Untuk Para Santri Rumah Tahfidz Al-Husna

 

Aktivitas Rumah Tahfidz Qur’an Al-Husna Kutoarjo kembali beraktivitas melakukan kegiatan belajar rutinitas sebagaimana sebelumnya.

Tahap finishing renovasi bangunan joglo akan segara usai juga seiring mengalirnya air sumur wakaf Tanmia Foundation dengan instalasi penampunganya yang sudah terpasang saat ini.

Rumah Qur’an yang berlokasi di Desa Pacor, Kecamatan Kutoarjo sudah berlangsung normal kembali untuk membina generasi Qur’an pada Senin (5/7/2021).

Terselenggaranya kegiatan Rumah Qur’an adalah pilihan program utama yang kelak akan menjadi tempat terbaik untuk membentuk para generasi penerus dan khalayak masyarakat dimulai dengan menjaga Alquran dengan hafalan dan amalan.

Adapun kegiatan pembinaan keagamaan di Rumah Tahfidz Al-Husna bersifat terbuka untuk umum dengan menyelenggarakan kegiatan TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an) pembelajaran membaca Al-Qur’an dari tingkat anak sampai dengan dewasa.

Juga kegiatan pembinaan materi keislaman yang memudahkan masyarakat berbagai pihak untuk turut serta belajar.

Ustadz Saifudin sebagai salah satu pengelola dan pengajar mengatakan kegiatan pembinaan mulai aktif kembali dan anak-anak sudah mulai ceria dalam raut wajahnya. “Setelah beberapa waktu pandemi vakum, kini pembinaan kegiatan anak-anak mulai aktif dilaksanakan kembali.

 

“Alhamdulilah anak-anak sudah mulai ceria kembali, apalagi fasilitas asrama bertambah setelah beberapa saat kegiatan ini tidak rehat sejenak karena renovasi dan pembangunan asrama. Di era new normal ini insyaAllah kita sudah aktif tiap hari. Terimakasih pada semua pihak dan muhsinin Tanmia Foundation atas kontribusinya mengalirkan wakaf sumur bersama instalasi air penampungan semoga Allah membalas semua kebaikannya. aamiin,” ucapnya pada pihak Tanmia.

 

Kebahagiaan Santri Pesantren Nurul Amin Pulau Sakala, Wakaf Sumur Air Bersih Dari Tanmia Foundation

Wakaf Sumur 4

Pengeboran Sumur Wakaf Tanmia Foundation di Pesantren Nurul Amin Masyarakat Pulau Sakala , Madura memasuki tahap finishing pada 20 /06/2021.

Pesantren yang berada di tengah-tengah Dusun Mandar Desa Sakala, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Kepulauan Madura adalah bagian kebanggaan warga setempat untuk anak-anak mereka mengeyam pendidikan. Adanya pembangunan sumur bor serasa melepas bahagia setelah penantian panjang untuk mendapatkan akses air bersih yang cukup sulit.

“Alhamdulillah usai Syawal 1442 H program wakaf sumur Tanmia Foundation hadir dengan semangat kebaikan tanpa batas menghimpun para donatur, hadirkan sumur bor untuk pesantren dan kebutuhan masyarakat di sini. Insha Allah para santri dan masyarakat tidak akan kesulitan lagi air bersih, apalagi harus sampai keluar tenaga dan biaya ditengah kondisi seperti ini ” ujar Ulum staf di pesantren pada pihak Tanmia.

Menjangkau pulau Sakala menghabiskan waktu perjalanan laut selama 2 – 3 hari untuk sampai di lokasi, setiap kali senja menjelang banyak warga harus rela menginap menunggu datangnya kapal di pelabuhan baik ke dan dari Sumenep sebagai ibukota kabupaten.

Kesulitan mendapatkan air bersih yang layak konsumsi sudah berlangsung sejak lama sehingga masalah air layak konsumsi sangat vital terutama untuk para santri yang sekarang berjumlah ratusan mulai dari berbagai tingkatan.

“Saya sangat terkesan dengan kepedulian Tanmia Foundation dimana awalnya kami susah dgn air minum santri, lalu dengan dengan bantuan wakaf ini walaupun di alirkan langsung dari sumur dan di konsumsi langsung oleh santri kami sangat terbantu”, jelas Ust Asmawi selaku pengasuh pesantren yang berdiri sejak 1987 tersebut.

Menurut, Asmawi yang juga bagian pemuka agama masyarakat kampung Mandar, harapan mendapatkan fasilitas sarana air adalah bagian impian yang kini bisa terwujud. Namun, ia kemudian sangat bersyukur dan berterima kasih ketika Tanmia Foundation yang menyambangi kampung mereka untuk melakukan upaya pengadaan sumur bor.

Bagi warga pesantren kehadiran wakaf sumur menjadi berkah yang tidak terduga, titik terang pahala jariyahnya mulai terlihat saat air mengucur dari ujung pipa. “Mulai saat ini, santri sudah bisa menikmati air bersih. Harapannya juga kedepan semoga Tanmia ada melimpahkan rezeki agar air sumur ini lebih aman lagi di konsumsi oleh santri dan masyarakat dengan membantu kami di pesantren alat penyaringan sehingga menjadi air bersih”, tutup Asmawi dalam mengakhiri pembicaraanya via selulernya.

Asmawi dan warga lain sudah berpuluh tahun bercita-cita mendirikan sebuah harapan pesantren karena latar belakang masyarakat tertinggal dalam hal pendidikan agama Islam dan jauhnya jarak tempuh ke lembaga-lembaga yg maju di perkotaan.

Baginya pendidikan adalah hal yang istimewa bagi penduduk setempat begitu juga air bersih adalah barang langka. Semoga jariyah kebaikan mengalir jauh bagi siapa saja yang berandil didalamnya dan berkahnya seluas samudera lautan dimana terbentang pulau Sakala berada.

Ali Azmi
Relawan Tanmia

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”       (Q.S. Fushilat : 33)

Mailing form

    Kontak Kami

    Jl. Kranggan Wetan No.11, RT.1/RW.5, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17434

    0852-1510-0250

    info@tanmia.or.id

    × Ahlan, Selamat Datang!