Berjalan Kaki, Antarkan Wakaf Pakaian ke Fautmolo Pedalaman TTS-NTT
Relawan Tanmia Foundation bersama tim penggerak da’i pedalaman Dewan Dakwah Indonesia pedalaman NTT mendatangi Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, untuk memberikan distribusi wakaf pakaian secara langsung ( 19/12/2021).
Sasaran yang dituju ialah jama’ah Masjid Al-Istiqomah Kampung Nunme Desa Nunuhkniti kampung Oe-leon dan jama’ah Masjid Al-Ijtihad Kec. Fautmolo Kab. TTS-NTT. Kedua lokasi perkampungan pedalaman TTS ini masih membutuhkan berbagai uluran bantuan dan kepedulian meski hanya dengan ungkapan sederhana tanda menyambung jalinan persaudaraan melalui wakaf pakaian.
Untuk menuju lokasi harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari kampung Oe’Ue. Bila ditempuh dari pusat kota So’e ibukota TTS bisa ditempuh 6 jam dengan kondisi jalan yang penuh dengan bebatuan dan berlubang.
Melihat kondisi masyarakat setempat dan realita lapangan bahwa kampung tersebut membutuhkan pembinaan dan kesejahteraan dari berbagai da’i, Ustadz dan pegiat dakwah sosial lainnya. Banyak puluhan jumlah KK yang menantikan kehadiran para da’i yang siap membersamai hari-hari mereka.
“Ada ratusan lembar pakaian dalam belasan paketan karung wakaf pakaian diserahkan untuk kedua perkampungan melalui pengurus masjid setempat”, jelas Ustadz Banfatin saat serah terima wakaf pakaian di lokasi.
“Terimakasih banyak atas perhatian dan kepedulian Bapak Ibu yang dari kota semuanya kepada kami yang di perkampungan ini”, ucap serentak kebahagiaan para warga Oe-Leon dengan raut wajah yang berbinar-binar.
Mengingat banyaknya warga setempat yang masih membutuhkan pakaian ini menjadi bagian andil program Tanmia Foundation dalam berpartisipasi mengisi pembangunan cita-cita bangsa dan berharap menjadi bagian amal kebaikan yang khusus tak ternilai dari aksi peduli berbagi sesama ini.
Ustadz Banfatin menyatakan, daerah yang ia datangi terbilang jarang tersekspose media maupun kegiatan-kegiatan pendidikan dakwah dan sosial lainnya. Perkampungan di Fautmolo ini geografisnya berbukit-bukit kontur geografisnya jadi jarak perkampungan satu dengan lainnya harus naik turun medan berbukit.
Ia juga menggambarkan, kegiatan para da’i harus siap fisik yang prima karena sebagian tempat hanya bisa dilewati dengan jalan setapak saja sehingga bila ingin turun ke wilayah ini untuk mencapainya satu-satunya harus siap berjalan kaki.
Ali Azmi
Relawan Tanmia